Sawah di Indonesia, terutama yang terasering, selalu menawarkan keindahan visual yang menawan. (sumber gambar: Hypeabis.id/Prasetyo Agung Ginanjar)

Menikmati Refleksi Baru dari Alam & Panen Raya di Unicorn Gallery

23 July 2024   |   21:00 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Bentangan alam Indonesia selalu memberikan inspirasi bagi pekerja kreatif. Tak terkecuali para seniman yang melukiskannya di atas kanvas. Lalu, lahirlah gerakan mooi indie, yang menggabungkan eksplorasi identitas lokal dan tradisi budaya modern.

Sawah di Indonesia, terutama yang terasering, memang menawarkan keindahan visual yang menawan. Warna hijau daun padi, lahan pertanian, potret panen raya, hingga langit biru tak berbatas dapat menciptakan komposisi yang harmonis dalam karya seni.

Baca juga: Menyelisik Kolaborasi Manis Tiga Dara dalam Pameran Ad Maiora

Namun, bagi sebagian orang, tipikal lukisan tersebut mungkin dianggap kuno karena tidak seturut zaman. Anggapan inilah yang coba dipatahkan seniman Tanah Air dalam pameran gabungan Neo Panen Raya, pada 20 Juli-18 Agustus 2024 di Unicorn Gallery, Jakarta.

Mereka adalah Arbi Rangkito, Aziz GGG, Arya Sudrajat, Dham!, Rudy Mardjianto, Saskia Sagita Sakanti, Soegik Primayoga, dan Toto Sunu. Sesuai tajuknya, seteleng ini mencoba Kembali merefleksikan bentangan alam Indonesia dengan pendekatan yang lebih mutakhir.

Misalnya dalam The Artwork Guarding Ricefield, Like An Exhibit/Not Beubeugig #1 (acrylic on canvas, 144x80 cm, 2024) karya Arya Sudradjat. Alih-alih hanya menggambarkan lembah, hamparan sawah, dan pegunungan di kejauhan, sang seniman juga menghadirkan figur-figur populer.

Karakter-karakter itu adalah Astro Boy karya Osamu Tezuka, dan Kaikai Kiki karya Takashi Murakami. Dalam lukisan ini, dua karakter fiktif itu justru menjadi beubeugig, alias penjaga sawah dari hama wereng, atau burung pemakan padi, dengan komposisi yang estetis.
 

haha

The Artwork Guarding Ricefield, Like An Exhibit/Not Beubeugig #1. (sumber gambar: Hypeabis.id/Prasetyo Agung Ginanjar)

Pada karya berjudul sama di seri ke-#2, sang seniman juga menempatkan boneka-boneka sawah itu dengan karakter karya Anish Kapoor. Karya ini seperti mengajak publik untuk melihat lagi elemen seni sebagai penjaga lingkungan yang harmonis dengan alam, dan penting bagi manusia.

"Lewat karya ini saya ingin menyatukan elemen-elemen kontemporer dengan image populer yang melekat di hidup saya sebagai sebuah harmoni. Eksekusinya memang cukup sulit, untuk menghadirkan perspektif yang luas," kata seniman asal kampung Seni Jelekong, Jawa Barat, itu.

Ada pula karya berjudul Sumergazing Under the Indigo Dome, Leaving Only, The Soft Whispers In My Ears (acrylic on canvas, 150x120 cm, 2024) karya Dham! Uniknya, selain mengimak suasana panen, karya ini juga menghadirkan vokalis Nerdneko, band solo proyek asal Jepang yang mengusung genre Shoegaze, Dreampop, dan Alternative Rock.

Arbi Rangkito lain lagi. Seniman yang kini bermukim di Yogyakarta itu memboyong satu karya gigantik berjudul House Yard (acrylic on canvas, 198x228 cm, 2024). Lukisan tanpa spanram ini menggambarkan halaman rumah dengan pemandangan sawah bernuansa abstrak, dengan goresan-goresan ekspresif.
 

ah

House Yard. (sumber gambar: Hypeabis.id/Prasetyo Agung Ginanjar)

Karya dengan tema serupa juga terefleksi dalam lukisan Rice Field In a Bright Day (acrylic on canvas, 80x2100 cm, 2024).Yaitu menggambarkan suasana persawahan yang dipagari rimbunan pepohonan, dan gunung, dengan hamparan padi yang mulai menguning. Karya ini dilukis secara langsung alias plein air painting.

Gallery Director Unicorn, Aldridge Tjiptarahardja mengatakan, dipacaknya lukisan-lukisan bertema panen raya ini merupakan usaha untuk mengenalkan kembali estetika moi indie pada generasi muda. Sebab, saat ini lukisan dengan tema pemandangan alam mayoritas hanya dilukis oleh seniman anonim.
 
"Saya mengajak para seniman muda untuk menghadirkan suasana panen yang kontemporer. Akhirnya keluarlah beberapa lukisan ini. Meskipun ada juga beberapa karya yang kita pilih dari seniman yang senior, seperti Toto Sunu, dan Rudy Mardijanto," katanya. 

Baca juga: 6 Karya Reflektif tentang Peristiwa Sejarah Kelam Indonesia Hadir di Pameran Patung dan Aktivisme

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

RAN Luncurkan Album RAN For Your Kids untuk Bangkitkan Eksistensi Lagu Anak

BERIKUTNYA

Trailer Emily in Paris Season 4 Dirilis, Hadirkan Simalakama Kisah Percintaan Emily

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: