Desainer muda yang menampilkan karyanya dalam penutupan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia dan Karya Kreatif Indonesia (Fekdi x KKI) 2024 di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu (4/8/2024). JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Usung Wastra Indonesia, Intip 5 Karya Rancangan Desainer Muda di Fekdi x KKI 2024

04 August 2024   |   20:30 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Bank Indonesia (BI) berhasil mencetak para desainer muda yang kreatif dan berdaya saing tinggi. Hal ini tampak dari ragam rancangan busana yang ditampilkan dalam panggung penutupan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia dan Karya Kreatif Indonesia (Fekdi x KKI) 2024 di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu (4/8/2024). 

Sebanyak 15 desainer muda dari berbagai daerah percaya diri bergantian memamerkan hasil rancangan busananya yang memakai wastra asli Indonesia. Mayoritas finalis yang lolos merupakan pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), namun kualitas karya mereka tak perlu diragukan.  

Total ada 30 rancangan busana dari 15 desainer muda ini.“30 wastra yang ditampilkan adalah karya anak muda. Inilah masa depan Indonesia. Dari sini kita melihat betapa besarnya potensi yang dimiliki oleh Indonesia,” ujar Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti. 

Baca juga: Strategi Bank Indonesia Dorong UMKM Bidik Pasar Ekspor

Ya, Fekdi x KKI menjadi salah satu wadah bagi para desainer muda untuk mengekspresikan kreatifitasnya dalam mengolah wastra tradisional Indonesia menjadi karya bernilai tambah dan menarik berbagai kalangan. Pasalnya menurut Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta, sebagai salah satu warisan budaya yang memiliki nilai sejarah, wastra Indonesia sering terpinggirkan oleh pengaruh budaya asing. 

Oleh karena itu, Bank Indonesia percaya generasi muda memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga warisan budaya yang kaya dan beragam. “Karena generasi X, Y, Z, dan Alpha ini adalah masa depan Indonesia. Generasi inilah yang harus menjaga nilai-nilai seni dan sejarah Indonesia,” tegasnya.

Selain memiliki nilai budaya yang tinggi, produk wastra Indonesia katanya juga memiliki kontribusi ekonomi yang signifikan. Berdasarkan data Kemenparekraf 2020, sumbangan subsektor fesyen dan kriya terhadap PDB sektor ekonomi kreatif di Indonesia, mencapai 33 persen.

Dia berharap dengan acara ini, semakin banyak anak muda yang kreatif untuk menghasilkan karya fesyen terbaiknya. Setidaknya dari 15 desainer yang lolos, 5 diantaranya berhasil dinobatkan sebagai peserta terbaik karya kreatif muda 2024. 

Siapa saja mereka dan seperti apa wastra Indonesia yang dibawa? Simak ulasannya di bawah ini yuk, Genhype.
 

1. I Kadek Kisna Dwipayana (ISI Denpasar)


Memakai bahan dari Agung Bali Collection, UMKM Binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Kisna berhasil memodifikasi tenun ikat endek bali motif mandala menjadi pakaian ready to wear yang menarik. 

Bentuk mandala yang bulat simetris dianggap sebagai simbol harmoni dan keseimbangan kehidupan dan alam semesta. Bentuk bulat juga mencerminkan siklus alam, termasuk siklus kehidupan, kematian, dan kelahiran kembali. Dapat diartikan sebagai simbol keabadian dan
keterulangan keberadaan.
 

2. Tami Dwita Aulia (SMKN 5 Pontianak)


Siswi SMKN 5 Pontianak ini membawa dua motif tenun ikat dari Galeri Kain Pantang Sintang, UMKM Binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat.

Pertama yakni tenun ikat Sintang motif emperusung.  Emperusung adalah ikan bermulut tebal yang hidup di
sungai pedalaman Kalimantan, yang dipercaya baik dikonsumsi oleh Ibu yang baru melahirkan untuk memulihkan stamina dan melancarkan asi. Motif ini melambangkan ketulusan Ibu  bagi anaknya.

Kedua, yakni tenun ikat Sintang motif mata serepan. Motif mata serepan atau mata senjata tombak yang digunakan suku Dayak untuk melawan musuh. Motif ini menggambarkan ketangguhan dan keberanian.
 

3. Tiara Yusita Wijayanti (SMKN 6 Yogyakarta)


Tami membawa tenun lurik saliro motif Telu-pat pada rancangan pertamanya. Lurik motif Telu-pat merupakan corak lajuran yang berjumlah tujuh, dengan komposisi garis berjumlah empat, dan haris berjumlah tiga. Dengan demikian, apabila dijumlahkan menjadi tujuh garis.

Dalam kepercayaan Jawa, angka tujuh dianggap sebagai angka keramat yang melambangkan kehidupan dan kemakmuran. Adapun bahan yang dipakai Tami berasal dari  Tenun Sutra Alam & Lurik Tugu Mas, UMKM Binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia D.I Yogyakarta.
 

4. Rahul Khana (SMKN 3 Banda Aceh)


Rahul membawa kain bordir motif Aceh Tengah buatan Vinnel Gallery, UMKM Binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh. Motif yang diusung adalah motif 
Ulen yang berarti bulan dalam bahasa Aceh. 

Bulan merupakan simbol kekuatan dan memberi penerangan pada dunia. Pola motif ini disebut puta taloe 
(memutar tali), emun berangkat(awan berarak), tapak leman (tapak Nabi Sulaiman), dan pageu (pagar).
 

5. Amanda Kartika (SMKN 4 Surakarta) 


Siswi SMKN 4 Surakarta ini membawa dua motif batik hasil produksi Batik Adibusana, UMKM BInaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo. Menampilkan dasar hitam dengan aksen warna-warni untuk rancangan pertama, Amanda menampilkan batik tulis colet motif merak lengko. 

Batik ini dibuat menggunakan pewarnaan colet yang menggambarkan burung merak sebagai simbol keindahan dan keanggunan. Dipadukan dengan motif boketan/bunga, melambangkan kehidupan yang selaras.

Rancangan keduanya, Amanda memakai batik tulis gedahan motif merak yang menggunakan pewarnaan alam dengan indigo, mengambil motif burung merak. Dipercantik dengan bunga, untuk menampilkan keselarasan dan keseimbangan. 

Baca juga: Resep Jitu Brand UMKM Kultiva Co Tembus Pasar Ekspor hingga 8 Negara

Editor: Puput Ady Sukarno

 

SEBELUMNYA

Momen Keseruan Jalan Bareng Genhype Series 2 di Galeri Salihara

BERIKUTNYA

Pameran The Colours of Indonesia Siap Digelar, Cocok Buat yang Lagi Cari Inspirasi Tata Ruang Rumah

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: