Resensi Buku dari Paris untuk Cinta: Romantisme Cinta Ala Noorca M. Massardi
20 June 2024 |
18:00 WIB
Kerja kreatif sastrawan Noorca M. Massardi sepertinya tidak pernah putus. Sebab, pada usianya yang telah memasuki senja, lelaki yang selalu tampil necis itu masih terus menulis dan mempublikasikan sejumlah karya seperti novel hingga naskah drama.
Belum lama ini, sastrawan dan saudara kembar penyair Yudhistira ANM Massardi, itu kembali meluncurkan buku puisi dari Paris untuk Cinta. Momen peluncuran tersebut dilakukan untuk menyambut usianya yang kini telah memasuki umur 70 tahun.
Baca juga: Resensi Novel Batang Bambu: Kisah Pencarian Jati Diri Anak Pekerja Migran
Sesuai jumlah umurnya, sepilihan puisi yang dirangkum dalam buku ini juga berjumlah 70. Sebagian besar, puisi ini merupakan memoar dari sang pengarang selama beranjangsana ke negeri mode itu bersama sang istri, yang kemudian dituliskan Kembali setelah pulang ke Indonesia.
Momen kebersamaan itulah yang, mungkin menjadi inspirasi Noorca untuk menuliskan puisi-puisi romantis dengan menggunakan frasa 'kita', 'ku' dan 'mu'. Misalnya dalam sajak pertama berjudul "Rue De Belleville" yang memetaforakan sebuah babak kehidupan yang baru, bagi keduanya.
Hubungan romantis yang diserap Paris, untuk dimunculkan sebagai Paris yang hanya dimiliki oleh 'ku' dan 'mu' juga muncul dalam puisi-puisi lain. Seperti dalam karya berjudul "La Tour Eiffel", "Le Musée Du Louvre", "Opéra Garnier", "Voulogne Billancourt," dan masih banyak lagi.
Laiknya puisi-puisi yang menyerap momen visual, hingga perasaan-perasaan baru yang ditemui selama bertamasya, sang penulis juga kerap menggunakan switch code bahasa. Misalnya, dengan memberi istilah atau padanan bahasa yang, mungkin merujuk pada tempat, atau istilah yang tidak bisa diterjemahkan, untuk kepentingan estetika.
Sastrawan Seno Gumira Ajidarma mengatakan, kumpulan puisi dari Paris untuk Cinta karya Noorca adalah sebuah memoar. Menurutnya, kelindan tersebut terejawantah dalam berbagai larik puisi yang ditulis sang penyair dengan rumusan berbagai frasa yang canggih.
Penulis Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi, itu menjelaskan bahwa memoar adalah kenangan-kenangan bertumbuh dan berkembang, atau peristiwa-peristiwa yang dengan suatu cara berakibat kepada penulisnya. Dari sinilah sang penyair kemudian mencoba mencari berbagai inspirasi untuk menulis puisi.
"Sebab, apapun diri kita sekarang itu terbuat dari masa lalu. Namun, sang penyair dalam hal ini sudah melepaskan kenangan yang sentimentil itu. Hal inilah yang membedakan profesi penulis dengan yang lain," katanya.
Noorca memulai kiprah kepengarangannya melalui pintu jurnalistik dan pertunjukkan-pertunjukkan drama. Sejumlah lakon drama yang ditulis Noorca adalah Perjalanan Kehilangan (1974) dan Terbit Bulan Tenggelam Bulan (1976) yang berhasil meraih penghargaan sayembara penulisan lakon dari Dewan Kesenian Jakarta.
Adapun, karya novel Noorca yang cukup populer berjudul September (2006) yang terinspirasi dari Tragedi September 1965. Hingga saat ini karya tersebut masih kerap didiskusikan sebagai pemeriksaan fiksional, diantara begitu banyak pendekatan pemeriksaan terhadap peristiwa sejarah 30 September hingga 1 Oktober 1965.
Data Buku
Judul: dari Paris untuk Cinta
Penulis: Noorca M. Massardi
Penyunting: Rayni M. Massardi
Desain Sampul: Selo Sumarsono
Desain Isi: Selo Sumarsono
Ilustrasi dalam: Rayni M. Massardi
Tahun Terbit: Februari 2024
Jumlah Halaman: 192 halaman
Penerbit: Mata Pelajar Indonesia
ISBN:978-623-88670-5-9
Baca juga:Resensi Buku Puisi Akhirnya Kita Seperti Dedaun, Abstraksi Yudhistira Massardi dalam Memaknai Hidup
Editor: Puput Ady Sukarno
Belum lama ini, sastrawan dan saudara kembar penyair Yudhistira ANM Massardi, itu kembali meluncurkan buku puisi dari Paris untuk Cinta. Momen peluncuran tersebut dilakukan untuk menyambut usianya yang kini telah memasuki umur 70 tahun.
Baca juga: Resensi Novel Batang Bambu: Kisah Pencarian Jati Diri Anak Pekerja Migran
Sesuai jumlah umurnya, sepilihan puisi yang dirangkum dalam buku ini juga berjumlah 70. Sebagian besar, puisi ini merupakan memoar dari sang pengarang selama beranjangsana ke negeri mode itu bersama sang istri, yang kemudian dituliskan Kembali setelah pulang ke Indonesia.
Momen kebersamaan itulah yang, mungkin menjadi inspirasi Noorca untuk menuliskan puisi-puisi romantis dengan menggunakan frasa 'kita', 'ku' dan 'mu'. Misalnya dalam sajak pertama berjudul "Rue De Belleville" yang memetaforakan sebuah babak kehidupan yang baru, bagi keduanya.
Hubungan romantis yang diserap Paris, untuk dimunculkan sebagai Paris yang hanya dimiliki oleh 'ku' dan 'mu' juga muncul dalam puisi-puisi lain. Seperti dalam karya berjudul "La Tour Eiffel", "Le Musée Du Louvre", "Opéra Garnier", "Voulogne Billancourt," dan masih banyak lagi.
Laiknya puisi-puisi yang menyerap momen visual, hingga perasaan-perasaan baru yang ditemui selama bertamasya, sang penulis juga kerap menggunakan switch code bahasa. Misalnya, dengan memberi istilah atau padanan bahasa yang, mungkin merujuk pada tempat, atau istilah yang tidak bisa diterjemahkan, untuk kepentingan estetika.
Sastrawan Seno Gumira Ajidarma mengatakan, kumpulan puisi dari Paris untuk Cinta karya Noorca adalah sebuah memoar. Menurutnya, kelindan tersebut terejawantah dalam berbagai larik puisi yang ditulis sang penyair dengan rumusan berbagai frasa yang canggih.
Penulis Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi, itu menjelaskan bahwa memoar adalah kenangan-kenangan bertumbuh dan berkembang, atau peristiwa-peristiwa yang dengan suatu cara berakibat kepada penulisnya. Dari sinilah sang penyair kemudian mencoba mencari berbagai inspirasi untuk menulis puisi.
"Sebab, apapun diri kita sekarang itu terbuat dari masa lalu. Namun, sang penyair dalam hal ini sudah melepaskan kenangan yang sentimentil itu. Hal inilah yang membedakan profesi penulis dengan yang lain," katanya.
Noorca memulai kiprah kepengarangannya melalui pintu jurnalistik dan pertunjukkan-pertunjukkan drama. Sejumlah lakon drama yang ditulis Noorca adalah Perjalanan Kehilangan (1974) dan Terbit Bulan Tenggelam Bulan (1976) yang berhasil meraih penghargaan sayembara penulisan lakon dari Dewan Kesenian Jakarta.
Adapun, karya novel Noorca yang cukup populer berjudul September (2006) yang terinspirasi dari Tragedi September 1965. Hingga saat ini karya tersebut masih kerap didiskusikan sebagai pemeriksaan fiksional, diantara begitu banyak pendekatan pemeriksaan terhadap peristiwa sejarah 30 September hingga 1 Oktober 1965.
Data Buku
Judul: dari Paris untuk Cinta
Penulis: Noorca M. Massardi
Penyunting: Rayni M. Massardi
Desain Sampul: Selo Sumarsono
Desain Isi: Selo Sumarsono
Ilustrasi dalam: Rayni M. Massardi
Tahun Terbit: Februari 2024
Jumlah Halaman: 192 halaman
Penerbit: Mata Pelajar Indonesia
ISBN:978-623-88670-5-9
Baca juga:Resensi Buku Puisi Akhirnya Kita Seperti Dedaun, Abstraksi Yudhistira Massardi dalam Memaknai Hidup
Editor: Puput Ady Sukarno
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.