ARTJOG 2024 Tampilkan Karya Komisi Agus Suwage dan Titarubi Bertajuk Suara Keheningan
13 July 2024 |
19:48 WIB
Setiap tahunnya, festival seni kontemporer ARTJOG akan mengundang seniman dengan rekam jejak panjang untuk secara khusus menghadirkan karya yang merespons tema penyelenggaraan. Seniman ini dipilih karena umumnya dianggap memiliki fokus ketertaikan yang sama dengan tema yang sedang diusung.
Tahun ini, ARTJOG secara khusus mengundang Agus Suwage dan Titarubi sebagai seniman komisi. Keduanya pun menghadirkan satu karya spesial dengan merespons sekaligus menerjemahkan tema ARTJOG 2024, yakni Motif: Ramalan.
Baca juga: Daftar Karya Seniman Unggulan di ARTJOG 2024 yang Tidak Boleh Dilewati
Mengusung tajuk Suara Keheningan (2024), karya ini menghadirkan gagasan yang saling berkaitan melalui karya instalasi interaktif dengan berbagai dimensi dan media. Karya ini ditampilkan di depan gedung pamer, di dalam bangunan khusus yang didalamnya terdapat area lobi dan lorong dengan beberapa bilik ruangan.
Terletak di bagian paling depan, Suara Keheningan seolah menjadi salam pembuka, sekaligus memberi gambaran awal tentang tema dan konsep pameran yang dihadirkan. Sebelum akhirnya pengunjung akan menelusuri petualangan seni mereka dengan menikmati karya-karya lainnya.
Dalam karya ini, Agus Suwage menghadirkan 9 karya trimatra dengan berbagai wahana. Agus banyak menampilkan objek telinga manusia dan menempatkannya pada sudut-sudut yang tak terduga.
Objek telinga ini ada yang menyelinap di balik lemari berwarna cokelat yang tersekat. Lalu, objek ini juga dapat ditemui di dinding-dinding tembok. Tak cukup, telinga juga muncul di sebilah tiang lampu jalan hingga ranting pepohonan.
Agus Suwage menampilkan objek-objek telinga manusia sebagai simbol indera pendengaran yang sangat ‘toleran’ di ruang sosial manusia sekarang yang telah dipenuhi kebisingan. Namun, indera pendengaran juga menyiratkan pengalaman ketubuhan dan keheningan.
Di ruang yang sama, Titarubi menampilkan tanaman padi yang pada mulanya hijau segar. Lalu, di sisi yang lain, turut dihadirkan padi yang tengah masak dan menguning yang tergantung di sebelah objek telinga milik Agus.
Padi seperti dibiarkan tumbuh dengan diiringi rekaman doa, pepatah, dan pujian dari kelompok masyarakat adat yang dapat didengarkan pengunjung di beberapa ruangan, termasuk yang ada di dalam karya Agus Suwage.
Suara Keheningan pun mewujud menjadi satu karya yang mencoba bertahan sekaligus memahami sebuah ramalan, tema utama yang diusung ARTJOG tahun ini. Sebagaimana doa yang seperti sebuah harapan terhadap situasi yang diinginkan pada masa depan.
Karya ini makin menarik karena juga menandai kembalinya kerja kolaborasi Agus Suwage dan Titarubi. Sebelumnya, terakhir kali mereka melakukannya adalah di Singapore Biennale pada 2006.
ARTJOG 2024 mengusung tema besar Motif: Ramalan. Tema ini merupakan kelanjutan dari seri Motif pada tahun sebelumnya yang dirancang oleh tim kurator ARTJOG dan kurator tamu Hendro Wiyanto (penulis dan kurator asal Jakarta).
Kala itu, Hendro menghadirkan Motif tak ingin sebagai tema pameran semata, melainkan sebuah penawaran bagi para seniman untuk ditafsirkan. Setelah tahun lalu mengangkat Motif: Lamaran, kini ARTJOG mengajak para seniman menafsirkan tajuk Motif: Ramalan.
Tema ini akan mengajak para seniman berkelindan di antara pengetahuan sejarah masa lalu dan ‘ramalan’ atas masa depan yang selalu dipenuhi berbagai kemungkinan.
“Ramalan itu sebetulnya prediksi, sesuatu yang kita bayangkan akan terjadi di masa depan, yang jauh atau yang dekat, dan peristiwa yang kita bayangkan itu, paling tidak menurut kami, sebetulnya sudah kita alami hari-hari ini,” ucap kurator Hendro dalam keterangan resminya, dikutip Hypeabis.id, Sabtu (13/7/2024).
Hendro berharap melalui tema ini, karya-karya yang disuguhkan tak hanya mengimajinasikan atau mereka-reka, tetapi juga berimajinasi dengan kewaspadaan dan peratian yang sungguh-sungguh atas apa yang sekarang kita alami.
Hajatan seni rupa tahunan ARTJOG resmi dibuka untuk publik mulai 28 Juni hingga 1 September 2024. Selama lebih dari satu bulan, pameran ini akan mengajak publik untuk menikmati ratusan karya seni yang terdiri dari lukisan, patung, karya campuran (mixed media), hingga instalasi dari para seniman terkurasi.
Tahun ini, ARTJOG menggandeng 48 seniman dewasa individu maupun kelompok dari dalam dan luar negeri. Selain itu, ARTJOG 2024 juga masih akan mempresentasikan karya dari 36 seniman anak dan remaja yang lolos kurasi. Total ada 84 seniman yang terlibat dalam ARTJJOG 2024.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Tahun ini, ARTJOG secara khusus mengundang Agus Suwage dan Titarubi sebagai seniman komisi. Keduanya pun menghadirkan satu karya spesial dengan merespons sekaligus menerjemahkan tema ARTJOG 2024, yakni Motif: Ramalan.
Baca juga: Daftar Karya Seniman Unggulan di ARTJOG 2024 yang Tidak Boleh Dilewati
Mengusung tajuk Suara Keheningan (2024), karya ini menghadirkan gagasan yang saling berkaitan melalui karya instalasi interaktif dengan berbagai dimensi dan media. Karya ini ditampilkan di depan gedung pamer, di dalam bangunan khusus yang didalamnya terdapat area lobi dan lorong dengan beberapa bilik ruangan.
Terletak di bagian paling depan, Suara Keheningan seolah menjadi salam pembuka, sekaligus memberi gambaran awal tentang tema dan konsep pameran yang dihadirkan. Sebelum akhirnya pengunjung akan menelusuri petualangan seni mereka dengan menikmati karya-karya lainnya.
Suara Keheningan (Sumber gambar: Instagram/artjog.id)
Dalam karya ini, Agus Suwage menghadirkan 9 karya trimatra dengan berbagai wahana. Agus banyak menampilkan objek telinga manusia dan menempatkannya pada sudut-sudut yang tak terduga.
Objek telinga ini ada yang menyelinap di balik lemari berwarna cokelat yang tersekat. Lalu, objek ini juga dapat ditemui di dinding-dinding tembok. Tak cukup, telinga juga muncul di sebilah tiang lampu jalan hingga ranting pepohonan.
Agus Suwage menampilkan objek-objek telinga manusia sebagai simbol indera pendengaran yang sangat ‘toleran’ di ruang sosial manusia sekarang yang telah dipenuhi kebisingan. Namun, indera pendengaran juga menyiratkan pengalaman ketubuhan dan keheningan.
Di ruang yang sama, Titarubi menampilkan tanaman padi yang pada mulanya hijau segar. Lalu, di sisi yang lain, turut dihadirkan padi yang tengah masak dan menguning yang tergantung di sebelah objek telinga milik Agus.
Suara Keheningan (Sumber gambar: Instagram/artjog.id)
Padi seperti dibiarkan tumbuh dengan diiringi rekaman doa, pepatah, dan pujian dari kelompok masyarakat adat yang dapat didengarkan pengunjung di beberapa ruangan, termasuk yang ada di dalam karya Agus Suwage.
Suara Keheningan pun mewujud menjadi satu karya yang mencoba bertahan sekaligus memahami sebuah ramalan, tema utama yang diusung ARTJOG tahun ini. Sebagaimana doa yang seperti sebuah harapan terhadap situasi yang diinginkan pada masa depan.
Karya ini makin menarik karena juga menandai kembalinya kerja kolaborasi Agus Suwage dan Titarubi. Sebelumnya, terakhir kali mereka melakukannya adalah di Singapore Biennale pada 2006.
Motif: Ramalan
ARTJOG 2024 mengusung tema besar Motif: Ramalan. Tema ini merupakan kelanjutan dari seri Motif pada tahun sebelumnya yang dirancang oleh tim kurator ARTJOG dan kurator tamu Hendro Wiyanto (penulis dan kurator asal Jakarta).Kala itu, Hendro menghadirkan Motif tak ingin sebagai tema pameran semata, melainkan sebuah penawaran bagi para seniman untuk ditafsirkan. Setelah tahun lalu mengangkat Motif: Lamaran, kini ARTJOG mengajak para seniman menafsirkan tajuk Motif: Ramalan.
Tema ini akan mengajak para seniman berkelindan di antara pengetahuan sejarah masa lalu dan ‘ramalan’ atas masa depan yang selalu dipenuhi berbagai kemungkinan.
“Ramalan itu sebetulnya prediksi, sesuatu yang kita bayangkan akan terjadi di masa depan, yang jauh atau yang dekat, dan peristiwa yang kita bayangkan itu, paling tidak menurut kami, sebetulnya sudah kita alami hari-hari ini,” ucap kurator Hendro dalam keterangan resminya, dikutip Hypeabis.id, Sabtu (13/7/2024).
Suara Keheningan (Sumber gambar: Instagram/artjog.id)
Hendro berharap melalui tema ini, karya-karya yang disuguhkan tak hanya mengimajinasikan atau mereka-reka, tetapi juga berimajinasi dengan kewaspadaan dan peratian yang sungguh-sungguh atas apa yang sekarang kita alami.
Hajatan seni rupa tahunan ARTJOG resmi dibuka untuk publik mulai 28 Juni hingga 1 September 2024. Selama lebih dari satu bulan, pameran ini akan mengajak publik untuk menikmati ratusan karya seni yang terdiri dari lukisan, patung, karya campuran (mixed media), hingga instalasi dari para seniman terkurasi.
Tahun ini, ARTJOG menggandeng 48 seniman dewasa individu maupun kelompok dari dalam dan luar negeri. Selain itu, ARTJOG 2024 juga masih akan mempresentasikan karya dari 36 seniman anak dan remaja yang lolos kurasi. Total ada 84 seniman yang terlibat dalam ARTJJOG 2024.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.