Penampakan Bangunan & Kamar Atlet Olimpiade Paris 2024 yang Diklaim Ramah Lingkungan
06 August 2024 |
15:42 WIB
Ribuan atlet terbang ke Paris, Prancis untuk bertanding di laga Olimpiade 2024. Mereka tinggal di Kota Cahaya selama beberapa hari untuk menunjukkan kemampuan terhebatnya demi mengharumkan negara masing-masing. Di Paris, para atlet tinggal di Desa Olimpiade dengan kamar khusus yang dirancang secara ramah lingkungan.
Terletak di lingkungan Saint-Ouen, Saint-Denis, dan L'Ile-Saint-Denis di utara pusat kota Paris, Desa Olimpiade memiliki luas lahan 81 hektar dan merupakan proyek konstruksi satu lokasi terbesar di Prancis yang pembangunannya menelan biaya fantastis sebesar US$1,85 miliar.
Lokasi Desa Olimpiade ini terbelah oleh Sungai Seine yang dilengkapi dengan jembatan penyeberangan untuk menghubungkan blok-blok akomodasi para atlet dan tim dari seluruh kontingen. Sekitar 14.000 atlet dan anggota staf yang berpartisipasi dalam Olimpiade tinggal di desa tersebut, dengan tambahan 9.000 orang yang akan tinggal di sana selama Olimpiade Paralimpiade mendatang.
Baca juga: 5 Fakta Menarik Sungai Seine yang Menjadi Tempat Pembukaan Olimpiade Paris 2024
Mengutip WWD, Desa Olimpiade dirancang menjadi sebuah lingkungan yang bisa dimanfaatkan oleh warga sekitar setelah perhelatan Paris 2024. Alih-alih tinggal di apartemen yang dibuat khusus, para atlet tinggal di Desa Olimpiade yang nantinya akan difungsikan sebagai rumah ataupun tempat kerja.
Setelah Paralimpiade selesai pada 8 September 2024, kawasan yang berisi 82 bangunan itu akan diubah menjadi ruang kantor untuk 6.000 pekerja, serta apartemen untuk menampung 6.000 orang.
Diharapkan proyek tersebut bisa menjadi model solusi untuk mengatasi krisis perumahan di ibu kota Prancis, di mana suku bunga yang meningkat, harga yang melonjak, dan krisis pasokan telah membuat pembelian atau penyewaan rumah menjadi semakin sulit. Adapun, pembangunan proyek ini diarahkan oleh Solideo, badan publik Prancis yang mengawasi semua infrastruktur dan gedung utama untuk Olimpiade dan Paralimpiade Paris 2024.
Wakil Presiden Senior Manajemen Proyek Solideo mengatakan Desa Olimpiade dibangun dengan memanfaatkan atau merenovasi bangunan-bangunan yang sudah ada termasuk pabrik listrik lama. Sementara bangunan baru dibuat dengan kayu dan 75 persen bahan konstruksinya didaur ulang.
Lalu sepertiga atap dari kamar-kamar para atlet di kawasan tersebut dilengkapi panel surya dan sepertiga lainnya dilengkapi taman, yang dimaksudkan untuk mendinginkan bangunan mengingat banyak bangunan di kawasan tersebut tidak memiliki AC sentral.
"Kami merancang gedung-gedung ini agar nyaman untuk ditinggali di musim panas, tahun 2024 dan seterusnya. Kami tidak memerlukan AC di gedung-gedung ini karena kami mengarahkan fasadnya agar tidak terlalu banyak terkena sinar matahari selama musim panas, dan fasadnya serta insulasinya sangat efisien," jelasnya.
Baca juga: 5 Brand Fesyen dan Aksesori Luncurkan Koleksi Spesial Olimpiade 2024
Di Desa Olimpiade, terdapat 3.000 apartemen yang berisi hampir 16.000 tempat tidur. Ini menyisakan cukup ruang bagi atlet dan pelatih mereka. Setiap apartemen memiliki satu kamar tidur dengan dua tempat tidur dan ruang tamu kecil. Dapur tidak termasuk dalam tata letaknya, meskipun ada banyak pilihan tempat makan. Sementara fasilitas kamar mandi dibuat untuk digunakan bersama.
Konsep ramah lingkungan juga diterapkan untuk kamar para atlet dan staf yang berpartisipasi selama Paris 2024. Kasurnya terbuat dari bahan daur ulang sementara bangku dan rangka tempat tidur dibuat dari kardus, sehingga mudah didaur ulang. Setiap tempat tidur di kamar tersebut dirancang untuk menahan beban hingga 220 kilogram, di mana konsep ini pertama kali diperkenalkan selama Olimpiade Tokyo.
Meskipun tata letak apartemen berbeda-beda di setiap gedung, dekorasi di hampir semua kamar dihadirkan secara minimalis, hanya dilengkapi sofa, meja makan kecil, dan meja kopi. Meski demikian, beberapa apartemen juga tampak memiliki televisi dan teras luar ruangan.
Teknologi ramah lingkungan baru juga dihadirkan di seluruh Desa Olimpiade, termasuk trotoar yang dibuat dari kulit kerang. Lantai penyerap ini memungkinkan air hujan menguap, sehingga para pejalan kaki tetap merasa sejuk. Lalu ada juga filter udara luar ruangan eksperimental yang dipasang di seluruh fasilitas. Filter ini dibuat untuk menghilangkan polutan dari atmosfer, sehingga membutuhkan sedikit konsumsi energi.
Fasilitas AC hanya diaplikasikan di lantai dasar sebagian besar bangunan di Desa Olimpiade, sementara kamar para atlet menggunakan sistem pendingin geotermal. Adapun, sumur dalam memompa air dingin melalui pipa-pipa di bawah lantai juga dihadirkan, sehingga suhu udara menjadi rendah. Namun, beberapa negara termasuk Amerika Serikat diketahui tetap menyediakan AC dan kipas angin portabel untuk para atlet mereka.
Desa Olimpiade juga dilengkapi dengan sejumlah fasilitas lain seperti pusat perbelanjaan bernama Village Plaza yang mencakup salon rambut, toko kelontong, bank, kantor pos, dan pusat kebugaran 24 jam tempat para atlet dapat berlatih fisik seperti angkat beban, treadmill, dan menggunakan peralatan lainnya.
Fasilitas latihan terpisah termasuk lapangan basket dan anggar yang juga tersedia di lokasi tersebut. Ada juga tempat bagi atlet yang berpartisipasi dalam gulat, pentathlon, dan angkat beban.
Tak ketinggalan, ada juga fasilitas multiagama di Desa Olimpiade yang memungkinkan para atlet dan staf mereka menjalankan ritual keagamaan, sementara Village Club dibuat sebagai tempat ideal untuk bersosialisasi dan menonton liputan Olimpiade.
Adapun, untuk urusan transportasi, dihadirkan bus antar-jemput dan sepeda listrik yang akan mengangkut para atlet di sekitar Desa Olimpiade. Skuter, kursi roda, dan peralatan lain untuk kebutuhan mobilitas juga disediakan dan dapat diakses bagi para atlet Paralimpiade.
Baca juga: 6 Rekomendasi Film yang Mengabadikan Kisah Atlet Olimpiade
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Terletak di lingkungan Saint-Ouen, Saint-Denis, dan L'Ile-Saint-Denis di utara pusat kota Paris, Desa Olimpiade memiliki luas lahan 81 hektar dan merupakan proyek konstruksi satu lokasi terbesar di Prancis yang pembangunannya menelan biaya fantastis sebesar US$1,85 miliar.
Lokasi Desa Olimpiade ini terbelah oleh Sungai Seine yang dilengkapi dengan jembatan penyeberangan untuk menghubungkan blok-blok akomodasi para atlet dan tim dari seluruh kontingen. Sekitar 14.000 atlet dan anggota staf yang berpartisipasi dalam Olimpiade tinggal di desa tersebut, dengan tambahan 9.000 orang yang akan tinggal di sana selama Olimpiade Paralimpiade mendatang.
Baca juga: 5 Fakta Menarik Sungai Seine yang Menjadi Tempat Pembukaan Olimpiade Paris 2024
PETITDIDIERPRIOUX plans adaptable 'athletes' village' for paris 2024 olympic games https://t.co/URUMPo9OzL pic.twitter.com/76YX8jXYDf
— designboom (@designboom) June 22, 2023
Mengutip WWD, Desa Olimpiade dirancang menjadi sebuah lingkungan yang bisa dimanfaatkan oleh warga sekitar setelah perhelatan Paris 2024. Alih-alih tinggal di apartemen yang dibuat khusus, para atlet tinggal di Desa Olimpiade yang nantinya akan difungsikan sebagai rumah ataupun tempat kerja.
Setelah Paralimpiade selesai pada 8 September 2024, kawasan yang berisi 82 bangunan itu akan diubah menjadi ruang kantor untuk 6.000 pekerja, serta apartemen untuk menampung 6.000 orang.
Diharapkan proyek tersebut bisa menjadi model solusi untuk mengatasi krisis perumahan di ibu kota Prancis, di mana suku bunga yang meningkat, harga yang melonjak, dan krisis pasokan telah membuat pembelian atau penyewaan rumah menjadi semakin sulit. Adapun, pembangunan proyek ini diarahkan oleh Solideo, badan publik Prancis yang mengawasi semua infrastruktur dan gedung utama untuk Olimpiade dan Paralimpiade Paris 2024.
Wakil Presiden Senior Manajemen Proyek Solideo mengatakan Desa Olimpiade dibangun dengan memanfaatkan atau merenovasi bangunan-bangunan yang sudah ada termasuk pabrik listrik lama. Sementara bangunan baru dibuat dengan kayu dan 75 persen bahan konstruksinya didaur ulang.
Lalu sepertiga atap dari kamar-kamar para atlet di kawasan tersebut dilengkapi panel surya dan sepertiga lainnya dilengkapi taman, yang dimaksudkan untuk mendinginkan bangunan mengingat banyak bangunan di kawasan tersebut tidak memiliki AC sentral.
"Kami merancang gedung-gedung ini agar nyaman untuk ditinggali di musim panas, tahun 2024 dan seterusnya. Kami tidak memerlukan AC di gedung-gedung ini karena kami mengarahkan fasadnya agar tidak terlalu banyak terkena sinar matahari selama musim panas, dan fasadnya serta insulasinya sangat efisien," jelasnya.
Baca juga: 5 Brand Fesyen dan Aksesori Luncurkan Koleksi Spesial Olimpiade 2024
These are the Paris 2024 Olympics athlete rooms at the Olympic Village? #ParisOlympics pic.twitter.com/2QJ6FZTV01
— (@canyou_sonicme) May 31, 2024
Di Desa Olimpiade, terdapat 3.000 apartemen yang berisi hampir 16.000 tempat tidur. Ini menyisakan cukup ruang bagi atlet dan pelatih mereka. Setiap apartemen memiliki satu kamar tidur dengan dua tempat tidur dan ruang tamu kecil. Dapur tidak termasuk dalam tata letaknya, meskipun ada banyak pilihan tempat makan. Sementara fasilitas kamar mandi dibuat untuk digunakan bersama.
Konsep ramah lingkungan juga diterapkan untuk kamar para atlet dan staf yang berpartisipasi selama Paris 2024. Kasurnya terbuat dari bahan daur ulang sementara bangku dan rangka tempat tidur dibuat dari kardus, sehingga mudah didaur ulang. Setiap tempat tidur di kamar tersebut dirancang untuk menahan beban hingga 220 kilogram, di mana konsep ini pertama kali diperkenalkan selama Olimpiade Tokyo.
Meskipun tata letak apartemen berbeda-beda di setiap gedung, dekorasi di hampir semua kamar dihadirkan secara minimalis, hanya dilengkapi sofa, meja makan kecil, dan meja kopi. Meski demikian, beberapa apartemen juga tampak memiliki televisi dan teras luar ruangan.
1/5
— Euro transit & urbanism (@euro_projects) July 26, 2024
100% of the Paris 2024 Olympics venues will be accessible by bike, public transit, and high-speed rail. The Olympic village (which will serve as public housing after the Games!) is completely car-free and connected to a new massive metro station. Athletes seem to love it! pic.twitter.com/NrmP6n6wCG
Teknologi ramah lingkungan baru juga dihadirkan di seluruh Desa Olimpiade, termasuk trotoar yang dibuat dari kulit kerang. Lantai penyerap ini memungkinkan air hujan menguap, sehingga para pejalan kaki tetap merasa sejuk. Lalu ada juga filter udara luar ruangan eksperimental yang dipasang di seluruh fasilitas. Filter ini dibuat untuk menghilangkan polutan dari atmosfer, sehingga membutuhkan sedikit konsumsi energi.
Fasilitas AC hanya diaplikasikan di lantai dasar sebagian besar bangunan di Desa Olimpiade, sementara kamar para atlet menggunakan sistem pendingin geotermal. Adapun, sumur dalam memompa air dingin melalui pipa-pipa di bawah lantai juga dihadirkan, sehingga suhu udara menjadi rendah. Namun, beberapa negara termasuk Amerika Serikat diketahui tetap menyediakan AC dan kipas angin portabel untuk para atlet mereka.
Desa Olimpiade juga dilengkapi dengan sejumlah fasilitas lain seperti pusat perbelanjaan bernama Village Plaza yang mencakup salon rambut, toko kelontong, bank, kantor pos, dan pusat kebugaran 24 jam tempat para atlet dapat berlatih fisik seperti angkat beban, treadmill, dan menggunakan peralatan lainnya.
Fasilitas latihan terpisah termasuk lapangan basket dan anggar yang juga tersedia di lokasi tersebut. Ada juga tempat bagi atlet yang berpartisipasi dalam gulat, pentathlon, dan angkat beban.
Tak ketinggalan, ada juga fasilitas multiagama di Desa Olimpiade yang memungkinkan para atlet dan staf mereka menjalankan ritual keagamaan, sementara Village Club dibuat sebagai tempat ideal untuk bersosialisasi dan menonton liputan Olimpiade.
Adapun, untuk urusan transportasi, dihadirkan bus antar-jemput dan sepeda listrik yang akan mengangkut para atlet di sekitar Desa Olimpiade. Skuter, kursi roda, dan peralatan lain untuk kebutuhan mobilitas juga disediakan dan dapat diakses bagi para atlet Paralimpiade.
Baca juga: 6 Rekomendasi Film yang Mengabadikan Kisah Atlet Olimpiade
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.