Intip Kostum Nasional di ajang Miss Supranational

5. Lembuswana: The Apparatus of The King (2017)
  Karina Nadila Niab, Runner Up 2 Puteri Indonesia 2017, menjadi perwakilan di Miss Supranational 2017 yang mengenakan kostum Lembuswana: The Apparatus of The King. Kostum yang terinspirasi dari Lembuswana, hewan mitologi tunggangan Dewa Batara Guru, memiliki ciri khas pada warnanya yang didominasi warna perak dan emas.

Dalam kostum dengan berat 30 kilogram yang didesain oleh Jember Fashion Carnival, terdapat hiasan kepala berbentuk kepala singa, bagian pundak berbentuk kepala gajah, bagian punggung yang disematkan sayap berwarna emas dan coklat, ekor singa, dan bagian kaki berawrna putih. Ada pun warna perak ini terinspirasi dari sisik ikan.


6. The Sacred Hudoq (2018)

 
Kostum rancangan Dynand Fariz ini kembali mengusung konsep suku Dayak, yang pada tahun 2018 Puteri Indonesia Pariwisata 2018 Wilda Octaviana Situngkir membawakan kostum The Sacred Hudoq yang mengantarnya menjadi salah satu pemenang kategori Best National Costume bersama dengan delapan pemenang lainnya.

Kostum seberat 17 kilogram ini terdiri dari topeng, sayap burung Enggang, rok dan jubah hijau, dan parang. Terinspirasi dari tarian topeng Hudoq dengan arti 'menjelma', kostum ini juga punya makna misterius yang dalam seperti adanya simbol kebijaksanaan, kekuatan, kehormatan, dan kesejahteraan.


7. The Precious, Boru ni Raja (2019)

 

Berbeda dengan sebelumnya, kostum The Precious, Boru ni Raja yang dirancang oleh Intan Ayunda Vira dari Jember Fashion Carnival dan digunakan oleh Puteri Indonesia Pariwisata 2019 Jesica Fitriana Martasari ini terinspirasi dari simbol dan konsep dari kepribadian perempuan suku Batak.

Menyimpan makna yang dalam, kostum yang terdiri dari gaun, hiasan kepala, dan tongkat dengan ciri khas Batak seperti pada penggunaan kainnya ingin menunjukkan bahwa Boru ni Raja adalah sosok yang bisa menjadi contoh dan inspirasi melalui nilai-nilai keberanian, pekerja keras, mandiri, dan loyal.


Editor: Roni Yunianto