JF3 Fashion Festival 2024 Hadirkan 66 Desainer dengan Dua Tema Besar
19 July 2024 |
15:56 WIB
JF3 Fashion Festival 2024 kembali hadir dengan semangat baru. Ajang ini menampilkan karya-karya terbaik dari 66 desainer dan brand, yang membawa ragam koleksi inovatif dan penuh kreativitas. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan di dua tempat berbeda dengan konsep berbeda.
Acara yang berlangsung pada 18-28 Juli di Summarecon Mall Kelapa Gading Mengusung itu tema Budaya Indonesia, dipadukan dengan sentuhan kelas dan seni melalui Niwasana by Fashion Village, menampilkan kerajinan tangan dan produk fashion lokal.
Sementara itu pada 26 Juli-4 Agustus, acara akan diadakan di Summarecon Mall Serpong, berkolaborasi dengan DRP Paris untuk menghadirkan DRP Jakarta, festival street wear dan budaya pop ternama dari Paris yang untuk pertama kalinya hadir di Asia.
Baca juga: Koleksi Jeans dan Sweater Ramah Lingkungan Tampil di Fashion Show Cerita Waktu Fabwreck
Soegianto Nagaria, Chairman JF3, menyatakan, pada awalnya agenda yang diinisiasi oleh PT Summarecon Agung ini bertujuan untuk mendukung para pelaku usaha mode agar dapat menampilkan karyanya secara lebih profesional.
Sejak pertama kali dihelat pada 2004 hingga saat ini memasuki 20 tahun, JF3 tetap konsisten membangun dan memajukan industri mode Tanah Air. Dalam penyelenggaraannya, JF3 melibatkan berbagai pihak seperti model, seniman, fotografer, videografer, koreografer, dan desainer setting, serta berbagai pelaku industri fashion lainnya.
Thresia Mareta Advisor JF3 mengatakan bahwa para pelaku industri sebenarnya memiliki keinginan untuk mengembangkan pasar mereka seluas-luasnya hingga ke pasar global. Karena itulah diharapkan melalui JF3 keinginan tersebut bisa tercapai.
Dengan kerjasama internasional yang sudah terjalin di JF3, dirinya berharap dapat melanjutkan kerja sama ini dengan lebih banyak pihak, sehingga hubungan internasional yang dicita-citakan bisa terwujud. Hal itu diharapkan bisa membuka pintu untuk perkembangan industri mode Indonesia secara luas.
JF3 melibatkan beberapa institusi fashion tanah air seperti Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), Indonesia Fashion Chamber (IFC), Indonesian Fashion Designer Council (IFDC) dan Cita Tenun Indonesia (CTI).
Kerja sama internasional juga semakin bertambah dengan kolaborasi bersama desainer dan pakar fashion dari Prancis, asosiasi WSN sebagai penyelenggara Paris Trade Show, dan desainer dari Asia Tenggara melalui AFDS (Asean Fashion Designers Showcase).
“Kerja sama ini dilakukan untuk memperluas pasar dan eksposur internasional bagi para pelaku industri mode Indonesia,” ucapnya.
Pada tahun ini, JF3 menghadirkan desainer-desainer ternama yang telah dikenal luas di industri fesyen, termasuk:
Selain para desainer di atas, JF3 juga akan menampilkan beberapa brand lokal yang tak kalah menarik, seperti:
Lebih dari 100 brand dan UMKM mode juga akan berpartisipasi dalam pameran dan ekshibisi di JF3. Dengan partisipasi total lebih dari 550 pelaku industri, termasuk model, koreografer, seniman, dan pekerja seni lainnya, acara ini menjanjikan pengalaman yang lengkap bagi para pengunjung.
Tahun ini, lebih dari 300 brand lokal mendaftar, dan tujuh brand terpilih akan menjalani proses inkubasi. Salah satu peserta, Apakabar, mendapatkan beasiswa enam bulan di Ecole Duperre, sekolah mode bergengsi di Paris.
Baca juga: JMFW 2025: Tingkatkan Transaksi Dagang dan Perkuat Posisi Indonesia di Pasar Modest Fashion Global
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Acara yang berlangsung pada 18-28 Juli di Summarecon Mall Kelapa Gading Mengusung itu tema Budaya Indonesia, dipadukan dengan sentuhan kelas dan seni melalui Niwasana by Fashion Village, menampilkan kerajinan tangan dan produk fashion lokal.
Sementara itu pada 26 Juli-4 Agustus, acara akan diadakan di Summarecon Mall Serpong, berkolaborasi dengan DRP Paris untuk menghadirkan DRP Jakarta, festival street wear dan budaya pop ternama dari Paris yang untuk pertama kalinya hadir di Asia.
Baca juga: Koleksi Jeans dan Sweater Ramah Lingkungan Tampil di Fashion Show Cerita Waktu Fabwreck
Soegianto Nagaria, Chairman JF3, menyatakan, pada awalnya agenda yang diinisiasi oleh PT Summarecon Agung ini bertujuan untuk mendukung para pelaku usaha mode agar dapat menampilkan karyanya secara lebih profesional.
Sejak pertama kali dihelat pada 2004 hingga saat ini memasuki 20 tahun, JF3 tetap konsisten membangun dan memajukan industri mode Tanah Air. Dalam penyelenggaraannya, JF3 melibatkan berbagai pihak seperti model, seniman, fotografer, videografer, koreografer, dan desainer setting, serta berbagai pelaku industri fashion lainnya.
Thresia Mareta Advisor JF3 mengatakan bahwa para pelaku industri sebenarnya memiliki keinginan untuk mengembangkan pasar mereka seluas-luasnya hingga ke pasar global. Karena itulah diharapkan melalui JF3 keinginan tersebut bisa tercapai.
Dengan kerjasama internasional yang sudah terjalin di JF3, dirinya berharap dapat melanjutkan kerja sama ini dengan lebih banyak pihak, sehingga hubungan internasional yang dicita-citakan bisa terwujud. Hal itu diharapkan bisa membuka pintu untuk perkembangan industri mode Indonesia secara luas.
JF3 melibatkan beberapa institusi fashion tanah air seperti Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), Indonesia Fashion Chamber (IFC), Indonesian Fashion Designer Council (IFDC) dan Cita Tenun Indonesia (CTI).
Kerja sama internasional juga semakin bertambah dengan kolaborasi bersama desainer dan pakar fashion dari Prancis, asosiasi WSN sebagai penyelenggara Paris Trade Show, dan desainer dari Asia Tenggara melalui AFDS (Asean Fashion Designers Showcase).
“Kerja sama ini dilakukan untuk memperluas pasar dan eksposur internasional bagi para pelaku industri mode Indonesia,” ucapnya.
Desainer JF3
Pada tahun ini, JF3 menghadirkan desainer-desainer ternama yang telah dikenal luas di industri fesyen, termasuk:
- Albert Yanuar: Dikenal dengan desain yang elegan dan berkelas, Albert Yanuar akan menampilkan koleksi yang memadukan unsur-unsur tradisional dengan sentuhan modern.
- Andreas Odang: Koleksi Andreas Odang selalu dinantikan karena keindahan detail dan pemilihan material yang eksklusif.
- Danny Satriadi: Desain Danny Satriadi yang mewah dan glamor dipastikan akan menjadi highlight di panggung runway JF3.
- Ernesto Abram: Dikenal dengan desain yang avant-garde, dia akan menampilkan koleksi yang berani dan inovatif.
- Hartono Gan: Koleksi Hartono Gan selalu menonjolkan kekuatan tailoring yang presisi dan desain yang sophisticated.
- Hian Tjen: Desain Hian Tjen yang selalu memukau dengan sentuhan haute couture, siap memikat penonton.
- Rama Dauhan: Koleksi Rama Dauhan yang edgy dan berani dipastikan akan menambah keragaman di JF3.
- Rinda Salmun: Desain Rinda Salmun yang kreatif dan penuh warna akan menjadi salah satu daya tarik utama.
- Tities Sapoetra: Dikenal dengan gaya street wear yang chic, Tities Sapoetra akan menampilkan koleksi yang modern dan trendi.
- Wilsen Willim: Koleksi Wilsen Willim yang minimalis tapi elegan akan memberikan kesan tersendiri di panggung JF3.
Selain para desainer di atas, JF3 juga akan menampilkan beberapa brand lokal yang tak kalah menarik, seperti:
- Danjyo Hiyoji: Brand yang sering menawarkan desain youthful dan stylish, cocok untuk generasi muda.
- Eyez On Me: Koleksi Eyez On Me dikenal dengan gaya yang unik dan eksentrik.
- Raegita Zoro: Desain Raegita Zoro selalu menonjol dengan warna-warna cerah dan motif yang menarik.
- Future Loundry: Brand ini membawa nuansa futuristik dengan desain yang inovatif.
- LAKON Indonesia: Dikenal dengan koleksi yang memadukan unsur tradisional dan kontemporer, LAKON Indonesia akan menampilkan karya streetwear yang menarik.
Pameran dan Ekshibisi
Lebih dari 100 brand dan UMKM mode juga akan berpartisipasi dalam pameran dan ekshibisi di JF3. Dengan partisipasi total lebih dari 550 pelaku industri, termasuk model, koreografer, seniman, dan pekerja seni lainnya, acara ini menjanjikan pengalaman yang lengkap bagi para pengunjung. Program Inkubator
Salah satu program unggulan JF3, PINTU Incubator, kembali hadir dengan kerjasama antara JF3, LAKON Indonesia, dan Kedutaan Besar Perancis melalui Institut Français d'Indonésie (IFI). Program ini bertujuan untuk mengembangkan brand lokal dengan memberikan mentor dari profesional di Indonesia dan Prancis.Tahun ini, lebih dari 300 brand lokal mendaftar, dan tujuh brand terpilih akan menjalani proses inkubasi. Salah satu peserta, Apakabar, mendapatkan beasiswa enam bulan di Ecole Duperre, sekolah mode bergengsi di Paris.
Baca juga: JMFW 2025: Tingkatkan Transaksi Dagang dan Perkuat Posisi Indonesia di Pasar Modest Fashion Global
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.