Seniman Patricia Untario Menghidupkan Botol Wine Bekas dalam Instalasi Kaca Fragmen

Inspirasi dalam berkarya bisa datang dari mana saja, bahkan dari sesuatu yang mungkin tak terpikirkan sebelumnya. Di mata seniman Patricia Untario, botol kaca bekas yang tak lagi terpakai pun bisa disulap menjadi sebuah instalasi yang menarik.

Karya instalasi bertajuk Fragmen tersebut disusun dari potongan material daur ulang botol wine. Karya Patricia yang dibuat sebagai commision ini dapat ditemui di Social House, Grand Indonesia East Mall, Jakarta.

Fragmen adalah karya instalasi yang mencoba menelisik makna baru di balik material daur ulang. Bahan kaca, yang memang dikenal mudah pecah, potongannya terkadang tajam dan menakutkan, nyatanya mampu keluar dari bayang-bayang tersebut.
 
Potongan demi potongan botol kaca yang dieksplorasinya, justru bertumbuh menjadi benda baru, bentuk baru, dan makna baru. Susunan potongan botol kaca itu pun tampak menyatu menjadi bagian interior yang estetik di ruangan.

Dalam eksekusinya, Patricia banyak memainkan bentuk. Botol kaca itu ada yang dipotong dan diambil lengkungannya saja. Ada yang dipotong dan dimanfaatkan bagian ujung botolnya saja. Namun, seluruhnya menyuguhkan pemandangan baru yang indah.

Baca Juga: 4 Karya Instalasi Seni yang Mencuri Perhatian di Art Jakarta Gardens 2024

Dalam karya ini, Patricia juga mencoba bermain-main dengan elemen cahaya. Dengan tata letak lampu mini di beberapa sudut karya tersebut, dia mencoba menonjolkan pantulan dari bayang akibat cahaya yang dihadirkannya.

Hasilnya, adalah binar cahaya unik. Kaca-kaca dari botol anggur tersebut memancarkan rona yang beragam dan indah. Total, ada 12 potongan botol yang dipamerkan seniman yang sempat mendalami studi tentang seni kaca di Italia tersebut.

“Ini adalah salah satu keunggulan dari material kaca. Ketika terkena cahaya, dia bisa memancarkan bayangan yang unik. Keunggulan inilah yang coba saya manfaatkan untuk membuat karya tersebut,” ujar Patricia saat ditemui Hypeabis.id di Social House, Jakarta, Kamis (6/6/2024).

Patricia mengatakan karya instalasinya sengaja dibuat tiga dimensi. Hal ini dilakukan agar karya tersebut bisa dilihat dari berbagai sisi, mengingat peletakan karya dilakukan di tengah ruangan.

Untuk menjembatani hal tersebut, dirinya memakai tata letak modular agar instalasi yang disusunnya punya kesan besar, sekaligus bisa dilihat dari berbagai sisi.
 
Menurut Patricia, proses kreatif sudah dimulai sejak satu bulan lalu. Setelah itu, eksekusi karyanya berlangsung hanya satu minggu. Tak ada kendala yang berarti yang ditemuinya saat menggarap karya ini.

Justru, ada semacam romantisme yang terbentuk. Patricia mengatakan saat mendalami studi kaca di Italia, dia sempat membantu salah satu gurunya memanen anggur. Pengalaman masa lalu itu coba dituangkannya dalam karya ini.

Patricia memang memiliki ciri khas karena kerap berkarya dengan medium kaca. Sudah 11 tahun dia menekuni material yang dikenal mudah pecah dan terkesan sulit dibentuk tersebut. Sebelumnya, salah satu karyanya sempat terpajang dalam Jakarta Art Week 2019.

Karyanya itu dipacak di kaca-kaca di Stasiun MRT Istora Mandiri, Jakarta Pusat. Adapun saat ini, yakni karya Fragmen, merupakan hasil kolaborasinya dengan Social House, Museum Macan, dan dirinya.

Baca Juga: Fakta-fakta Menarik Instalasi Luxury Crime, Karya yang Bikin Pengunjung Antre di Art Jakarta Gardens 2024

Editor: M. Taufikul Basari