5 Mitos Mesin Pencuci Piring, Sering Dikira Boros Listrik & Air
03 August 2024 |
14:00 WIB
Dishwasher atau mesin cuci piring menjadi solusi bagi ibu rumah tangga yang dituntut bekerja multitasking, di tengah waktu yang terbatas. Peralatan rumah tangga ini selain dapat meningkatkan efisiensi, juga mengurangi beban fisik sehingga tenaga bisa disalurkan ke hal-hal produktif lain.
Sayangnya, masih banyak masyarakat yang tidak mempertimbangkan mesin pencuci piring. Padahal, selain meringankan beban para ibu rumah tangga, ada beragam manfaat lainnya yang bisa didapatkan.
Di sisi lain, ada sejumlah mitos yang membuat para ibu rumah tangga tidak memilih dishwasher untuk membantu pekerjaan mereka. Lantas apa saja mitos seputar mesin pencuci piring? Simak ulasannya di bawah ini yuk Genhype.
Baca juga: Mau Pakai Mesin Pencuci Piring? Cek Ini Dulu
Faktanya, mesin pencuci piring modern dirancang untuk efisiensi energi yang dilengkapi dengan siklus pencucian yang optimal dan teknologi pengeringan yang mengurangi konsumsi energi. Dalam jangka panjang, mesin pencuci piring dapat membantu mengurangi biaya listrik rumah tangga.
Dishwasher Bosch misalnya yang didukung dengan mode Eco dan memungkinkan nilai konsumsi listriknya lebih murah lagi. Dalam mode Eco, Dishwasher free-standing compact Bosch Series 6 (SKS68BB008) hanya membutuhkan Rp1.037 atau 0,61 kWh per siklusnya (dengan perkiraan tarif dasar listrik Rp1.700 per kWh).
Studi Universitas Bonn yang dimuat oleh Choice.com mendapati bahwa untuk mencuci 144 item secara manual, memerlukan 100 liter air. Soal penggunaan air, jumlah air yang dibutuhkan dishwasher sekitar 8 liter atau sekitar Rp70 (tarif PDAM Rp7.450/m3). Jumlah air yang digunakan ini untuk satu siklus pencucian menggunakan mode Eco di suhu 50 derajat celcius.
Jika dihitung dengan 1 kali pencucian setiap harinya, penggunaan air dan listrik dalam sebulan juga lebih hemat hanya sekitar Rp49.000.
Faktanya, dishwasher dapat menangani berbagai jenis peralatan makan, masak, dan wadah lainnya. Desain pada rak dishwasher dapat disesuaikan. Pengguna dapat mengatur ruang dalam mesin untuk memuat berbagai ukuran dan bentuk peralatan makan dengan efisien.
Sejumlah dishwasher bahkan bisa menampung hingga 100 utensil di satu siklus pencucian. Termasuk wajan, panci, dan peralatan masak bisa dengan sempurna dibersihkan.
Peralatan ini juga dilengkapi dengan teknologi pengeringan yang efisien untuk mengurangi waktu pengeringan dan konsumsi energi. Untuk tingkat higienis yang maksimal, mesin pencuci piring menggunakan air panas yang dapat menghilangkan kuman yang menempel pada piring, panci, dan peralatan dapur lainnya.
Suhu panas yang digunakan pun hingga 70 derajat celsius. Bahkan ada mesin yang didukung fitur HygienePlus, yang bisa membunuh 99,99 persen virus dan bakteri. Residu bahan kimia sabun pencuci piring pun dipastikan tidak akan tertinggal berkat fitur Aquasensor yang mendeteksi kekeruhan air, sehingga hasil akhir terjamin bersih dari kotoran maupun sisa sabun.
Baca juga: 7 Kiat Mencuci Celana Jeans Agar Warnanya Tidak Cepat Pudar
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Sayangnya, masih banyak masyarakat yang tidak mempertimbangkan mesin pencuci piring. Padahal, selain meringankan beban para ibu rumah tangga, ada beragam manfaat lainnya yang bisa didapatkan.
Di sisi lain, ada sejumlah mitos yang membuat para ibu rumah tangga tidak memilih dishwasher untuk membantu pekerjaan mereka. Lantas apa saja mitos seputar mesin pencuci piring? Simak ulasannya di bawah ini yuk Genhype.
Baca juga: Mau Pakai Mesin Pencuci Piring? Cek Ini Dulu
1. Bikin tagihan listrik bengkak
Faktanya, mesin pencuci piring modern dirancang untuk efisiensi energi yang dilengkapi dengan siklus pencucian yang optimal dan teknologi pengeringan yang mengurangi konsumsi energi. Dalam jangka panjang, mesin pencuci piring dapat membantu mengurangi biaya listrik rumah tangga.Dishwasher Bosch misalnya yang didukung dengan mode Eco dan memungkinkan nilai konsumsi listriknya lebih murah lagi. Dalam mode Eco, Dishwasher free-standing compact Bosch Series 6 (SKS68BB008) hanya membutuhkan Rp1.037 atau 0,61 kWh per siklusnya (dengan perkiraan tarif dasar listrik Rp1.700 per kWh).
2. Boros Air
Mitos yang juga sering melekat pada dishwasher yakni penggunaan air yang banyak. Faktanya, mesin pencuci piring modern dirancang untuk menggunakan jumlah air yang tepat untuk setiap siklus pencucian.Studi Universitas Bonn yang dimuat oleh Choice.com mendapati bahwa untuk mencuci 144 item secara manual, memerlukan 100 liter air. Soal penggunaan air, jumlah air yang dibutuhkan dishwasher sekitar 8 liter atau sekitar Rp70 (tarif PDAM Rp7.450/m3). Jumlah air yang digunakan ini untuk satu siklus pencucian menggunakan mode Eco di suhu 50 derajat celcius.
Jika dihitung dengan 1 kali pencucian setiap harinya, penggunaan air dan listrik dalam sebulan juga lebih hemat hanya sekitar Rp49.000.
Mesin cuci piring Bosch. (Sumber gambar: Desyinta Nuraini/Hypeabis.id)
3. Hanya bisa piring berukuran kecil
Faktanya, dishwasher dapat menangani berbagai jenis peralatan makan, masak, dan wadah lainnya. Desain pada rak dishwasher dapat disesuaikan. Pengguna dapat mengatur ruang dalam mesin untuk memuat berbagai ukuran dan bentuk peralatan makan dengan efisien. Sejumlah dishwasher bahkan bisa menampung hingga 100 utensil di satu siklus pencucian. Termasuk wajan, panci, dan peralatan masak bisa dengan sempurna dibersihkan.
4. Tidak bersih
Banyak yang beranggapan peralatan makan dan masak yang dicuci menggunakan dishwasher tidak bersih. Namun, berbagai mesin pencuci piring menawarkan ragam siklus pencucian, mulai dari siklus ringan untuk piring yang tidak terlalu kotor hingga siklus intensif untuk peralatan masak yang berat dengan hasil bersih dan higienis.Peralatan ini juga dilengkapi dengan teknologi pengeringan yang efisien untuk mengurangi waktu pengeringan dan konsumsi energi. Untuk tingkat higienis yang maksimal, mesin pencuci piring menggunakan air panas yang dapat menghilangkan kuman yang menempel pada piring, panci, dan peralatan dapur lainnya.
Suhu panas yang digunakan pun hingga 70 derajat celsius. Bahkan ada mesin yang didukung fitur HygienePlus, yang bisa membunuh 99,99 persen virus dan bakteri. Residu bahan kimia sabun pencuci piring pun dipastikan tidak akan tertinggal berkat fitur Aquasensor yang mendeteksi kekeruhan air, sehingga hasil akhir terjamin bersih dari kotoran maupun sisa sabun.
5. Bising
Mesin pencuci piring modern seperti Bosch dilengkapi dengan teknologi EcoSilence Drive yang memberikan proses pembersihan dengan performa tinggi dan emisi kebisingan yang rendah. Bosch melengkapi dishwasher-nya dengan mesin hemat energi, tanpa sikat yang secara optimal mengurangi suara gesekan.Baca juga: 7 Kiat Mencuci Celana Jeans Agar Warnanya Tidak Cepat Pudar
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.