Olimpiade 2024 (Sumber Foto: Instagram/@Paris2024

Kontroversi Pembukaan Olimpiade 2024: Parodi Perjamuan Terakhir sampai Patung Liberty Disorot

30 July 2024   |   09:30 WIB
Image
Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

Upacara pembukaan Olimpiade 2024 di Paris, Prancis pada Jumat 26 April kemarin menarik banyak perhatian publik lantaran sejumlah kontroversi yang ditimbulkan. Tak sedikit warga dunia yang kecewa dengan tuan rumah yang menghelat ajang olahraga internasional tersebut.

Adapun upacara pembukaan Olimpiade 2024 dikemas dalam sebuah acara parade di sungai Seine yang disaksikan oleh 500.000 penonton. Perayaan ini mengusung tema kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraan, yang merupakan semboyan Revolusi Perancis, Liberté, Egalité, Fraternité. 

Baca juga: Keunikan Olimpiade Paris 2024: Medali Terbuat dari Potongan Menara Eiffel

Sebanyak 6.000 hingga 7.000 atlet berlayar menaiki 85 tongkang dan perahu. Mereka menyusuri sungai Seine sepanjang 6 kilometer dari jembatan Austerlitz di sebelah timur sampai ke Menara Eiffel.

Dua penyanyi papan atas, Celine Dion dan Lady Gaga turut memeriahkan pembukaan Olimpiade 2024. Aksi panggung Celine Dion tampak memukau seperti biasanya. Pelantun My Heart Will Go On tersebut mendapat tanggapan positif atas profesionalitasnya di atas panggung, mengingat kondisinya yang sedang berjuang melawan penyakit langka Stiff Person Syndrome.

Selain dihibur oleh suara merdu Celine Dion dan Lady Gaga, penonton juga disuguhkan berbagai atraksi seni dan budaya Prancis. Sayangnya beberapa penampilan tersebut justru malah menuai kontroversi.

Salah satunya atraksi yang memparodikan lukisan The Last Supper atau Perjamuan terakhir karya Leonardo da Vinci. The Last Supper adalah perjamuan terakhir yang Yesus Kristus lakukan bersama dengan dua belas muridnya pada malam sebelum penyalibannya.

Pada perjamuan tersebut, Yesus merayakan Paskah dengan para muridnya, serta memperkenalkan konsep Perjamuan Kudus dengan membagikan roti dan anggur yang melambangkan tubuh dan darah-Nya yang akan dikorbankan. 

Saat pembukaan Olimpiade 2024, Perjamuan Terakhir diparodikan oleh drag queen, model transgender dan penyanyi telanjang yang berpakaian sebagai dewa anggur Yunani. Penampilan tersebut langsung menuai reaksi keras dari umat Katolik dan kaum religius lainnya. Mereka mendorong pihak penyelenggara untuk meminta maaf.

"Jelas tidak ada niat untuk menunjukkan rasa tidak hormat kepada kelompok agama mana pun. Upacara pembukaan ini bertujuan untuk merayakan toleransi masyarakat. Jika ada yang tersinggung, kami mohon maaf sebesar-besarnya" kata Anne Descamps, juru bicara Olimpiade Paris 2024, Selasa (30/7/2024).  

Kontroversi lainnya muncul dari pertunjukan grup musik heavy metal Prancis, yakni Gojira memperlihatkan karakter perempuan dengan kepala terpenggal yang dianggap sebagai Marie Antoinette. Tampak perempuan berpakaian merah tanpa kepala tersebut muncul di jendela sebuah gedung besar Prancis dengan api berkobar di sepanjang Sungai Seine. Adegan membuat banyak orang merasa tidak nyaman, terutama penonton anak-anak. 

Simbol negara AS, Patung Liberty, juga tidak luput dari kontroversi. Animasi Patung Liberty yang dipukuli dan ditembak di kepala ditampilkan di sela segmen pembukaan olimpiade.  Animasi tersebut memperlihatkan balon terbang melewati Patung Liberty yang kemudian dipukuli dan kepalanya berlubang akibat peluru.

Gambaran ini memicu kritik dan kecaman dari masyarakat AS, yang menuduh Prancis melakukan serangan terselubung terhadap Patung Liberty dan menyebut tindakan tersebut sebagai anti-Amerika. Prancis dianggap melakukan penghinaan dan tindakan mereka dinilai tidak sesuai dengan tema yang diusung dalam Olimpiade 2024.

Deretan kontroversi tersebut menunjukkan bahwa upacara pembukaan Olimpiade 2024, yang seharusnya menjadi ajang perayaan dan persatuan, justru menimbulkan perdebatan dan ketidaknyamanan bagi banyak orang. 

Baca juga: Highlight Opening Ceremony Olimpiade Paris 2024, Penampilan Zinedine Zidane hingga Celine Dion

Pihak penyelenggara berharap bahwa dengan permintaan maaf yang disampaikan, mereka dapat meredakan ketegangan dan fokus pada pesan toleransi dan inklusi yang ingin disampaikan.

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

Menilik 5 Museum Megah dan Indah di Paris Prancis

BERIKUTNYA

Profil Dony Tri Pamungkas Pemain Terbaik Piala AFF U-19

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: