Komedian Parto Patrio dan istri, Diena Risty. (Sumber gambar: Diena Risty/Instagram)

Mengenal Pembengkakan & Batu Ginjal, Penyakit yang Diidap Parto Patrio

25 April 2024   |   11:00 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Pelawak Parto Patrio sedang sakit dan harus menjalani operasi di rumah sakit. Kabar itu dibagikan oleh istri Parto, Dina Risty melalui akun media sosialnya. Komedian pemilik nama asli Eddy Soepono itu dikabarkan menderita penyakit pembengkakan dan batu ginjal.

Hal itu menyebabkan Parto harus menjalani operasi dan perawatan di rumah sakit. Melalui unggahan di Instagram, Diena Risty tampak membagikan foto dan video yang memperlihatkan Parto terbaring di ranjang rumah sakit. Pelawak berusia 63 tahun itu terlihat sedang diantar menuju ke ruang operasi, dengan bantuan dokter dan perawat rumah sakit setempat.

Baca juga: Jangan Disepelekan, Efek Hipertensi Dapat Merusak Jantung, Ginjal Hingga Otak

"Bismillah dilancarkan operasinya. Hasbunallahu wa ni'mal wakilu 'alallahi tawakkalna [Cukuplah Allah sebagai pelindung kami dan Dia sebaik-baik pelindung. Hanya kepada Allah kami berserah diri]," tulis Diena Risty, di Instagram @dienz_36, Rabu (24/4/2024). 

Parto Patrio dikabarkan mengidap dua penyakit yang sama-sama menyerang organ tubuh ginjal, yakni pembengkakan dan batu ginjal. Lantas, seperti apa penyakit yang diderita Parto tersebut?


Pembengkakan Ginjal (Hidronefrosis)

Melansir dari Cleveland Clinic, hidronefroses atau pelebaran saluran kemih bagian atas adalah suatu kondisi di mana ada sesuatu yang menghalangi aliran kencing (urin) dari ginjal ke kandung kemih. Ketika itu terjadi, maka salah satu atau kedua ginjal akan membengkak.

Penyakit ini bisa terjadi secara tiba-tiba atau kronis, sebagian atau seluruhnya, unilateral atau bilateral (kedua sisi). Jika hanya dialami satu ginjal, kondisi ini disebut hidronefrosis unilateral. Jika kedua ginjal terkena, ini disebut hidronefrosis bilateral. Tingkat keparahannya juga bervariasi, mulai dari pembengkakan ringan hingga pembengkakan parah. Hidronefrosis dapat menyebabkan hilangnya fungsi ginjal atau gagal ginjal.

Gejala hidronefrosis yang dialami pasien biasanya tergantung pada penyebabnya. Seringkali, penyakit ini tidak disertai gejala apapun. Sejumlah gejala hidronefrosis yang muncul dapat berupa rasa sakit yang tiba-tiba atau hebat di bagian samping tubuh, perut, atau punggung, mual atau muntah, sakit ketika buang air kecil, urin mengeluarkan darah, Infeksi saluran kemih (ISK), tidak dapat mengosongkan kandung kemih sepenuhnya, serta frekuensi kencing lebih atau kurang dari biasanya.

Orang yang menderita hidronefross juga berpeluang terkena ISK karena air kencing tertahan di dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan bakteri tumbuh di saluran kemih. Adapun, beberapa gejala ISK meliputi emam, menggigil dan merasa lelah, merasa nyeri atau terbakar saat buang air kecil, serta air kencing yang keruh (tidak jernih).

Penyebab hidronefrosis yang paling umum adalah adanya penyumbatan pada salah satu bagian saluran kemih. Banyak kondisi yang dapat menyebabkan seseorang mengidap penyakit ini. Pada orang dewasa, kondisi yang paling sering menyebabkan hidronefrosis antara lain:
  • Batu ginjal: Batu atau endapan keras yang terbuat dari kalsium dan oksalat yang mungkin tersangkut di ginjal atau saluran kemih.
  • Obstruksi ureter: Obstruksi pada ureter.
  • Tumor: Tumor di kandung kemih, kelenjar prostat, rahim, atau organ lain yang merupakan bagian dari atau di dekat saluran kemih yang dapat menghalangi aliran kencing.
  • Hiperplasia prostat jinak (BPH) : Pembesaran kelenjar prostat yang dapat menyebabkan tekanan pada uretra
  • Penyempitan saluran kemih: Penyempitan ini bisa disebabkan oleh cedera, infeksi, kelainan kelahiran atau pembedahan.
  • Masalah saraf atau otot: Masalah ini dapat mempengaruhi ginjal atau ureter.
  • Retensi urin: Ketidakmampuan mengosongkan urin dari kandung kemih.
  • Refluks vesikoureteral: Air kencing mengalir mundur dari kandung kemih ke ginjal.
  • Ureterocele: Suatu kondisi di mana bagian bawah ureter mungkin menonjol ke dalam kandung kemih.


Batu Ginjal

Menukil dari Mayo Clinic, batu ginjal atau nefrolitiasis/urolitiasis adalah endapan keras yang terbuat dari mineral dan garam yang terbentuk di dalam ginjal. Batu ginjal dapat mempengaruhi bagian organ mana pun dari saluran kemih mulai dari ginjal hingga kandung kemih. Seringkali, batu terbentuk ketika urin menjadi pekat, sehingga memungkinkan mineral mengkristal dan saling menempel.

Ukuran batu ginjal biasa sekecil butiran pasir atau lebih besar dari bola golf. Bahkan, seseorang terkadang tidak menyadari mengidap batu ginjal lantaran batu ginjal yang lebih kecil dapat melewati saluran kemih melalui urin tanpa gejala. 

Sementara batu ginjal berukuran besar bisa terperangkap di ureter (saluran yang mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih). Hal ini dapat menyebabkan urin menumpuk dan membatasi kemampuan ginjal untuk menyaring limbah dari tubuh, serta dapat menyebabkan pendarahan.

Menukil dari National Kidney Foundation, urin memiliki berbagai limbah yang terlarut di dalamnya. Ketika terdapat terlalu banyak limbah namun terlalu sedikit cairan, kristal mulai terbentuk. Kristal-kristal tersebut menarik unsur-unsur lain dan bergabung bersama membentuk padatan yang akan bertambah besar kecuali jika dikeluarkan dari tubuh bersama urin dengan bantuan ginjal.

Setelah terbentuk, batu tersebut mungkin tertinggal di ginjal atau mengalir melalui saluran kemih menuju ureter. Terkadang, batu-batu kecil keluar dari tubuh melalui urin tanpa menimbulkan rasa sakit. Namun batu yang tidak bergerak bisa menyebabkan penumpukan urin di ginjal, ureter, kandung kemih, atau uretra. Hal inilah yang menyebabkan rasa sakit pada penderita batu ginjal.

Dilansir dari Urology Care Foundation, gejala umum batu ginjal termasuk nyeri kram yang tajam di punggung dan bagian samping tubuh. Rasa sakit ini seringkali berpindah ke perut bagian bawah atau selangkangan. Sakitnya seringkali dimulai secara tiba-tiba dan datang secara bertahap, yang bisa datang dan pergi saat tubuh mencoba membuang batu tersebut.

Adapun, tanda-tanda lain dari batu ginjal meliputi perasaan sangat ingin buang air kecil, buang air kecil lebih sering, perasaan seperti terbakar saat buang air kecil, urin yang berwarna gelap atau merah karena darah, mual dan muntah, serta merasakan nyeri di bagian ujung penis untuk pria.

Penyebab utama batu ginjal adalah terdapatnya sejumlah zat seperti mineral, asam, dan zat lain seperti kalsium, natrium, oksalat, dan asam urat pada air kencing. Ketika memiliki terlalu banyak partikel zat-zat ini dalam urin dan terlalu sedikit cairan, mereka dapat mulai saling menempel, membentuk kristal atau batu. Batu ginjal dapat terbentuk dalam hitungan bulan atau tahun.

Selain itu, seseorang memiliki risiko tinggi terkena batu ginjal karena kurang asupan cairan, terlalu banyak makan daging atau makanan kaya protein lainnya, mengonsumsi makanan tinggi natrium atau gula (sukrosa dan fruktosa), mengonsumsi suplemen vitamin C, dan memiliki riwayat keluarga dengan batu ginjal.

Termasuk, mengalami penyumbatan pada saluran kemih, pernah menjalani operasi lambung atau usus termasuk operasi bypass lambung, mengonsumsi obat tertentu termasuk beberapa diuretik,  antasida berbasis kalsium, beberapa obat antikejang dan obat-obatan tertentu, serta memiliki kondisi medis tertentu.

Baca juga: Vidi Aldiano Jalani Terapi Retreat di Thailand, Kenali Penyakit Kanker Ginjal & Penyebabnya

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

5 Film yang Dibintangi Nicholas Saputra, Terbaru The Architecture of Love

BERIKUTNYA

Pesan dari Sutradara Lukman Sardi, Begini Cara Terbaik Menikmati Film Glenn Fredly the Movie

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: