DJI Avata 2. (Sumber foto : Erajaya/DJI)

Rekomendasi Drone FPV Buat Pemula, Tawarkan Sensasi Sudut Pandang Pilot

13 June 2024   |   12:46 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Kehadiran pesawat nirawak alias drone sangat membantu manusia untuk mengambil gambar yang sulit dijangkau oleh mata. Drone menjadi alat yang esensial untuk merekam dari udara hingga aktivitas outdoor yang ekstrem seperti memanjat tebing maupun aksi balap mobil.

Dari beberapa jenis, drone first person view (FPV) atau sudut pandang orang pertama, menawarkan pengalaman yang lebih imersif karena pengguna seolah-olah sedang duduk di dalam alat perekam ini.

Baca juga:  Baru Belajar Main Drone? Begini Tip Lengkap dari Ahlinya

Ukurannya pun kecil dan kemampuannya gesit saat bergerak merekam. Seperti yang dihadirkan DJI dalam drone generasi terbaru dari seri Avata, DJI Avata 2.


DJI Avata 2


Hadir dengan empat baling-baling dengan lengan tetap, drone ini memiliki bobot yang lebih ringan dari seri sebelumnya. DJI Avata 2 memiliki berat lepas landas 377 gram dengan dimensi panjang 185, lebar 212, dan tinggi 64 mm.

Jika dilihat, ukurannya hampir mirip dengan DJI Mini Drone. Adapun seri pertama Avata beratnya mencapai 410 gram dengan dimensi panjang 180, lebar 180, dan tinggi 80 mm. 

CEO Erajaya Active Lifestyle Djohan Sutanto mengatakan DJI Avata 2 juga hadir dengan sejumlah penyempurnaan pada sisi kamera. Drone ini membawa sensor kamera Super Wide Angle 12 CMOS 1/1.3 inchi yang mampu menghasilkan video dengan resolusi hingga 4K/60fps.

Sensor ini dapat menghasilkan bidikan gambar dengan rentang dinamis lebih luas dan stabil, meskipun pencahayaan redup. Didukung mode warna D-Log M 10-bit, DJI Avata 2 akan merekam informasi warna untuk proses penyuntingan video.

Lensa Super Wide dengan sudut bidik hingga 155 derajat pun memungkinkan penerbang drone untuk mengambil gambar dalam jarak dekat dan mendapatkan perspektif yang unik. “Melalui peningkatan yang dihadirkan, DJI Avata 2 akan menjadi idola baru bagi para penerbang drone yang ingin merasakan pengalaman terbang secara imersif,” ujarnya. 

Memang kamera DJI Avata 2 diputar pada gimbal dua sumbu, namun video yang dihasilkan dari manuver udara akan tetap stabil berkat adanya DJI RockSteady 3.0+. Fitur ini mampu menstabilkan goncangan meski drone terbang dengan kecepatan tinggi atau kondisi berangin. Alhasil setiap frame video yang diambil tetap jernih dan tajam.

Ada pula fitur DJI HorizonSteady yang dapat mengunci sudut rekaman video 360 derajat di tengah penerbangan drone bahkan saat sedang bermanuver. Ketika dua fitur stabilisasi dinonaktifkan, DJI Avata 2 mendukung fitur Gyroflow yang membantu stabilisasi gambar di tahap penyuntingan video saat proses pascaproduksi.

Baca juga: Dilengkapi Tiga Kamera Canggih, Intip Fitur Andalan Drone DJI Mavic 3 Pro

Keunggulan lainnya dari kamera drone DJI Avata 2 yakni adanya teknologi O4 Video Transmission yang dapat memastikan proses transmisi video berjalan lebih lancar tanpa adanya hambatan dan minim latensi. Dengan dukungan dua transmitter, empat receiver, dan empat antena, drone DJI Avata 2 mampu menawarkan jarak transmisi video hingga 13 km dengan tingkat latensi yang rendah, sebesar 24 ms.

Teknologi transmisi yang disematkan pada DJI Avata 2 membuat pengguna mampu mendapatkan tampilan jepretan foto atau video secara langsung dari drone dengan kualitas yang mulus dan tajam, meskipun sedang menerbangkan drone di lingkungan yang banyak gangguan sinyal.

“Penerbang drone tidak lagi perlu khawatir dengan resiko gangguan koneksi yang muncul saat DJI Avata 2 mengudara,”sebut Djohan. Bicara durasi penerbangan, DJI Avata 2 mampu merekam aksi akrobatik hingga 23 menit.

Drone ini mampu mencapai ketinggian maksimum 5.000 meter dan tahan suhu minus 10 derajat Celcius hingga 40 derajat Celcius. Drone ini memiliki kapasitas baterai 2150mAh dengan pengisian daya cepat. Ada pula fitur akumulasi daya untuk mentransfer daya yang tersisa dari beberapa baterai ke satu baterai yang memiliki daya paling tinggi untuk kebutuhan mendesak.

Cocok untuk pilot penerbang drone pemula, DJI menghadirkan sejumlah fitur keselamatan seperti Return to Home. Fitur ini memastikan kamera drone kembali ke titik awal penerbangan saat menghadapi situasi darurat, seperti kehabisan daya baterai atau kehilangan sinyal.

Drone DJI ini juga dirancang dengan pelindung baling-baling serta sensor binocular fisheye yang memiliki kemampuan pemosisian visual ke bawah dan ke belakang selama menerbangkan drone di ketinggian yang rendah.

Sementara fitur Turtle Mode mampu mengembalikan perangkat drone secara otomatis ke titik awal lepas landas saat pengguna tidak sengaja menjatuhkan drone dalam keadaan terbang di udara. Drone akan secara otomatis menyesuaikan diri dengan mendaratkan perangkatnya dalam keadaan terbalik sehingga dapat meminimalisir potensi kerusakan.

Baca juga:  Genhype Ingin Jadi Pilot Drone Profesional? Siapkan 5 Hal Ini

DJI Avata 2 hadir bersama DJI Goggles 3 dan DJI RC Motion 3 dalam satu paket maupun terpisah. DJI Goggles 3 membawa fitur diopter yang dapat disesuaikan, dua layar micro-OLED yang mendukung tampilan 10-bit dengan dukungan refresh rate hingga 100 Hz dan transmisi latensi ultra rendah. Adapun DJI RC Motion 3 memungkinkan penerbang drone untuk mengeksekusi manuver akrobatik di udara dengan mudah.
 

BetaFPV Cetus X


Selain DJI, BetaFPV juga menawarkan drone FPV untuk para pemula, Cetus X. Drone FPV gaya whoop mikro ini dilengkapi pelindung baling-baling bawaan di sekitar dan di bawah baling-baling.

Dari sisi keselamatan yang bisa menjadi pilihan utama para penerbang pemula, BetaFPV Cetus X menawarkan fungsi Altitude Hold atau penahan ketinggian. Fitur ini memungkinkan quadcopter Cetus melayang otomatis meskipun tangan pilot terlepas dari pemancar.

Ada pula fitur Emergency Landing. Alhasil Cetus X dapat melakukan pendaratan darurat setiap kali kehilangan kendali atau baterai lemah. Model terbaik di jajaran Cetus ini juga memiliki rangka yang tahan benturan dan bisa secara otomatis jatuh ke tanah setelah terjadi benturan kuat.

Memiliki dimensi panjang 135mm, lebar 135mm, dan tinggi 60mm, serta bobot 81 gram, Cetus X cukup kecil dan ringan untuk bermanuver di gang sempit. Drone ini dilengkapi kamera Micro FPV C02 yang dapat disesuaikan yang dapat diatur ke sudut antara 0 derajat hingga 40 derajat. Gambar yang dihasilkan di VR03 FPV Goggles dikirimkan melalui sinyal analog dan ditampilkan pada resolusi 800x480 pixel.

Terdapat tiga mode penerbangan, yakni normal, sport, dan manual. Ketiga mode penerbangan ini dapat diaktifkan dengan satu saklar SB pada pemancar. Semuanya juga mendukung 3 kecepatan berbeda yakni slow, mid, dan fast, pilot dapat mengalihkannya dengan satu saklar SC pada pemancar.

Baca juga:  Mengenal Drone Buatan Indonesia yang Dilirik oleh Jepang

Editor: Puput Ady Sukarno

SEBELUMNYA

Instagram Punya Marketplace Menguntungkan Bagi Kreator Pemula, Cek Syarat Bergabungnya

BERIKUTNYA

5 Hal Menarik yang Dinantikan dari Serial The Boys Season 4

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: