Pengunjung menikmati sepilihan karya seni di ARTJOG 2024 (Sumber gambar: Hypeabis.id/Prasetyo Agung Ginanjar)

6 Karya Reflektif di ARTJOG 2024: Ada yang Terinspirasi dari Togel

06 August 2024   |   17:37 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Festival seni kontemporer ARTJOG 2024 tengah berlangsung dari 28 Juni sampai 1 September 2024 di Jogja National Museum, Yogyakarta. Mengusung tema Motif: Ramalan, ajang ini menampilkan karya-karya dari puluhan seniman dewasa individu maupun kelompok dari dalam dan luar negeri yang patut untuk diapresiasi.

Tahun ini, ARTJOG 2024 menggandeng 48 seniman dewasa individu maupun kelompok untuk menampilkan karyanya ke publik. Seteleng ini juga mengundang 36 seniman anak dan remaja yang lolos seleksi kurator yang memacak seni dwimatra dan trimatra, dan instalasi dengan berbagai material karya.

Baca juga: ARTJOG 2024 Tampilkan Karya Komisi Agus Suwage dan Titarubi Bertajuk Suara Keheningan

Direktur artistik ARTJOG Heri Pemad mengatakan seri Motif: Ramalan merupakan lanjutan dari tema tahun sebelumnya, Motif: Lamaran yang dirancang oleh tim kurator ARTJOG dan kurator tamu Hendro Wiyanto. Terma tersebut dijadikan sebagai metode kurasi dan direncanakan menjadi seri trilogi pameran.

"Tahun ini kami membebaskan seniman untuk merespons tema ramalan. Jadi mereka mau 'meramal' dimulai dari mana. Atau mau menghadirkan langsung karya [yang merepresentasikan] masa depan tanpa embel-embel sejarah," katanya.

Lantas, seperti apa citraan yang dihadirkan kelimun seniman itu dalam Lebaran Seni Rupa ini? Dihimpun Hypeabis.id selama mengunjungi ARTJOG, berikut enam karya unik di antaranya yang menarik perhatian ketika berkunjung ke Jogja National Museum, Yogyakarta.


1. Pranata Mangsa: Mangsa 1-12 (Subandi Giyanto)

Pranata Mangsa: Mangsa 1-12 (acrylic on canvas, 64x82 cm) merupakan karya seniman asal Yogyakarta bernama Subandi Giyanto. Selusin lukisan ini menggambarkan siklus musim berdasarkan penanggalan semesta dari peredaran matahari dan rasi bintang orion dengan motif wayang purwa.
 

Pranata Mangsa: Mangsa 1-12 di ARTJOG 2024 (Sumber gambar: Hypeabis.id/Prasetyo Agung Ginanjar)

Pranata Mangsa: Mangsa 1-12 di ARTJOG 2024 (Sumber gambar: Hypeabis.id/Prasetyo Agung Ginanjar)
 

Dengan detail sang seniman merefleksikan tema Ramalan lewat mangsa dengan wuku dan wataknya masing-masing dari penanggalan Jawa Kuno. Wuku merupakan penentu 'hari baik dan buruk' yang diramalkan melalui perputaran waktu sepekan, lewat identitas tokoh-tokoh wayang.

Di mata para petani Jawa, Orion merupakan Dewa Pemburu yang tampak di langit malam dengan bentuk waluku, sebuah alat untuk membajak sawah. Namun, saat ini alam sepertinya sudah berubah, karena metode penanaman benih padi sudah tidak bisa didasarkan melalui patokan pranata mangsa.


2. Asummetrick Game IN THE AGe OF MADNESS (Pius Sigit Kuncoro, In Nugroho, Erson Padapiran, Pulung Fajar Febrikea)

 

Karya Asummetrick Game IN THE AGe OF MADNESSdi ARTJOG 2024 (Sumber gambar: Hypeabis.id/Prasetyo Agung Ginanjar)

Karya Asummetrick Game IN THE AGe OF MADNESSdi ARTJOG 2024 (Sumber gambar: Hypeabis.id/Prasetyo Agung Ginanjar)
 

Asummetrick Game IN THE AGe OF MADNESS (mix media, installation, 2024) merupakan karya kolaborasi Pius Sigit Kuncoro dengan In Nugroho, Erson Padapiran, dan Pulung Fajar Febrikea. Karya ini merupakan metafora dari tumbuh kembang anak-anak di tengah revolusi mesin pintar.

Secara umum, karya ini menampilkan grafis tentang anak-anak yang bermain petak umpet. Dalam permainan tersebut anak yang menjadi 'kucing' akan mencari teman sepermainannya yang sembunyi. Di tengah grafis juga dihadirkan video tembang dolanan anak-anak, cublak-cublak suweng.

Proses pencarian kucing inilah, yang direfleksikan oleh pembuat karya untuk mengartikan ramalan di tengah pesatnya informasi. Karya ini juga seolah mengartikan bahwa ramalan yang membaur dengan data empirik, membuat masa depan seolah akan terjadi dengan sendirinya.


3. Berbagi Strategi Ketidakpastian (Julia Sarisetiati dan Budi Mulia)

Terma ramalan juga diejawantahkan dengan komikal oleh Julia Sarisetiati dan Budi Mulia berjudul Berbagi Strategi Ketidakpastian (video installation, 2013). Yaitu dengan menampilkan 4 pemain togel yang berupaya keras meramal dengan menggunakan rumus penjumlahan/pengurangan dan buku togel.
 

Karya Berbagi Strategi Ketidakpastian di ARTJOG 2024 (Sumber gambar: Hypeabis.id/Prasetyo Agung Ginanjar)

Karya Berbagi Strategi Ketidakpastian di ARTJOG 2024 (Sumber gambar: Hypeabis.id/Prasetyo Agung Ginanjar)


Dalam Toto Gelap, angka merupakan kode berdimensi mistik dan indeks untuk ditafsir yang didasarkan dari buku tafsir mimpi. Video ini menghadirkan ketidakpastian dalam strategi meramal angka togel. Di mana ketidakpastian menimbulkan ketidakpastian berikutnya.

Selain video, ada juga karya grafis berjudul Kode Alam #1-#3 yang terdiri dari tiga panel lukisan. Karya ini terinspirasi dari gambar-gambar dalam buku tafsir mimpi para penjudi togel. Cetakan ini juga mengandung kode-kode yang relevan dengan situasi termutakhir.


4. Sakan Ad Nraekthisana: The Rise & Fall of Nraekhti Civilization (Dede Cipon) 

 

Karya Sakan Ad Nraekthisana: The Rise & Fall of Nraekhti Civilization di ARTJOG 2024 (Sumber gambar: Hypeabis.id/Prasetyo Agung Ginanjar)

Karya Sakan Ad Nraekthisana: The Rise & Fall of Nraekhti Civilization di ARTJOG 2024 (Sumber gambar: Hypeabis.id/Prasetyo Agung Ginanjar)


Refleksi ramalan yang lebih sublim juga terdapat dalam karya Dede Cipon, yang kemungkinan juga akan terjadi pada bumi. Yaitu lewat karya berjudul Sakan Ad Nraekthisana: The Rise & Fall of Nraekhti Civilization yang terdiri dari lima panel lukisan dengan berbagai dimensi.

Menggunakan metafora dari planet Nraekthi, Cipon merefleksikan tema tentang kemunculan, keruntuhan dan bangkitnya sebuah bangsa bernama Nraekthi. Entitas ini diceritakan  menghuni planet yang terletak 208 tahun cahaya dari bumi dengan sistem tata surya bernama bintang Akhmanara atau bintang HIP 6948.


5. Borderline (Agan Harahap)

 

Karya Borderline

Karya Borderline di ARTJOG 2024 (Sumber gambar: Hypeabis.id/Prasetyo Agung Ginanjar)

Merupakan fiksi fotografi karya Agan Harahap. Terdiri dari 36 panel berbagai dimensi, karya ini mendedah kembali batasan-batasan yang mengatur kehidupan manusia agar lebih baik, teratur, dan terhindar dari berbagai bahaya yang mengancam kehidupan.

Uniknya, Agan menggunakan tradisi ritual adat yang justru telah banyak ditinggalkan. Salah satunya lewat tradisi Huta (Desa) dan Babiat (Harimau) di sebuah wilayah terpencil yang terletak di perbatasan antara Tapanuli Selatan, Sumatera Barat, dan Riau. 

Konon, nama Huta Babiat disematkan oleh para penebang pohon pada dekade 70-an untuk membuka lahan sawit di wilayah hutan yang tak jauh dari desa itu. Munculnya harimau yang sempat memakan korban jiwa akhirnya membuat pembukaan lahan sawit terpaksa dihentikan. Namun, bagaimana dengan sekarang? 


6. Kota Baru (Asmoadji)

 

Karya Kota Baru

Karya Kota Baru di ARTJOG 2024 (Sumber gambar: Hypeabis.id/Prasetyo Agung Ginanjar)


Asmoadji juga merefleksikan ramalan dengan sangkil. Yaitu lewat karya Kota Baru yang menghadirkan kontras tajam dari kehidupan urban. Antara ketimpangan dan kesemrawutan. Antara yang melandai dan yang meninggi di dalam lanskap kota yang semrawut akibat ledakan urbanisasi.

Menggunakan seng bekas, potongan kayu lapis, boneka, stiker dan tanah liat kering, sang seniman menghamparkan lanskap metropolis yang nyata. Sebuah ketimpangan tata kota, lewat hunian-hunian kumuh di tepi kali yang memperoleh pantulan cahaya dari gedung-gedung tinggi di sekitarnya.

Baca juga: Siap Dihelat, Cek 5 Program Pendukung & Terbaru ARTJOG 2024 di Yogyakarta

Dengan satir Asmo juga menorehkan tulisan-tulisan usisl sebagai bentuk protes, atau pamflet? Seperti "Tanah Ini Milik Tuhan","Dilarang Melarang", "Apa Tidurmu Nyenyak, Wahai Pemuja Ketinggian?" Dan masih banyak lagi. Karya ini merupakan salah satu spot yang paling banyak difoto pengunjung.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

DeVFias Suguhkan Single Berjudul Andaikan, Kolaborasi dengan Kevin Aprilio

BERIKUTNYA

Mengenal Renang Artistik, Olahraga yang Jadi Google Doodle Hari Ini

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: