Hypereport: Wisata Nyeleneh Ala Komunitas Kereta Api dan Bus
10 June 2024 |
13:34 WIB
Salah satu kebahagiaan dalam berwisata adalah menikmati perjalanan saat menggunakan moda transportasi. Bahkan, bagi komunitas pencinta transportasi, berkendara justru menjadi sebuah kegiatan wisata utama yang menghadirkan pengalaman, kepuasan, dan sensasi tersendiri ketika menaiki moda angkutan publik yang disukainya.
Misalnya bagi komunitas penggemar kereta api, berangkat dari satu stasiun menuju stasiun terakhir, dan kembali lagi ke stasiun awal tanpa pergi ke tempat wisata, kerap menjadi kegiatan Febriyan Yuda Pratama dan sejumlah anggota komunitas pencinta kereta api di Tanah Air. Pilihan mereka menaiki si ular besi itu hanya untuk menikmati suasana dan pengalaman ketika berada dalam rangkaian kereta api dengan berbagai pemandangan yang tersaji di sepanjang lintasan yang dilaluinya.
Baca juga laporan terkait:
1. Hypereport: Menghubungkan Budaya dan Rasa Lewat Komunitas Wisata Kuliner
2. Hypereport: Tren Pelesiran, Liburan Unik ala Komunitas Wisata Minat Khusus
3. Hypereport: Mengulik Potensi Wisata Mistis, Pengemasan Narasi & Promosi Jadi Kunci
4. Hypereport: Inisiatif Komunitas untuk Menarik Generasi Muda Kembali ke Museum
5. Hypereport: Komunitas Wisata Alam Liar, Pelesiran Sambil Mengedukasi soal Lingkungan
Penggemar jalan-jalan yang kerap disapa Eby ini memang didapuk menjadi koordinator Forum Railfans Area 1 Jakarta untuk lingkup Jabodetabek, Sukabumi, Karawang sampai dengan Rangkasbitung. Eby mengungkapkan bahwa ada banyak kegiatan komunitas yang rutin menggelar perjalanan pulang–pergi dari satu stasiun ke stasiun lain.
Selain menikmati pemandangan alam di sekitar jalur yang dilalui kereta api, mereka kerap menikmati perjalanan dengan beragam kegiatan. “Ada yang menikmatinya dengan nge-vlog, berdiskusi atau bercengkrama, review fasilitas terbaru, ngonten juga ada,” ujarnya.
Di antara berbagai kegiatan selama perjalanan kereta api itu, Eby memilih fotografi, mencari hal baru, dan mengulas makanan di kantin kereta. Alasannya, semua itu adalah kegemarannya.
Saat mengulas makanan yang tersaji di kantin kereta, konsistensi rasa, variasi topping suatu makanan atau minuman, serta variasi menu baru menjadi salah satu perhatiannya saat hendak memberikan ulasan.
Dia juga mengulas layanan yang diberikan kru kereta dan kebersihan menjadi salah satu poin pengalaman yang menjadi perhatian ketika berada dalam suatu rangkaian kereta api.
Meskipun begitu, tidak jarang para pencinta kereta api juga berwisata ke sejumlah destinasi yang berhubungan dengan moda transportasi berbasis rel tersebut, seperti janjian hunting foto kereta di salah satu stasiun Jabodetebak.
Adapun, contoh wisata ke destinasi yang terkait dengan kereta api seperti merasakan kantor PT Kereta Api Indonesia (KAI) tempo dulu, yang sekarang menjadi Museum Lawang Sewu.
Bagi VP Public Relations KAI Joni Martinus, kegiatan komunitas pencinta kereta api tentunya sangat positif, baik untuk menikmati perjalanan dan suasana maupun menjalaninya sebagai hobi. “Bagi para railfans, kegiatan ini memberikan kebahagiaan dan kepuasan tersendiri,” ujarnya.
Kegiatan para komunitas berupa pembuatan foto, video, dan cerita pengalaman berada dalam rangkaian kereta dapat memberikan eksposur positif bagi perkeretaapian Indonesia. Pada akhirnya, kegiatan mereka dapat menarik minat banyak orang.
Bukan tanpa sebab, langkah para pencinta kereta api membagikan konten secara luas akan membuat masyarakat kian mengenal dan menghargai moda transportasi berbasis rel.
Tidak hanya itu, konten positif mereka juga dapat meningkatkan citra dan popularitas kereta api sebagai pilihan transportasi yang nyaman, aman, dan menyenangkan.
