5 Cara Membatasi Asupan Gula untuk Cegah Gagal Ginjal Akut pada Anak
28 July 2024 |
19:30 WIB
Kasus gagal ginjal akut mulai banyak menyerang kelompok usia anak-anak. Belakangan ini di media sosial ramai pembahasan salah satu rumah sakit besar di Indonesia, yakni Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta dipenuhi oleh pasien anak-anak yang sedang melakukan cuci darah.
Adapun ginjal merupakan organ penting dalam tubuh manusia yang berfungsi mengatur keseimbangan cairan tubuh dengan cara membuang sampah sisa metabolisme dan racun tubuh dalam bentuk urine dan menahan zat-zat yang diperlukan oleh tubuh.
Baca juga: Mengenal Pembengkakan & Batu Ginjal, Penyakit yang Diidap Parto Patrio
Gangguan Ginjal Akut atau Acute Kidney Injury (AKI) dapat diartikan sebagai penurunan mendadak atau parah dari fungsi filtrasi ginjal. Artinya organ tersebut tidak mampu mengolah limbah dalam darah. Ketika ginjal kehilangan fungsinya limbah akan menumpuk di dalam tubuh dan membahayakan kesehatan.
Gejala gagal ginjal akut, misalnya seperti diare, mual, muntah, demam selama 3-5 hari, batuk, pilek, sering mengantuk serta jumlah air seni semakin sedikit bahkan tidak biasa buang air kecil sama sekali.
Selain itu yang perlu diperhatikan, gejala gagal ginjal akut pada anak yaitu warna urine jadi kecoklatan atau lebih pekat dari kencing sedikit. Jumlah urine kurang dari 0,5ml/kg berat badan/jam dalam 6-12 jam, tidak kencing selama 6-8 jam di siang hari, diare parah, kejang, sesak napas hingga kesadaran menurun.
Kendati berisiko membahayakan nyawa, penyakit gagal ginjal akut dapat dicegah. Salah satu cara yang bisa dilakukan misalnya dengan mambatasi asupan gula pada anak. Asupan gula yang tinggi dapat meningkatkan risiko diabetes dan membebani fungsi ginjal.
Diabetes adalah penyebab paling umum dari gagal ginjal. Terutama apabila penderitanya tidak mengelola masuknya kadar gula darah. Gula darah tinggi yang terus menerus dapat merusak organ tubuh, termasuk ginjal. Kondisi ginjal akan memburuk dari waktu ke waktu sehingga menyebabkan gagal ginjal. Berikut adalah tips membatasi asupan gula untuk anak.
Menjaga asupan gula pada anak sangat penting untuk mencegah berbagai masalah kesehatan, termasuk gagal ginjal akut. Berikut adalah penjelasan mendetail tentang cara menjaga asupan gula pada anak:
Minuman manis seperti soda, jus kemasan, minuman berenergi, dan minuman berkarbonasi sering mengandung kadar gula yang sangat tinggi. Konsumsi gula yang berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, dan masalah kesehatan lainnya yang pada akhirnya bisa berdampak pada kesehatan ginjal.
Cobalah untuk mengganti minuman manis dengan air putih, susu, atau jus buah segar tanpa tambahan gula sebagai pilihan yang lebih sehat. Air putih membantu menjaga hidrasi yang baik tanpa kalori tambahan, sementara susu dan jus buah segar dapat memberikan nutrisi penting tanpa berlebihan pada gula.
Banyak produk makanan kemasan yang tampak sehat namun sebenarnya mengandung gula tersembunyi. Sebaiknya perhatikan baca label makanan dengan cermat untuk mengetahui kandungan gulanya. Beberapa makanan yang sering dianggap sehat, seperti yogurt, saus pasta, atau sereal sarapan, sering mengandung gula tambahan.
Memilih produk dengan kandungan gula yang rendah atau tanpa tambahan gula membantu mengurangi total asupan gula harian anak. Selain itu, pahami berbagai istilah untuk gula seperti sukrosa, glukosa, fruktosa, dan sirup jagung pada label makanan juga penting.
Camilan manis seperti permen, kue, biskuit, dan cokelat dapat memberikan lonjakan gula darah yang cepat dan tidak memberikan nutrisi yang cukup. Sebagai gantinya, berikan camilan sehat seperti buah-buahan segar, yogurt tanpa tambahan gula, kacang-kacangan, atau sayuran.
Buah-buahan segar mengandung gula alami dan serat yang membantu mengontrol lonjakan gula darah. Yogurt tanpa tambahan gula adalah sumber kalsium dan protein yang baik, sementara kacang-kacangan menyediakan lemak sehat dan protein.
Pola makan seimbang yang kaya akan serat dan nutrisi sangat penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan, termasuk kesehatan ginjal. Sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh, dan protein tanpa lemak memberikan nutrisi penting dan membantu mengontrol kadar gula darah.
Serat dalam sayuran dan biji-bijian utuh membantu memperlambat penyerapan gula dalam darah, sehingga mencegah lonjakan gula yang tiba-tiba. Protein tanpa lemak seperti daging ayam tanpa kulit, ikan, dan tahu membantu menjaga massa otot dan kesehatan organ.
Memasak makanan sendiri di rumah memungkinkan kita untuk mengontrol bahan dan jumlah gula yang digunakan dalam makanan. Saat memasak, gunakan rempah-rempah atau pemanis alami seperti madu atau buah untuk menambah rasa tanpa berlebihan pada gula.
Baca juga: Vidi Aldiano Jalani Terapi Retreat di Thailand, Kenali Penyakit Kanker Ginjal & Penyebabnya
Misalnya, menambahkan sedikit kayu manis atau vanili pada yogurt atau oatmeal bisa memberikan rasa manis tanpa tambahan gula yang banyak. Mengurangi penggunaan bahan-bahan olahan dan berfokus pada bahan-bahan segar juga membantu mengurangi asupan gula.
Editor: Fajar Sidik
Adapun ginjal merupakan organ penting dalam tubuh manusia yang berfungsi mengatur keseimbangan cairan tubuh dengan cara membuang sampah sisa metabolisme dan racun tubuh dalam bentuk urine dan menahan zat-zat yang diperlukan oleh tubuh.
Baca juga: Mengenal Pembengkakan & Batu Ginjal, Penyakit yang Diidap Parto Patrio
Gangguan Ginjal Akut atau Acute Kidney Injury (AKI) dapat diartikan sebagai penurunan mendadak atau parah dari fungsi filtrasi ginjal. Artinya organ tersebut tidak mampu mengolah limbah dalam darah. Ketika ginjal kehilangan fungsinya limbah akan menumpuk di dalam tubuh dan membahayakan kesehatan.
Gejala gagal ginjal akut, misalnya seperti diare, mual, muntah, demam selama 3-5 hari, batuk, pilek, sering mengantuk serta jumlah air seni semakin sedikit bahkan tidak biasa buang air kecil sama sekali.
Selain itu yang perlu diperhatikan, gejala gagal ginjal akut pada anak yaitu warna urine jadi kecoklatan atau lebih pekat dari kencing sedikit. Jumlah urine kurang dari 0,5ml/kg berat badan/jam dalam 6-12 jam, tidak kencing selama 6-8 jam di siang hari, diare parah, kejang, sesak napas hingga kesadaran menurun.
Kendati berisiko membahayakan nyawa, penyakit gagal ginjal akut dapat dicegah. Salah satu cara yang bisa dilakukan misalnya dengan mambatasi asupan gula pada anak. Asupan gula yang tinggi dapat meningkatkan risiko diabetes dan membebani fungsi ginjal.
Diabetes adalah penyebab paling umum dari gagal ginjal. Terutama apabila penderitanya tidak mengelola masuknya kadar gula darah. Gula darah tinggi yang terus menerus dapat merusak organ tubuh, termasuk ginjal. Kondisi ginjal akan memburuk dari waktu ke waktu sehingga menyebabkan gagal ginjal. Berikut adalah tips membatasi asupan gula untuk anak.
Menjaga asupan gula pada anak sangat penting untuk mencegah berbagai masalah kesehatan, termasuk gagal ginjal akut. Berikut adalah penjelasan mendetail tentang cara menjaga asupan gula pada anak:
1. Batasi Minuman Manis
Minuman manis seperti soda, jus kemasan, minuman berenergi, dan minuman berkarbonasi sering mengandung kadar gula yang sangat tinggi. Konsumsi gula yang berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, dan masalah kesehatan lainnya yang pada akhirnya bisa berdampak pada kesehatan ginjal.Cobalah untuk mengganti minuman manis dengan air putih, susu, atau jus buah segar tanpa tambahan gula sebagai pilihan yang lebih sehat. Air putih membantu menjaga hidrasi yang baik tanpa kalori tambahan, sementara susu dan jus buah segar dapat memberikan nutrisi penting tanpa berlebihan pada gula.
2. Perhatikan Label Makanan
Banyak produk makanan kemasan yang tampak sehat namun sebenarnya mengandung gula tersembunyi. Sebaiknya perhatikan baca label makanan dengan cermat untuk mengetahui kandungan gulanya. Beberapa makanan yang sering dianggap sehat, seperti yogurt, saus pasta, atau sereal sarapan, sering mengandung gula tambahan.Memilih produk dengan kandungan gula yang rendah atau tanpa tambahan gula membantu mengurangi total asupan gula harian anak. Selain itu, pahami berbagai istilah untuk gula seperti sukrosa, glukosa, fruktosa, dan sirup jagung pada label makanan juga penting.
3. Kurangi Camilan Manis
Camilan manis seperti permen, kue, biskuit, dan cokelat dapat memberikan lonjakan gula darah yang cepat dan tidak memberikan nutrisi yang cukup. Sebagai gantinya, berikan camilan sehat seperti buah-buahan segar, yogurt tanpa tambahan gula, kacang-kacangan, atau sayuran.Buah-buahan segar mengandung gula alami dan serat yang membantu mengontrol lonjakan gula darah. Yogurt tanpa tambahan gula adalah sumber kalsium dan protein yang baik, sementara kacang-kacangan menyediakan lemak sehat dan protein.
4. Pilih Makanan Sehat
Pola makan seimbang yang kaya akan serat dan nutrisi sangat penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan, termasuk kesehatan ginjal. Sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh, dan protein tanpa lemak memberikan nutrisi penting dan membantu mengontrol kadar gula darah.Serat dalam sayuran dan biji-bijian utuh membantu memperlambat penyerapan gula dalam darah, sehingga mencegah lonjakan gula yang tiba-tiba. Protein tanpa lemak seperti daging ayam tanpa kulit, ikan, dan tahu membantu menjaga massa otot dan kesehatan organ.
5. Buat Makanan Sendiri
Memasak makanan sendiri di rumah memungkinkan kita untuk mengontrol bahan dan jumlah gula yang digunakan dalam makanan. Saat memasak, gunakan rempah-rempah atau pemanis alami seperti madu atau buah untuk menambah rasa tanpa berlebihan pada gula. Baca juga: Vidi Aldiano Jalani Terapi Retreat di Thailand, Kenali Penyakit Kanker Ginjal & Penyebabnya
Misalnya, menambahkan sedikit kayu manis atau vanili pada yogurt atau oatmeal bisa memberikan rasa manis tanpa tambahan gula yang banyak. Mengurangi penggunaan bahan-bahan olahan dan berfokus pada bahan-bahan segar juga membantu mengurangi asupan gula.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.