Aktor Fedi Nuril. (Sumber gambar: Leo Pictures)

Fedi Nuril Ungkap Tantangan Main Film Bila Esok Ibu Tiada dengan Pendekatan Dokumenter

30 July 2024   |   11:15 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Sutradara Rudi Soedjarwo akhirnya menggarap film drama lagi berjudul Bila Esok Ibu Tiada. Proyek ini menjadi film drama pertama yang disutradarainya dalam 8 tahun, sejak terakhir kali menggarap film drama romantis Stay With Me pada 2016. Berbeda dari film-film sebelumnya, Bila Esok Ibu Tiada digarap oleh sang sutradara dengan pendekatan seperti dokumenter.

Hal itu diungkapkan oleh Fedi Nuril, salah satu pemain utama di film Bila Esok Ibu Tiada. Aktor pemilik nama asli Fedrian Nuril mengatakan salah satu tantangan utama dalam membintangi film Bila Esok Ibu Tiada adalah metode pengambilan gambar Rudi Soedjarwo yang menggunakan pendekatan seperti dokumenter.

Baca juga: Cerita Chicco Jerikho Jalani Peran Softboy di Film Heartbreak Motel

Laiknya dokumenter, film Bila Esok Ibu Tiada menuntut para pemainnya untuk berakting secara natural, sehingga karakter yang dimainkan bisa benar-benar terasa riil. Begitupun dari segi teknis, kamera yang akan bergerak mengikuti akting para pemainnya, sehingga tidak terlalu berfokus pada blocking.

"Jadi, secara akting memang harus senatural dokumenter, dan itu dengan pemain yang jumlah cukupnya banyak, kami harus janjian dan ingat yang lain ngomong apa dan sebagainya. Nah itu seru tapi ya menantang, karena rasanya penonton juga ada di sekitar situ [lokasi syuting]," katanya dalam acara Leo Pictures Showcase 2024 di Lamoda Plaza Indonesia Jakarta, baru-baru ini.

Aktor berusia 42 tahun itu juga mengungkapkan alasannya tertarik untuk menerima tawaran bermain di film Bila Esok Ibu Tiada. Salah satunya karena Bila Esok Ibu Tiada menawarkan cerita dan konflik film drama keluarga yang berbeda dari judul-judul lainnya. 

"Kebanyakan drama [keluarga] itu tentang cinta romantis kepada orang tua, tapi di sini juga menekankan kalau hubungan kakak adik itu adalah sebuah hubungan yang harus diusahakan untuk tetap harmonis. Bukan karena kita adik kakak lalu harus terima begitu saja, tapi hubungannya juga harus diperjuangkan untuk harmonis," kata Fedi.
 


Bila Esok Ibu Tiada merupakan adaptasi dari novel best seller berjudul sama karya Nagiga Nur Ayati yang pertama kali terbit pada 2014. Filmnya akan menyoroti kehidupan sebuah keluarga dengan empat anak yang sangat bergantung dengan ibu mereka. Sang ibu selalu memberikan semua hal yang terbaik dan mendedikasikan diri untuk menjaga anak-anaknya. 

Namun pada suatu hari, hal yang tidak diinginkan terjadi. Keempat anak tersebut harus menerima takdir kepergian sang ibu untuk selama-lamanya. Mau tidak mau, mereka harus beradaptasi dengan keadaan.

Bila Esok Ibu Tiada digarap oleh Rudi Soedjarwo yang telah memiliki sepak terjang panjang dalam membuat film-film drama populer, di antaranya Ada Apa Dengan Cinta? (2002), Mengejar Matahari (2004), dan In the Name of Love (2008). 

Bila Esok Ibu Tiada menjadi film drama pertama yang disutradarai Rudi Soedjarwo selama 8 tahun terakhir, sejak terakhir kali menggarap film drama romantis Stay With Me yang dirilis pada 2016.

Belakangan, sutradara berusia 51 tahun itu lebih sering menggarap film horor, diantaranya Primbon (2023), Denting Kematian (2020), Kembalinya Anak Iblis (2019), 13: The Haunted (2018), dan Algojo: Perang Santet (2016).

"Untuk film drama, saya memang lebih dekat dengan hal-hal cengeng. Jadi sangat mudah untuk saya set the standard. Kalau saya sudah bisa tersentuh, harusnya kebanyakan orang juga bisa ikut tersentuh," kata Rudi Soedjarwo.
 

Sementara untuk skenarionya ditulis oleh Oka Aurora yang sebelumnya menulis sejumlah film dan serial populer seperti Layangan Putus the Movie (2023), Bad Boy In Love (2024), dan Ipar Adalah Maut yang sampai saat ini masih tayang di bioskop dan meraup lebih dari 4,7 juta penonton.

Penulis skenario Oka Aurora mengatakan berbeda dari film-film sebelumnya yang telah dia garap, Bila Esok Ibu Tiada menawarkan cerita yang sangat dekat dengan keseharian kebanyakan orang. Begitupun konflik ceritanya yang kerap hadir di keseharian keluarga.

"Ceritanya tentang trauma, luka, dan kekeceewaan masa lalu dalam keluarga kecil yang muncul dari masalah-masalah sederhana di keseharian. Namun, semua itu bisa memicu sebuah drama yang besar," jelasnya.

Baca juga: Cerita Rossa yang Ingin Terlihat Jujur Dalam Film Dokumenternya

Adapun untuk ansambel pemain, film Bila Esok Ibu Tiada diisi oleh aktor dan aktris kenamaan seperti Slamet Raharjo, Christine Hakim, Fedi Nuril, Adinia Wirasti, Amanda Manopo, dan Yasmin Napper. Bila Esok Ibu Tiada dijadwalkan tayang pada tahun 2024 di bioskop Indonesia. 

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

Film Anime Project Sekai The Movie Bakal Dirilis Januari 2025

BERIKUTNYA

Resep Pho Daging Sapi Vietnam dengan Sentuhan Lokal Ala Devina Hermawan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: