Ciri-ciri Kram Menstruasi Normal dan Tidak Normal
18 July 2024 |
08:00 WIB
Bagi beberapa wanita, fase awal menstruasi menjadi hal yang menyebalkan karena munculnya nyeri haid. Bahkan bagi beberapa wanita, tak hanya merasakan sakit di bagian perut yang menjalar hingga ke punggung, pinggul, atau paha, nyeri ini juga diikuti dengan rasa mual, pusing, muntah, diare, hingga pingsan.
Namun, sebenarnya nyeri haid adalah hal yang normal. Dalam dunia medis, fenomena ini disebut dengan dismenore. Meskipun, beberapa orang juga mengalami dismenore parah yang harus segera ditangani.
Dilansir dari Cleveland Clinic, dismenore ini memiliki dua jenis, yaitu dismenore primer atau kram yang selalu muncul setiap kali kalian mengalami menstruasi. Umumnya, rasa sakit pada dismenore primer ini bertahan satu hingga dua hari sebelum menstruasi atau saat pendarahan pada menstruasi sedang terjadi.
Baca Juga: Jamu Kunyit Asam, Alternatif Alami untuk Redakan Nyeri Haid
Jenis dismenore ini ditandai dengan nyeri dari perut bagian bawah, punggung, atau paha. Dismenore jenis ini adalah dismenore yang paling umum.
Sedangkan, dismenore sekunder adalah nyeri haid karena terdapat infeksi pada organ reproduksi. Jenis dismenore ini biasanya memiliki rasa nyeri yang muncul lebih awal dalam siklus menstruasi dan berlangsung lebih lama dari kram menstruasi pada umumnya. Terkadang, rasa nyeri masih terasa bahkan hingga sudah tak terjadi pendarahan.
Alasan mengapa kram menstruasi dapat terasa menyakitkan karena rahim kalian akan mengencang dan mengendur. Otot-otot rahim akan berkontraksi untuk melepaskan lapisan rahim.
Adapun gejala dari nyeri haid adalah:
Namun, ternyata dalam beberapa kasus, dismenore tak hanya terjadi karena menstruasi, tetapi terdapat beberapa kondisi yang dapat membuat dismenore dapat terjadi, seperti:
Terdapat beberapa cara untuk mengurangi kram atau nyeri menstruasi seperti menggunakan bantal pemanas atau botol berisi air panas di punggung bagian bawah atau perut, mendapatkan istirahat yang lebih lama, menghindari makanan berkafein, menghindari merokok atau meminum minuman alkohol, memijat punggung bawah atau perut, dan berolahraga secara teratur.
Baca Juga: Rekomendasi Minuman Berbahan Alami yang Manjur Atasi Nyeri Haid
Editor: M. Taufikul Basari
Namun, sebenarnya nyeri haid adalah hal yang normal. Dalam dunia medis, fenomena ini disebut dengan dismenore. Meskipun, beberapa orang juga mengalami dismenore parah yang harus segera ditangani.
Dilansir dari Cleveland Clinic, dismenore ini memiliki dua jenis, yaitu dismenore primer atau kram yang selalu muncul setiap kali kalian mengalami menstruasi. Umumnya, rasa sakit pada dismenore primer ini bertahan satu hingga dua hari sebelum menstruasi atau saat pendarahan pada menstruasi sedang terjadi.
Baca Juga: Jamu Kunyit Asam, Alternatif Alami untuk Redakan Nyeri Haid
Jenis dismenore ini ditandai dengan nyeri dari perut bagian bawah, punggung, atau paha. Dismenore jenis ini adalah dismenore yang paling umum.
Sedangkan, dismenore sekunder adalah nyeri haid karena terdapat infeksi pada organ reproduksi. Jenis dismenore ini biasanya memiliki rasa nyeri yang muncul lebih awal dalam siklus menstruasi dan berlangsung lebih lama dari kram menstruasi pada umumnya. Terkadang, rasa nyeri masih terasa bahkan hingga sudah tak terjadi pendarahan.
Alasan mengapa kram menstruasi dapat terasa menyakitkan karena rahim kalian akan mengencang dan mengendur. Otot-otot rahim akan berkontraksi untuk melepaskan lapisan rahim.
Adapun gejala dari nyeri haid adalah:
- Rasa sakit yang berdenyut di perut bagian bawah, namun terkadang dapat menjalar hingga ke punggung, pinggul, dan paha.
- Merasa seperti ada tekanan pada perut.
- Beberapa kasus diikuti oleh mual, pusing, diare, atau sakit kepala.
Namun, ternyata dalam beberapa kasus, dismenore tak hanya terjadi karena menstruasi, tetapi terdapat beberapa kondisi yang dapat membuat dismenore dapat terjadi, seperti:
1. Endometriosis
Jaringan yang melapisi rahim tumbuh di luar rahim. Kondisi ini dapat menyebabkan pembengkakan, jaringan parut, dan nyeri.2. Adenomiosis
Lapisan rahim tumbuh ke dalam otot rahim. Kondisi ini menyebabkan rahim membesar lebih dari seharusnya dengan disertai pendarahan dan rasa sakit tidak normal.3. Tumor Jinak
Pertumbuhan tumor di dalam, luar, atau di dinding rahim.4. Penyakit Radang Pinggul
Terdapat bakteri di rahim dan menyebar ke organ produksi lainnya sehingga muncul infeksi. Kondisi ini menyebabkan nyeri di perut atau nyeri saat berhubungan badan.5. Stenosis Serviks
Kondisi ketika serviks menyempit akibat pembedahan, perawatan, dan beberapa kondisi lainnya.Terdapat beberapa cara untuk mengurangi kram atau nyeri menstruasi seperti menggunakan bantal pemanas atau botol berisi air panas di punggung bagian bawah atau perut, mendapatkan istirahat yang lebih lama, menghindari makanan berkafein, menghindari merokok atau meminum minuman alkohol, memijat punggung bawah atau perut, dan berolahraga secara teratur.
Baca Juga: Rekomendasi Minuman Berbahan Alami yang Manjur Atasi Nyeri Haid
Editor: M. Taufikul Basari
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.