Kominfo menyampaikan pornografi dilarang di Indonesia (Sumber gambar: pexels/ Mati Mango)

Indonesia Ancam Twitter (X) terkait Kebijakan Konten Dewasa

16 June 2024   |   21:00 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Twitter—yang kini dikenal dengan X—membuat langkah berani dengan mengizinkan konten dewasa di platform mereka. Keputusan kontroversial ini memicu reaksi cepat dari pemerintah Indonesia, yang dengan tegas mempertanyakan kebijakan tersebut. 

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Usman Kansong, mengatakan bahwa pemerintah menyampaikan bahwa pornografi tidak diperbolehkan di Indonesia. “Kami bersurat menanyakan kebijakan X tersebut,” ujarnya kepada Hypeabis.id pada Minggu, 16 Juni 2024.

Baca juga: Hypereport: Dari Twitter ke Layar Lebar, Adaptasi Utas Viral Jadi Film Horor Terlaris

Dia menjelaskan bahwa Kementerian Komunikasi dan Informatika memiliki wewenang untuk mengambil sejumlah langkah terhadap penyelenggara sistem elektronik (PSE) dalam bentuk mulai dari teguran hingga pemutusan akses atau pemblokiran.

Saat ini, pemerintah selalu melakukan pengawasan terhadap konten yang berada di media sosial Twitter atau X. Adapun terkait hasil pemantauan pemerintah terhadap konten yang ada di Twitter, dia mengatakan akan memeriksanya terlebih dahulu.

Dikutip dari laman resmi Twitter, kebijakan terbaru media sosial yang identik dengan logo X itu membolehkan penggunanya untuk membagikan ketelanjangan atau perilaku seksual dewasa yang diproduksi dan didistribusikan secara suka sama suka.

“Asalkan diberi label dengan benar dan tidak ditampilkan secara mencolok,” demikian tertulis.

Manajemen Twitter mengungkapkan bahwa mereka percaya pengguna harus dapat membuat, mendistribusikan, dan mengonsumsi materi yang berkaitan dengan tema seksual selama materi tersebut diproduksi dan didistribusikan atas dasar suka sama suka.

Ekspresi seksual, baik visual maupun tertulis, dapat menjadi bentuk ekspresi artistik yang sah. Mereka pun menuliskan bahwa mereka percaya terhadap otonomi orang dewasa untuk terlibat dan membuat konten yang mencerminkan keyakinan, keinginan, dan pengalaman mereka sendiri, termasuk yang terkait dengan seksualitas.

“Kami menyeimbangkan kebebasan ini dengan membatasi paparan konten dewasa bagi anak-anak atau pengguna dewasa yang memilih untuk tidak melihatnya,” tulis manajemen.

Selain itu, manajemen juga melarang konten yang mempromosikan eksploitasi, penolakan, objektifikasi, seksualisasi, atau kekerasan terhadap anak di bawah umur, serta perilaku tidak senonoh dari para penggunanya.

Manajemen juga tidak mengizinkan berbagi konten dewasa di tempat yang mudah terlihat seperti foto profil atau spanduk. Dalam definisinya, manajemen Twitter menuliskan bahwa konten dewasa adalah materi apa pun yang diproduksi dan didistribusikan secara suka sama suka.

Materi itu dapat menggambarkan ketelanjangan orang dewasa atau perilaku seksual yang bersifat pornografi atau dimaksudkan untuk menimbulkan gairah seksual.

“Hal ini juga berlaku untuk konten fotografi atau animasi yang dihasilkan AI seperti kartun, hentai, atau anime. Contohnya termasuk penggambaran ketelanjangan penuh atau sebagian, termasuk foto close-up alat kelamin, bokong, atau payudara; perilaku seksual eksplisit atau tersirat atau tindakan simulasi seperti hubungan seksual dan tindakan seksual lainnya,” demikian tertulis.

Manajemen meminta pengguna menyesuaikan pengaturan media jika rutin memposting konten dewasa di Twitter. Pemilik akun juga perlu menyematkan peringatan sebelum pengguna lain melihatnya.

Selain itu, pemilik akun juga dapat menambahkan peringatan konten satu kali terhadap setiap pos yang dilakukan. Tim Twitter akan menyesuaikan pengaturan akun seseorang jika terus tidak menandai unggahannya.

Twitter akan memastikan pengguna di bawah 18 tahun atau yang tidak mencantumkan tanggal lahir di profil tidak dapat melihat konten yang ditandai sebagai konten dewasa.

“Anda mungkin mulai melihat peringatan konten media baru di unggahan yang ditetapkan X sebagai berisi konten dewasa. Ketika peringatan konten baru ini tersedia untuk Anda gunakan, pastikan untuk terus menandai media Anda sesuai dengan itu,” demikian tertulis.

Baca juga: X Jadi Aplikasi AppStore Berhuruf Satu Pertama, Apple Akhirnya Izinkan Perubahan Twitter

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Mengenal Proyek Sweater Rework, Sulap Sweater Lama jadi Seperti Baru

BERIKUTNYA

Simak Arti Kata Iduladha dan Sejarah Ibadah Kurban

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: