Dua buku puisi karya sastrawan Noorca M. Massardi dan Yudhistira A.N.M. Massardi (sumber gambar Hypeabis.id/Prasetyo Agung Ginanjar)

Sambut Usia 70 Tahun, Sastrawan Kembar Massardi Luncurkan Buku Puisi 

29 February 2024   |   07:30 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Kerja kreatif sastrawan Noorca M. Massardi dan Yudhistira A.N.M. Massardi sepertinya tidak pernah putus. Sebab, pada usianya yang telah memasuki senja, mereka tetap terus menulis dan mempublikasikan sejumlah karya seperti novel hingga naskah drama. 

Terbaru, sastrawan kembar itu kembali meluncurkan dua buku puisi untuk menyambut ulang tahunnya yang ke-70. Yaitu lewat kumpulan puisi berjudul Dari Paris untuk Cinta, dan Akhirnya Kita Seperti Dedaun yang diluncurkan pada Kamis, (28/2/24) di Jakarta.
 
 

Sastrawan Seno Gumira Ajidarma mengatakan, kumpulan puisi Dari Paris untuk Cinta karya Noorca adalah sebuah memoar. Menurutnya, kelindan tersebut terejawantah dalam berbagai larik puisi yang ditulis sang penyair dengan rumusan berbagai frasa yang canggih. 

Baca Juga: Buku Memasihkan yang Pernah, Eksperimen Poetography ala Penyair Aan Mansyur

Penulis Dunia Sukab itu menjelaskan bahwa memoar adalah kenangan-kenangan bertumbuh dan berkembang, atau peristiwa-peristiwa yang dengan suatu cara berakibat kepada penulisnya. Dari sinilah sang penulis mencoba mencari berbagai inspirasi untuk menulis puisi.

"Sebab, apapun diri kita sekarang itu terbuat dari masa lalu. Namun, sang penyair dalam hal ini sudah melepaskan kenangan yang sentimentil itu. Hal inilah yang membedakan profesi penulis dengan yang lain," katanya saat diskusi di Galeri Indonesia Kaya.
 

ggg

Suasanna diskusi buku puisi Noorca dan Yudhis (sumber gambar Hypeabis.id/Prasetyo Agung Ginanjar)

Sementara itu, sastrawan Maman S. Mahayana mengatakan, kumpulan puisi Akhirnya Kita Seperti Dedaun Karya Yudhistira A.N.M. Massardi merupakan riak-riak kritik sosial. Kendati kritik tersebut tidak lantang disuarakan lewat, tapi pembaca akan terpanggil untuk turut menyuarakan pesan kemanusiaan dari beberapa puisi di dalamnya.

Tak hanya itu, keunikan dari puisi-puisi ini juga disusun lewat larik-larik pendek, dan sebagian lainnya dengan larik-larik panjang. Bahkan, sang penyair juga melakukan enjambemen, atau pemenggalan kalimat dan frasa untuk membangun kekuatan bunyi bunyi atau sengaja bersiasat, menyembunyikan pesannya, dan sekadar bermain tipografi.

"Sang penyair juga mencoba mempertemukan misteri kehidupan dan kematian; yang dapat dibayangkan dan yang entah, yang fana dan yang hendak abadi atau yang tampak sederhana, tetapi menyimpan kedalaman," katanya.
 

Profil Noorca M. Massardi & Yudhistira A.N.M Massardi


Noorca Marendra Massardi dan Yudhistira Ardi Noegraha Moelyana Massardi adalah sosok sastrawan Kembar kelahiran Subang, Jawa Barat, pada 28 Februari 1954. Lahir dan besar beriringan, situs kreatifitas keduanya terentang di jalur yang sama, yakni jurnalistik, kepenyairan dan dunia sinema.

Karya-karya Yudhis yang populer adalah novel Arjuna Mencari Cinta (1977) dan kumpulan puisi Sajak Sikat Gigi (1983). Kala itu, kedua karya sastra tersebut cukup banyak mendapat respons pembacaan menarik dari sisi isu yang diangkat hingga pilihan pendekatan kesusastraannya yang unik dan mampu memberi warna baru bagi kesusastraan Indonesia.

Sementara Noorca, memulai kiprah kepengarangannya melalui pintu jurnalistik dan pertunjukkan-pertunjukkan drama. Sejumlah lakon drama yang ditulis Noorca adalah Perjalanan Kehilangan (1974) dan Terbit Bulan Tenggelam Bulan (1976) yang berhasil meraih penghargaan sayembara penulisan lakon dari Dewan Kesenian Jakarta.

Adapun, karya novel Noorca yang cukup populer berjudul September (2006) yang terinspirasi dari Tragedi September 1965. Hingga saat ini karya tersebut masih kerap didiskusikan sebagai pemeriksaan fiksional, diantara begitu banyak pendekatan pemeriksaan terhadap peristiwa sejarah 30 September hingga 1 Oktober 1965.

Baca Juga: 4 Buku Puisi Terbaik Karya Sapardi Djoko Damono yang Harus Dibaca Anak Muda

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: M. Taufikul Basari

SEBELUMNYA

Ini Kata Tia Hasibuan & Joko Anwar Soal Tolok Ukur Baru Genre Horor di Film Siksa Kubur

BERIKUTNYA

Hadir di Jakarta, Donna Prive Gandeng Carendelano Rilis Koleksi Madre

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: