Produser Inarah Syarafina Cerita Penggarapan Film Dokumenter Lebih Kompleks dari Fiksi
09 July 2024 |
18:06 WIB
Usia memang tak menghalangi seseorang untuk terus belajar dan mencoba peran-peran baru. Setelah sukses dengan debut film panjang pertamanya berjudul Temurun, Inarah Syarafina Omar Joesoef kini terlibat dalam pembuatan film sebagai seorang produser.
Inarah dipercaya menjadi salah satu produser untuk menggarap film dokumenter All Access to Rossa 25 Shining Years. Film dokumenter ini akan mengungkap kisah-kisah di belakang layar dari penyanyi bernama lengkap Sri Rossa Roslaina Handiyani tersebut.
Baca juga: Produser Mira Lesmana Bicara Film Keluarga yang Relate di Patjarmerah Kecil
Bagi Inarah, menggarap film dokumenter merupakan sesuatu yang baru baginya. Sebab, sebelumnya, dirinya lebih banyak meramu film maupun serial cerita fiksi. “Dokumenter emang lebih kompleks buat aku, daripada ketika syuting film fiksi,” ucap Inarah di CGV Grand Indonesia beberapa waktu lalu.
Namun, Inarah mengaku cukup beruntung karena dokumenter panjang pertamanya kali ini mengangkat kisah hidup Rossa. Pasalnya, data-data maupun arsip video tentang pelantun lagu Tegar itu termasuk banyak.
Sejak pertama menerima proyek film ini, dia dan kru mulai melakukan riset tentang Rossa. Inarah pun berdiskusi dengan Rossa dan manajernya, Intan Sari. Dari situlah, dia mengetahui kalau arsip Rossa rupanya tersimpan cukup rapi.
“Ketika bertemu pertama kali, mereka bilang: ‘kita ada nih data-data soal teteh dari zaman dahulu’. Pikiran tim produksi pun langsung liar. Langsung terpikir bahwa dokumenter ini akan menjadi seru kalau dikulik dari sisi ini dan sisi itu,” imbuhnya.
Setelah tergambar konsep dasar dan benang merah dokumenter, dirinya pun langsung terbayang akan mewawancarai siapa saja untuk memperkuat narasi yang akan dihadirkan. Termasuk, menghadirkan cerita dari Rizky Langit Ramadhan, anak satu-satunya Rossa dan Yoyo Padi.
Menurutnya, cerita dari sisi keluarga punya nilai penting dalam dokumenter ini. Sebab, mereka adalah orang-orang yang berada di lingkar terdekat Rossa. Tentu akan ada banyak suka dan duka di balik kehidupan Rossa di luar dan di dalam rumah.
Inarah mengatakan proses dialog dengan Rizky berjalan lancar. Pada awalnya, dirinya merasa proses wawancara mungkin akan berjalan sulit, karena Rizky dinilainya tipikal introvert. Namun, di luar dugaan, jawaban-jawaban Rizky justru sangat berkualitas.
Dari Rizky, penonton nantinya dapat mengetahui sudut pandang anak ketika memiliki ayah dan ibu musisi, hubungan keduanya, hingga perasaannya ketika perceraian kedua orang tuanya. Dalam dokumenter ini, Inarah juga menghadirkan Yoyo Padi untuk melengkapi puzzle kisahnya.
Di luar proses wawancara dengan orang-orang terdekat Rossa, Inarah menyebut salah satu hal menarik lain di dalam dokumenter ini adalah ketika konser. Sebab, semua proses berjalan cepat dan tak boleh ada momen yang terlewat.
“Itu benar-benar overwhelming banget, antara stres dan happy. Jadi, di situ kita sediain 9 kamera untuk menangkap adegan di konser. Ternyata, dengan banyak kamera itu berguna banget sehingga punya banyak opsi gambar,” terangnya.
Kemudian, terkait pemilihan storyline, Inarah menyebut dokumenter adalah karya yang cukup dinamis. Dalam film fiksi, pemilihan gambar biasanya akan selalu mengacu pada naskah yang telah dibuat.
Namun dalam dokumenter, pembuatannya memang tidak berbasis naskah. Jadi, proses pengambilan gambarnya di lapangan bisa diubah berdasarkan situasi dan kondisi. Begitu pula ketika tayangan sudah naik ke meja editor.
“Jadi, kalau ada yang nanya, kenapa filmnya baru dirilis setelah 2 tahun lebih, ya memang karena memilah mana yang oke untuk dimasukan di film itu proses yang paling susah. Karena semuanya menarik banget, tetapi film kan paling hanya berdurasi 2 jam saja,” kata Inarah.
Seluruh perjalanan panjang pembuatan dokumenter ini, yakni sekitar 2 tahun lebih, akhirnya sebentar lagi akan berbuah. Inarah menyebut film ini akan segera tayang di bioskop pada 1 Juli 2024.
Baca juga: Produser Berikan Open Ending di Film Temurun, Sinyal untuk Sekuel?
Diproduksi oleh Inspire Pictures bersama Sinemaku Pictures dan Time Internasional Films, film ini akan disutradarai oleh Ani Ema Susanti. Film All Access to Rossa 25 Shining Years diproduseri oleh Umay Shahab, Inarah Syarafina, Sugi Compros, Boy Rianto Latu, serta Alfreno Kautsar Ramadhan.
Editor: Fajar Sidik
Inarah dipercaya menjadi salah satu produser untuk menggarap film dokumenter All Access to Rossa 25 Shining Years. Film dokumenter ini akan mengungkap kisah-kisah di belakang layar dari penyanyi bernama lengkap Sri Rossa Roslaina Handiyani tersebut.
Baca juga: Produser Mira Lesmana Bicara Film Keluarga yang Relate di Patjarmerah Kecil
Bagi Inarah, menggarap film dokumenter merupakan sesuatu yang baru baginya. Sebab, sebelumnya, dirinya lebih banyak meramu film maupun serial cerita fiksi. “Dokumenter emang lebih kompleks buat aku, daripada ketika syuting film fiksi,” ucap Inarah di CGV Grand Indonesia beberapa waktu lalu.
Namun, Inarah mengaku cukup beruntung karena dokumenter panjang pertamanya kali ini mengangkat kisah hidup Rossa. Pasalnya, data-data maupun arsip video tentang pelantun lagu Tegar itu termasuk banyak.
Inarah Syarafina (Sumber gambar: Poplicist)
Sejak pertama menerima proyek film ini, dia dan kru mulai melakukan riset tentang Rossa. Inarah pun berdiskusi dengan Rossa dan manajernya, Intan Sari. Dari situlah, dia mengetahui kalau arsip Rossa rupanya tersimpan cukup rapi.
“Ketika bertemu pertama kali, mereka bilang: ‘kita ada nih data-data soal teteh dari zaman dahulu’. Pikiran tim produksi pun langsung liar. Langsung terpikir bahwa dokumenter ini akan menjadi seru kalau dikulik dari sisi ini dan sisi itu,” imbuhnya.
Setelah tergambar konsep dasar dan benang merah dokumenter, dirinya pun langsung terbayang akan mewawancarai siapa saja untuk memperkuat narasi yang akan dihadirkan. Termasuk, menghadirkan cerita dari Rizky Langit Ramadhan, anak satu-satunya Rossa dan Yoyo Padi.
Menurutnya, cerita dari sisi keluarga punya nilai penting dalam dokumenter ini. Sebab, mereka adalah orang-orang yang berada di lingkar terdekat Rossa. Tentu akan ada banyak suka dan duka di balik kehidupan Rossa di luar dan di dalam rumah.
Inarah mengatakan proses dialog dengan Rizky berjalan lancar. Pada awalnya, dirinya merasa proses wawancara mungkin akan berjalan sulit, karena Rizky dinilainya tipikal introvert. Namun, di luar dugaan, jawaban-jawaban Rizky justru sangat berkualitas.
Dari Rizky, penonton nantinya dapat mengetahui sudut pandang anak ketika memiliki ayah dan ibu musisi, hubungan keduanya, hingga perasaannya ketika perceraian kedua orang tuanya. Dalam dokumenter ini, Inarah juga menghadirkan Yoyo Padi untuk melengkapi puzzle kisahnya.
Di luar proses wawancara dengan orang-orang terdekat Rossa, Inarah menyebut salah satu hal menarik lain di dalam dokumenter ini adalah ketika konser. Sebab, semua proses berjalan cepat dan tak boleh ada momen yang terlewat.
“Itu benar-benar overwhelming banget, antara stres dan happy. Jadi, di situ kita sediain 9 kamera untuk menangkap adegan di konser. Ternyata, dengan banyak kamera itu berguna banget sehingga punya banyak opsi gambar,” terangnya.
Kemudian, terkait pemilihan storyline, Inarah menyebut dokumenter adalah karya yang cukup dinamis. Dalam film fiksi, pemilihan gambar biasanya akan selalu mengacu pada naskah yang telah dibuat.
Namun dalam dokumenter, pembuatannya memang tidak berbasis naskah. Jadi, proses pengambilan gambarnya di lapangan bisa diubah berdasarkan situasi dan kondisi. Begitu pula ketika tayangan sudah naik ke meja editor.
“Jadi, kalau ada yang nanya, kenapa filmnya baru dirilis setelah 2 tahun lebih, ya memang karena memilah mana yang oke untuk dimasukan di film itu proses yang paling susah. Karena semuanya menarik banget, tetapi film kan paling hanya berdurasi 2 jam saja,” kata Inarah.
Seluruh perjalanan panjang pembuatan dokumenter ini, yakni sekitar 2 tahun lebih, akhirnya sebentar lagi akan berbuah. Inarah menyebut film ini akan segera tayang di bioskop pada 1 Juli 2024.
Baca juga: Produser Berikan Open Ending di Film Temurun, Sinyal untuk Sekuel?
Diproduksi oleh Inspire Pictures bersama Sinemaku Pictures dan Time Internasional Films, film ini akan disutradarai oleh Ani Ema Susanti. Film All Access to Rossa 25 Shining Years diproduseri oleh Umay Shahab, Inarah Syarafina, Sugi Compros, Boy Rianto Latu, serta Alfreno Kautsar Ramadhan.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.