Lebih dari sekadar berwisata dengan menikmati suasana pengalaman dalam kereta atau ke tempat-tempat tertentu yang berkaitan dengan moda transportasi berbasis rel, komunitas kereta api juga kerap melakukan banyak kegiatan yang berhubungan dengan perusahaan.
Baca juga: Hypereport: Mengulik Potensi Wisata Mistis, Pengemasan Narasi & Promosi Jadi Kunci
Joni mengatakan, para anggota komunitas pencinta kereta api juga kerap membantu atau berpartisipasi dalam agenda manajemen, seperti sosialisasi keselamatan di pelintasan sebidang, menjadi customer service mobile saat peak season seperti angkutan lebaran serta angkutan natal dan tahun baru.
“Mereka membantu penumpang untuk mengarahkan penumpang dan sebagainya,” ujarnya.
Para anggota pencinta kereta api juga kerap menjadi sumber masukan dan saran manajemen untuk peningkatan layanan. Kemudian, mereka juga berperan sebagai duta informasi yang menyebarkan perkembangan terbaru mengenai jadwal, tarif, dan perubahan lainnya yang berkaitan dengan layanan kereta api.
Tidak hanya itu, komunitas pencinta kereta api juga kerap melakukan pelestarian benda-benda bersejarah dan sebagainya terkait dengan perkeretaapian, sehingga bisa menjadi edukasi bagi generasi mendatang.
Dengan peran besar yang dimiliki oleh komunitas, perusahaan pun memberikan dukungan dan apresiasi terhadap komunitas pencinta kereta api yang berkontribusi dalam menyebarkan informasi dan pengalaman positif tentang perkeretaapian Indonesia.
Manajemen membuat berbagai program, yakni edukasi yang diadakan setiap bulan melalui acara bincang santai yang menghadirkan narasumber dari berbagai profesi dalam perusahaan untuk memperkaya wawasan para anggota komunitas seputar kereta api.
Kemudian, manajemen juga memberikan dukungan berupa safety hunting setiap 2 bulan sekali. Dalam program ini, para pencinta kereta api mendapatkan pemaparan edukasi fotografi dengan mengutamakan keselamatan.
“Melalui kegiatan ini, KAI ingin mewadahi dan memfasilitasi antusiasme pencinta kereta api yang juga penghobi fotografi. Teman-teman Railfans dapat memperoleh wawasan seputar pengambilan foto yang baik dan benar,” katanya.
Dukungan lainnya adalah lomba foto atau video khusus pencinta kereta api minimal setahun sekali dan nonton bareng premier film yang diproduksi oleh manajemen perusahaan.
Tidak jauh berbeda dengan kereta api, komunitas pencinta moda transportasi berbasis jalan darat, yakni bis juga kerap melakukan kegiatan yang serupa. Tidak jarang, mereka melakukan perjalanan pulang-pergi dari satu daerah ke daerah lainnya.
Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan mengatakan bahwa keberadaan komunitas dapat membuat para pelaku usaha otobus konsisten dalam melayani penumpang.
Mereka kerap memberikan feedback atau umpan balik kepada para manajemen bus tentang kekurangan yang ada. Bagi Kurnia, komunitas bis cukup menjadi pemengaruh dalam industri transportasi kepada khalayak lebih luas dengan pengalaman melakukan perjalanan.
Saat naik sebuah bus dan melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, mereka melakukan ulasan tentang banyak hal. Tidak hanya sekadar fasilitas yang ada dalam kendaraan, anggota komunitas juga kerap memberikan ulasan sampai kepada infrastruktur pendukungnya.
Jika sejumlah komunitas mampu memberikan peran yang positif terhadap manajemen dan industri transportasi darat dengan bus, tidak dengan beberapa pihak lainnya yang kerap mengaku sebagai bagian komunitas tertentu. Salah satu di antaranya adalah euforia kebablasan tentang klakson berbunyi telolet yang dianggap sebagai hiburan.
Beberapa pihak tersebut tidak berpikir dampak yang timbul lantaran pada akhirnya menjadi pendorong kru berlomba memasang alat tersebut. "Ini terbentuk oleh pihak-pihak yang mengaku sebagai bagian dari komunitas walaupun yang ada di komunitas sendiri tidaklah semua seperti itu.
Baca juga: Hypereport: Tren Pelesiran, Liburan Unik ala Komunitas Wisata Minat Khusus
"Kami sangat mengapresiasi teman komunitas yang sering menggunakan bis dan dapat memberikan feedback untuk kekurangan kami agar konsisten dalam melayani masyarakat," ujarnya.
Editor: Fajar Sidik
Misalnya bagi komunitas penggemar kereta api, berangkat dari satu stasiun menuju stasiun terakhir, dan kembali lagi ke stasiun awal tanpa pergi ke tempat wisata, kerap menjadi kegiatan Febriyan Yuda Pratama dan sejumlah anggota komunitas pencinta kereta api di Tanah Air. Pilihan mereka menaiki si ular besi itu hanya untuk menikmati suasana dan pengalaman ketika berada dalam rangkaian kereta api dengan berbagai pemandangan yang tersaji di sepanjang lintasan yang dilaluinya.
Baca juga laporan terkait:
1. Hypereport: Menghubungkan Budaya dan Rasa Lewat Komunitas Wisata Kuliner
2. Hypereport: Tren Pelesiran, Liburan Unik ala Komunitas Wisata Minat Khusus
3. Hypereport: Mengulik Potensi Wisata Mistis, Pengemasan Narasi & Promosi Jadi Kunci
4. Hypereport: Inisiatif Komunitas untuk Menarik Generasi Muda Kembali ke Museum
5. Hypereport: Komunitas Wisata Alam Liar, Pelesiran Sambil Mengedukasi soal Lingkungan
Penggemar jalan-jalan yang kerap disapa Eby ini memang didapuk menjadi koordinator Forum Railfans Area 1 Jakarta untuk lingkup Jabodetabek, Sukabumi, Karawang sampai dengan Rangkasbitung. Eby mengungkapkan bahwa ada banyak kegiatan komunitas yang rutin menggelar perjalanan pulang–pergi dari satu stasiun ke stasiun lain.
Selain menikmati pemandangan alam di sekitar jalur yang dilalui kereta api, mereka kerap menikmati perjalanan dengan beragam kegiatan. “Ada yang menikmatinya dengan nge-vlog, berdiskusi atau bercengkrama, review fasilitas terbaru, ngonten juga ada,” ujarnya.
Di antara berbagai kegiatan selama perjalanan kereta api itu, Eby memilih fotografi, mencari hal baru, dan mengulas makanan di kantin kereta. Alasannya, semua itu adalah kegemarannya.
Saat mengulas makanan yang tersaji di kantin kereta, konsistensi rasa, variasi topping suatu makanan atau minuman, serta variasi menu baru menjadi salah satu perhatiannya saat hendak memberikan ulasan.
Dia juga mengulas layanan yang diberikan kru kereta dan kebersihan menjadi salah satu poin pengalaman yang menjadi perhatian ketika berada dalam suatu rangkaian kereta api.
Meskipun begitu, tidak jarang para pencinta kereta api juga berwisata ke sejumlah destinasi yang berhubungan dengan moda transportasi berbasis rel tersebut, seperti janjian hunting foto kereta di salah satu stasiun Jabodetebak.
Adapun, contoh wisata ke destinasi yang terkait dengan kereta api seperti merasakan kantor PT Kereta Api Indonesia (KAI) tempo dulu, yang sekarang menjadi Museum Lawang Sewu.
Bagi VP Public Relations KAI Joni Martinus, kegiatan komunitas pencinta kereta api tentunya sangat positif, baik untuk menikmati perjalanan dan suasana maupun menjalaninya sebagai hobi. “Bagi para railfans, kegiatan ini memberikan kebahagiaan dan kepuasan tersendiri,” ujarnya.
Kegiatan para komunitas berupa pembuatan foto, video, dan cerita pengalaman berada dalam rangkaian kereta dapat memberikan eksposur positif bagi perkeretaapian Indonesia. Pada akhirnya, kegiatan mereka dapat menarik minat banyak orang.
Bukan tanpa sebab, langkah para pencinta kereta api membagikan konten secara luas akan membuat masyarakat kian mengenal dan menghargai moda transportasi berbasis rel.
Tidak hanya itu, konten positif mereka juga dapat meningkatkan citra dan popularitas kereta api sebagai pilihan transportasi yang nyaman, aman, dan menyenangkan.
Lebih dari sekadar berwisata dengan menikmati suasana pengalaman dalam kereta atau ke tempat-tempat tertentu yang berkaitan dengan moda transportasi berbasis rel, komunitas kereta api juga kerap melakukan banyak kegiatan yang berhubungan dengan perusahaan.
Baca juga: Hypereport: Mengulik Potensi Wisata Mistis, Pengemasan Narasi & Promosi Jadi Kunci
Joni mengatakan, para anggota komunitas pencinta kereta api juga kerap membantu atau berpartisipasi dalam agenda manajemen, seperti sosialisasi keselamatan di pelintasan sebidang, menjadi customer service mobile saat peak season seperti angkutan lebaran serta angkutan natal dan tahun baru.
“Mereka membantu penumpang untuk mengarahkan penumpang dan sebagainya,” ujarnya.
Para anggota pencinta kereta api juga kerap menjadi sumber masukan dan saran manajemen untuk peningkatan layanan. Kemudian, mereka juga berperan sebagai duta informasi yang menyebarkan perkembangan terbaru mengenai jadwal, tarif, dan perubahan lainnya yang berkaitan dengan layanan kereta api.
Tidak hanya itu, komunitas pencinta kereta api juga kerap melakukan pelestarian benda-benda bersejarah dan sebagainya terkait dengan perkeretaapian, sehingga bisa menjadi edukasi bagi generasi mendatang.
Dengan peran besar yang dimiliki oleh komunitas, perusahaan pun memberikan dukungan dan apresiasi terhadap komunitas pencinta kereta api yang berkontribusi dalam menyebarkan informasi dan pengalaman positif tentang perkeretaapian Indonesia.
Manajemen membuat berbagai program, yakni edukasi yang diadakan setiap bulan melalui acara bincang santai yang menghadirkan narasumber dari berbagai profesi dalam perusahaan untuk memperkaya wawasan para anggota komunitas seputar kereta api.
Kemudian, manajemen juga memberikan dukungan berupa safety hunting setiap 2 bulan sekali. Dalam program ini, para pencinta kereta api mendapatkan pemaparan edukasi fotografi dengan mengutamakan keselamatan.
“Melalui kegiatan ini, KAI ingin mewadahi dan memfasilitasi antusiasme pencinta kereta api yang juga penghobi fotografi. Teman-teman Railfans dapat memperoleh wawasan seputar pengambilan foto yang baik dan benar,” katanya.
Dukungan lainnya adalah lomba foto atau video khusus pencinta kereta api minimal setahun sekali dan nonton bareng premier film yang diproduksi oleh manajemen perusahaan.
Tidak jauh berbeda dengan kereta api, komunitas pencinta moda transportasi berbasis jalan darat, yakni bis juga kerap melakukan kegiatan yang serupa. Tidak jarang, mereka melakukan perjalanan pulang-pergi dari satu daerah ke daerah lainnya.
Pengusaha Otobus Muda
Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan mengatakan bahwa keberadaan komunitas dapat membuat para pelaku usaha otobus konsisten dalam melayani penumpang.Mereka kerap memberikan feedback atau umpan balik kepada para manajemen bus tentang kekurangan yang ada. Bagi Kurnia, komunitas bis cukup menjadi pemengaruh dalam industri transportasi kepada khalayak lebih luas dengan pengalaman melakukan perjalanan.
Saat naik sebuah bus dan melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, mereka melakukan ulasan tentang banyak hal. Tidak hanya sekadar fasilitas yang ada dalam kendaraan, anggota komunitas juga kerap memberikan ulasan sampai kepada infrastruktur pendukungnya.
Jika sejumlah komunitas mampu memberikan peran yang positif terhadap manajemen dan industri transportasi darat dengan bus, tidak dengan beberapa pihak lainnya yang kerap mengaku sebagai bagian komunitas tertentu. Salah satu di antaranya adalah euforia kebablasan tentang klakson berbunyi telolet yang dianggap sebagai hiburan.
Beberapa pihak tersebut tidak berpikir dampak yang timbul lantaran pada akhirnya menjadi pendorong kru berlomba memasang alat tersebut. "Ini terbentuk oleh pihak-pihak yang mengaku sebagai bagian dari komunitas walaupun yang ada di komunitas sendiri tidaklah semua seperti itu.
Baca juga: Hypereport: Tren Pelesiran, Liburan Unik ala Komunitas Wisata Minat Khusus
"Kami sangat mengapresiasi teman komunitas yang sering menggunakan bis dan dapat memberikan feedback untuk kekurangan kami agar konsisten dalam melayani masyarakat," ujarnya.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.