Sejarah Panjang Mobil Listrik, Sudah Eksis Sejak 1800-an
23 July 2024 |
13:32 WIB
Kendaraan listrik sebenarnya bukan barang baru dalam industri otomotif dunia. Keberadaannya sudah ada jauh sebelum kendaraan dengan mesin pembakaran internal tercipta. Namun, moda transportasi ini mengalami “surut” hingga kembali “pasang” beberapa waktu terakhir.
Dikutip dari Department Energy Amerika Serikat dan berbagai sumber lainnya, ramainya kendaraan listrik sudah ada sejak 1800-an. Ketika itu, para penemu di dunia melakukan berbagai percobaan dan terobosan untuk menghasilkan kendaraan dengan tenaga listrik.
Para inovator pada saat itu mencoba menghasilkan mobil-mobil listrik dalam ukuran yang kecil. Jadi, kapan pasti kendaraan listrik pertama kali muncul menjadi sesuatu yang sulit untuk ditetapkan. Namun, seorang penemu asal Inggris bernama Robert Anderson berhasil membuat electric carriage pertama sekitar 1800-an.
Setelah itu, di Amerika Serikat, seorang ilmuwan di Des Moines, Iowa, bernama William Morrison berhasil membuat mobil listrik pertama pada 1890. Waktu itu, kendaraan listrik sang ahli kimia memiliki kapasitas 6 orang dengan kecepatan maksimal 14 mil per jam.
Keberhasilan Morrison menghasilkan kendaraan listrik menjadi pemicu minat banyak orang terhadap kendaraan tanpa bahan bakar fosil tersebut. Beberapa tahun kemudian, berbagai produsen mulai membuat mobil listrik di seluruh Amerika Serikat.
Baca juga: 4 Jenis Mobil Listrik yang Perlu Genhype Ketahui
Disebutkan bahwa ada lebih dari 60 armada taksi listrik di New York yang lalu lalang pada setelah beberapa tahun Morrison meluncurkan kendaraan listriknya. Kendaraan listrik mencapai masa kejayaan pada 1900. Kendaraan listrik mencapai 1/3 dari total mobil yang ada di jalan raya. Penjualan mobil listrik pun mengalami peningkatan selama 10 tahun berikutnya.
Banyak inovator menyadari tingginya permintaan mobil listrik, sehingga mencari cara untuk meningkatkan teknologinya. Salah satunya adalah Thomas Edison, yang menganggap kendaraan listrik sebagai moda transportasi yang unggul. Edison pun berusaha membuat baterai yang lebih baik untuk kendaraan listrik pada 1901.
Sementara itu, Ferdinand Porsche yang merupakan pendiri mobil sport Porsche menciptakan Lohner-Porsche Mixte yang merupakan mobil listrik hibrida pertama di dunia pada 1901. Kendaraan ini mendapatkan tenaga untuk jalan dari listrik yang disimpan dalam baterai dan mesin gas.
Selain itu, Henry Ford bermitra dengan Edison untuk mengeksplorasi opsi mobil listrik berbiaya rendah pada 1914. Meskipun Ford berusaha mengeksplorasi kendaraan listrik, ciptaannya juga yang membuat banyak orang beralih dari mobil listrik. Sebelum melakukan eksplorasi, Henry Ford memperkenalkan Model T dengan tenaga bensin pada 1908 dan memproduksinya secara massal.
Pada tahun yang sama, Charles Kettering yang memperkenalkan starter elektrik membuat minat terhadap kendaraan berbahan bakar bensin kian tinggi. Starter elektrik itu membuat cara menghidupkan mesin dengan engkol tangan mengalami perubahan.
Mobil listrik kian tenggelam pada 1920-an saat Amerika Serikat memiliki sistem jalan yang lebih baik dan menghubungkan satu kota dengan kota lainnya. Kondisi tersebut membuat banyak warga ingin melakukan perjalanan dan penjelajahan.
Penemuan minyak mentah di Texas membuat bensin menjadi murah dan mudah didapat. Ketika itu, warga yang tinggal di pedesaan pun bisa memperoleh bensin karena stasiun pengisian bahan bakar mulai bermunculan.
Kendaraan listrik yang sempat berjaya seolah tertelan ombak kendaraan dengan mesin pembakaran internal pada 1935. Kendaraan tanpa bahan bakar fosil ini juga tidak lagi dilirik oleh banyak pihak lantaran ketersediaan bahan bakar minyak yang berlimpah selama puluhan tahun.
Contoh produsen itu adalah General Motors yang mengembangkan prototipe mobil listrik perkotaan dan dipamerkan di Simposium Pertama tentang Pengembangan Sistem Tenaga Rendah Polusi, yang diselenggarakan Badan Perlindungan Lingkungan pada 1973.
Selain itu, ada juga American Motor Company yang memproduksi jip pengiriman listrik yang digunakan oleh Layanan Pos Amerika Serikat dalam program uji coba pada 1975.
Perkembangan kendaraan listrik kembali menemukan akselerasinya pada 1990-an. Pengesahan Amandemen Undang-Undang Udara Bersih pada 1990 dan Undang-Undang Kebijakan Energi pada 1992, ditambah peraturan emisi transportasi baru yang dikeluarkan oleh Dewan Sumber Daya Udara California menjadi pendorong kendaraan listrik di Amerika Serikat.
Pada 1997, di negara lain, seperti Jepang, produsen mobil Toyota meluncurkan kendaraan listrik Prius. Mobil ini disebut-sebut menjadi kendaraan listrik hibrida pertama yang diproduksi secara massal di dunia.
Pada 2000-an, sejumlah produsen mobil juga mulai mengembangkan kendaraan listrik. General Motors adalah salah satu contohnya. Perusahaan ini membuat EV1. Selain itu, ada Tesla Motors, Nissan, dan masih banyak yang lain.
Kendaraan listrik kian ramai kala banyak negara menandatangani Paris Agreement atau Kesepakatan Paris pada 2015. Salah satu sektor yang tersentuh dalam perjanjian itu adalah sektor transportasi, khususnya adopsi kendaraan listrik.
Sektor transportasi memberikan kontribusi terhadap seperlima emisi gas rumah kaca global dan sebagian besar gas buang yang ada bersumber dari mobil dan truk.
Baca juga: Mobil Listrik MPV Bersaing Jadi Bintang Baru di GIIAS 2024
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Dikutip dari Department Energy Amerika Serikat dan berbagai sumber lainnya, ramainya kendaraan listrik sudah ada sejak 1800-an. Ketika itu, para penemu di dunia melakukan berbagai percobaan dan terobosan untuk menghasilkan kendaraan dengan tenaga listrik.
Para inovator pada saat itu mencoba menghasilkan mobil-mobil listrik dalam ukuran yang kecil. Jadi, kapan pasti kendaraan listrik pertama kali muncul menjadi sesuatu yang sulit untuk ditetapkan. Namun, seorang penemu asal Inggris bernama Robert Anderson berhasil membuat electric carriage pertama sekitar 1800-an.
Setelah itu, di Amerika Serikat, seorang ilmuwan di Des Moines, Iowa, bernama William Morrison berhasil membuat mobil listrik pertama pada 1890. Waktu itu, kendaraan listrik sang ahli kimia memiliki kapasitas 6 orang dengan kecepatan maksimal 14 mil per jam.
Keberhasilan Morrison menghasilkan kendaraan listrik menjadi pemicu minat banyak orang terhadap kendaraan tanpa bahan bakar fosil tersebut. Beberapa tahun kemudian, berbagai produsen mulai membuat mobil listrik di seluruh Amerika Serikat.
Baca juga: 4 Jenis Mobil Listrik yang Perlu Genhype Ketahui
Disebutkan bahwa ada lebih dari 60 armada taksi listrik di New York yang lalu lalang pada setelah beberapa tahun Morrison meluncurkan kendaraan listriknya. Kendaraan listrik mencapai masa kejayaan pada 1900. Kendaraan listrik mencapai 1/3 dari total mobil yang ada di jalan raya. Penjualan mobil listrik pun mengalami peningkatan selama 10 tahun berikutnya.
Banyak inovator menyadari tingginya permintaan mobil listrik, sehingga mencari cara untuk meningkatkan teknologinya. Salah satunya adalah Thomas Edison, yang menganggap kendaraan listrik sebagai moda transportasi yang unggul. Edison pun berusaha membuat baterai yang lebih baik untuk kendaraan listrik pada 1901.
Sementara itu, Ferdinand Porsche yang merupakan pendiri mobil sport Porsche menciptakan Lohner-Porsche Mixte yang merupakan mobil listrik hibrida pertama di dunia pada 1901. Kendaraan ini mendapatkan tenaga untuk jalan dari listrik yang disimpan dalam baterai dan mesin gas.
Selain itu, Henry Ford bermitra dengan Edison untuk mengeksplorasi opsi mobil listrik berbiaya rendah pada 1914. Meskipun Ford berusaha mengeksplorasi kendaraan listrik, ciptaannya juga yang membuat banyak orang beralih dari mobil listrik. Sebelum melakukan eksplorasi, Henry Ford memperkenalkan Model T dengan tenaga bensin pada 1908 dan memproduksinya secara massal.
Tergeser Mobil Fosil
Pada 1912, dikutip dari Departemen Energi Amerika Serikat, dilaporkan bahwa kendaraan berbahan bakar bensin hanya seharga US$650. Angka ini jauh lebih murah dibandingkan dengan mobil listrik yang pada saat itu mencapai $1.750.Pada tahun yang sama, Charles Kettering yang memperkenalkan starter elektrik membuat minat terhadap kendaraan berbahan bakar bensin kian tinggi. Starter elektrik itu membuat cara menghidupkan mesin dengan engkol tangan mengalami perubahan.
Mobil listrik kian tenggelam pada 1920-an saat Amerika Serikat memiliki sistem jalan yang lebih baik dan menghubungkan satu kota dengan kota lainnya. Kondisi tersebut membuat banyak warga ingin melakukan perjalanan dan penjelajahan.
Penemuan minyak mentah di Texas membuat bensin menjadi murah dan mudah didapat. Ketika itu, warga yang tinggal di pedesaan pun bisa memperoleh bensin karena stasiun pengisian bahan bakar mulai bermunculan.
Kendaraan listrik yang sempat berjaya seolah tertelan ombak kendaraan dengan mesin pembakaran internal pada 1935. Kendaraan tanpa bahan bakar fosil ini juga tidak lagi dilirik oleh banyak pihak lantaran ketersediaan bahan bakar minyak yang berlimpah selama puluhan tahun.
Kembali Dilirik
Mobil listrik kembali menjadi perhatian saat negara Arab melakukan embargo. Pada 1970-an, berbagai produsen mobil listrik mulai melirik kembali bahan bakar alternatif, termasuk mobil listrik yang pernah ada.Contoh produsen itu adalah General Motors yang mengembangkan prototipe mobil listrik perkotaan dan dipamerkan di Simposium Pertama tentang Pengembangan Sistem Tenaga Rendah Polusi, yang diselenggarakan Badan Perlindungan Lingkungan pada 1973.
Selain itu, ada juga American Motor Company yang memproduksi jip pengiriman listrik yang digunakan oleh Layanan Pos Amerika Serikat dalam program uji coba pada 1975.
Perkembangan kendaraan listrik kembali menemukan akselerasinya pada 1990-an. Pengesahan Amandemen Undang-Undang Udara Bersih pada 1990 dan Undang-Undang Kebijakan Energi pada 1992, ditambah peraturan emisi transportasi baru yang dikeluarkan oleh Dewan Sumber Daya Udara California menjadi pendorong kendaraan listrik di Amerika Serikat.
Pada 1997, di negara lain, seperti Jepang, produsen mobil Toyota meluncurkan kendaraan listrik Prius. Mobil ini disebut-sebut menjadi kendaraan listrik hibrida pertama yang diproduksi secara massal di dunia.
Pada 2000-an, sejumlah produsen mobil juga mulai mengembangkan kendaraan listrik. General Motors adalah salah satu contohnya. Perusahaan ini membuat EV1. Selain itu, ada Tesla Motors, Nissan, dan masih banyak yang lain.
Kendaraan listrik kian ramai kala banyak negara menandatangani Paris Agreement atau Kesepakatan Paris pada 2015. Salah satu sektor yang tersentuh dalam perjanjian itu adalah sektor transportasi, khususnya adopsi kendaraan listrik.
Sektor transportasi memberikan kontribusi terhadap seperlima emisi gas rumah kaca global dan sebagian besar gas buang yang ada bersumber dari mobil dan truk.
Baca juga: Mobil Listrik MPV Bersaing Jadi Bintang Baru di GIIAS 2024
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.