Isu Identitas Jadi Tema Kolaborasi Seniman Agan Harahap dengan Label Fesyen Purana

Apa jadinya jika Agan Harahap, seniman yang terkenal gemar merekayasa foto para tokoh tersebut berkolaborasi dengan brand fesyen? Hasilnya adalah liar, berani, tetapi tetap fashionable. Setidaknya itulah yang tampak pada kolaborasinya dengan label fesyen PURANA. 

Keduanya baru saja meluncurkan  koleksi PURANA X Agan Harahap Vol. 2 yang menampilkan serial foto fiktif bertajuk Mardijker Photo Studio (MPS).  Koleksi ini pun siap mengulang kesuksesan PURANA X Agan Harahap Vol. 1.

Pada edisi kali ini, koleksi tersebut memiliki ciri khas potret tempo doeloe, yang memperlihatkan orang-orang berbusana adat Indonesia, serta orang-orang yang mengenakan pakaian Eropa.

Baca juga: Jakarta Muslim Fashion Week, Dorong Fesyen Muslim Mendunia

Namun, apabila diperhatikan lebih teliti, busana adat Indonesia justru dipakai orang-orang Eropa, sedangkan pakaian Eropa dikenakan oleh orang-orang Indonesia. Mereka yang tampak pada sederetan potret dalam serial MPS mewakili kaum mardijker. 

Istilah ini mengacu pada kelompok masyarakat yang secara etnis dibentuk oleh keturunan budak yang telah dimerdekakan, serta keturunan perkawinan campuran dengan orang Eropa. Setelah pengakuan kedaulatan RI pada 1949, identitas kebangsaan para mardijker ini menjadi tidak jelas.
  Agan mengatakan, MPS adalah salah satu karyanya yang akan tetap relevan sampai kapanpun selama Bangsa ini masih disibukkan oleh persoalan identitas. “Berupa pertanyaan seperti apa agamamu atau kamu aslinya orang mana,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (20/10/2022). 

Lebih jauh, dia menuturkan bahwa MPS bercerita dan mencoba mengkritisi identitas bangsa Indonesia: “Apa itu pribumi, apa itu pendatang, dan pentingnya proses akulturasi yang membentuk kita sebagai satu kesatuan sampai hari ini,” kata Agan.

Dia menambahkan, anggaplah fesyen sebagai salah satu penanda identitas, maka tampilnya MPS pada busana dapat menyampaikan pesan dan ceritanya kepada audiens yang lebih luas.  Sementara itu, Nonita Respati, direktur kreatif PURANA, melihat kesempatan emas untuk mendukung tumbuh dan berkembangnya nasionalisme Indonesia dengan kolaborasi bersama Agan. 

Melalui karya kolaboratif ini, Nonita menemukan jalan untuk berbagi kenangan masa kecil dan remajanya sebagai bagian dari keluarga keraton yang sangat sering memakai busana adat.

 “Sejak kecil, saya memakai busana adat bukan hanya pada perayaan hari nasional atau saat diwajibkan oleh sekolah saja, tetapi juga di kehidupan sehari-hari untuk berbagai acara seremonial,” kata Nonita.

Baginya, busana adat dengan sederetan aksesorisnya adalah produk budaya yang memiliki nilai craftsmanship tinggi, yang untuk memakainya pun memerlukan ketekunan dan keterampilan tersendiri.

Baca juga: 7 Jenis Celana Jeans Wajib Punya, Yuk Lengkapi Koleksi Fesyen Kalian

 “Saya merasa bangsa Indonesia perlu mempertahankan kebanggaan akan busana adatnya, juga banyak aspek kebudayaan lainnya, dan perasaan ini sejalan dengan apa yang disampaikan Agan melalui Mardijker Photo Studio,” kata Nonita.
 

Konsep Busana

PURANA X Agan Harahap Vol. 2 banyak memakai kembali formula dari koleksi kolaborasi sebelumnya, yaitu esensi busana casual, ready-to-wear sehari-hari yang nyaman dipakai. Hanya, kali ini PURANA mengaplikasikan lebih banyak intrikasi desain untuk mencapai tampilan yang lebih dressed-up. Di samping itu, seperti kolaborasi sebelumnya, dalam koleksi PURANA X Agan Harahap Vol. 2 terdapat pilihan menswear yang tetap pantas dipakai oleh perempuan (uniseks). Kejutan istimewa pun hadir dalam bentuk t-shirt yang untuk pertama kalinya diproduksi oleh PURANA.

“Kami mengerti saat ini setelah pandemi, orang harus melalui masa resesi ekonomi, sehingga harga koleksi masih dalam kisaran yang terjangkau yaitu di angka 999.000 untuk harga tertinggi,” Nonita menjelaskan.

 Koleksi PURANA X Agan Harahap Vol. 2 terdiri atas shirt dress dan outerwear yang selama ini dikenal sebagai spesialisasi PURANA. 

Ada pula kimono dan kemeja uniseks, dengan ciri khas cross-pattern antara pola kotak-kotak yang berbeda-beda. Tak lupa aplikasi foto-foto karya Agan yang dicetak sebagai patchwork dan ditempelkan pada baju. 

Baca juga: Ini Alasan Fesyen Berbahan Denim Makin Diminati Generasi Muda

“Bahan yang dipakai untuk koleksi ini pun sangat nyaman dikenakan, karena dipilih yang terbuat dari serat alami untuk katun, denim, linen, dan jersey kaus dari katun,” kata Nonita.
 

Sosok Agan Harahap

Di era media sosial ini, karya-karya Agan sering mencuri perhatian para netizen. Hal ini tak lepas dari kemampuannya dalam memanipulasi berbagai foto. Di mana sebagian besar adalah para tokoh populer. Mulai dari musisi hingga presiden. 

Sudah tak terhitung berapa banyak foto-foto para tokoh yang direkayasanya, dengan berbagai gaya dan pose. Terbaru, nama Agan kembali menjadi perbincangan netizen karena membuat karya, foto Irjen Sambo yang tampak muda. 

Agan Harahap merupakan kontemporer ini terkenal dengan karya-karya digital imaging yang bersifat satir, menyampaikan kritik sosial, tetapi pada saat yang sama juga menghibur penggemarnya.

Agan membuat serial foto fiktif Mardijker Photo Studio pada 2015, terdiri dari 114 karya yang merespons foto-foto dari arsip Tropenmuseum di Amsterdam, Belanda. Ia memamerkannya pertama kali di Noorderlicht Photo.

Festival di Groningen, di sebuah ruangan besar yang memungkinkannya untuk menata 114 karya dengan berbagai ukuran dan frame seolah-olah di ruang tunggu studio foto tempo doeloe. Agan kerap mengunggah karya-karyanya di akun Instagramnya @aganharahap, dengan caption berisi narasi yang penuh canda.

Baca juga: 3 Seniman Populer Ini Sukses Mengubah Mental Illness Jadi Energi Berkarya

Berlatar pendidikan desain dan pengalaman kerja dalam bidang digital imaging, Agan dikenal dengan hasil editing yang sangat halus sehingga terlihat seperti foto sungguhan.

Editor: M R Purboyo