Instalasi berjudul Luxury Crime karya Sigit D Pratama. (Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta)

Fakta-fakta Menarik Instalasi Luxury Crime, Karya yang Bikin Pengunjung Antre di Art Jakarta Gardens 2024

29 April 2024   |   01:16 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Satu karya instalasi di Art Jakarta Gardens menyita perhatian publik. Karya yang dipamerkan di sebuah kamar kecil tersebut menciptakan antrean panjang pengunjung. Mereka rela mengantre demi bisa menyaksikan secara langsung sekaligus mengabadikan instalasi tersebut.
 
Hypeabis.id berkesempatan untuk menyaksikan instalasi yang mencuri perhatian pengunjung di Art Jakarta Gardens 2024. Dari luar, kamar kecil tempat instalasi tersebut tampak menyerupai seperti kamar mandi. Ruangannya terdiri dari dinding kaca buram atau kaca frosted glass yang kerap digunakan untuk kamar mandi, sementara pintunya diisi dengan tirai anti air.
Di dalam, terdapat sebuah bath tub yang terisi penuh oleh cairan berwarna merah yang berasal dari kran berwarna hitam. Cairan itu sekilas tampak menyerupai darah. Terlebih, cairan itu juga menimbulkan aroma khusus yang agak menyengat. Sementara di tengahnya, terdapat patung manusia yang tengah berendam, dengan gestur membaca sebuah majalah.
 

Instalasi berjudul Luxury Crime karya Sigit D Pratama. (Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta)

Para pengunjung mengantre untuk melihat instalasi berjudul Luxury Crime karya Sigit D Pratama. (Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta)

Kran tersebut tampaknya sengaja dibiarkan menyala sehingga cairan merah tersebut tumpah hingga berceceran di lantai. Sementara di sekelilingnya terdapat beberapa lampu bohlam panjang yang mengeluarkan cahaya secara kedap kedip. Melengkapi keseluruhan instalasi, terdengar juga suara narator membacakan puisi dari sebuah speaker yang diletakkan di salah satu sudut ruangan tersebut.
 
Lantas, apa yang membuat karya instalasi tersebut menyita perhatian publik? Berikut adalah sederet fakta menariknya.
 

1. Karya kolaborasi
 

Karya tersebut merupakan instalasi multisensori bertajuk Luxury Crime buatan desainer pameran Sigit D Pratama. Instalasi itu dibuat berkolaborasi antara Roca, perusahaan asal Spanyol yang bergerak dibidang sanitary dan perlengkapan kamar mandi, dan thisPLAY, biro desain instalasi pameran dan pertunjukan. Adapun, ide pembuatan karya ini digagas oleh Enin Supriyanto, kurator sekaligus direktur kreatif Art Jakarta.
 
Selain itu, karya berdimensi 400 cm x 300 cm ini juga melibatkan Nabil Swara sebagai desainer suara yang menarasikan puisi Whispering Poem from The Book of Forbidden Feelings karya penulis Lala Bohang. Sementara desain lampunya dibuat oleh Azhar Magentalangit dari PARA Studio.
 

Luxury Crime (2009), Agus Suwage. (Sumber gambar: Sotheby)

Luxury Crime (2009), Agus Suwage. (Sumber gambar: Sotheby)

2. Terinspirasi dari karya Agus Suwage


Sigit mengatakan instalasi Luxury Crime terinspirasi dari patung berjudul sama karya perupa Agus Suwage yang dibuat pada tahun 2009. Karya tersebut terdiri dari sebuah patung tengkorak manusia berwarna emas, yang tengah berendam di sebuah bak besi berwarna silver.
 
Karya tersebut merupakan ungkapan kritik Agus Suwage atas kondisi masyarakat yang mati di atas lumbung padi. Figur tengkorak menjadi metafora sebuah ironi ketika masyarakat Indonesia tidak bisa menjaga alam dan sumber daya negara, maka akan mati di negeri yang sebenarnya kaya akan potensi alamnya.
 
Potret patung itupun dihadirkan pada cover majalah instalasi Luxury Crime dari Sigit. "Karya ini tuh after Agus Suwage. Karena aku terinspirasi dari karya dia," kata Sigit saat ditemui Hypeabis.id di Hutan Kota by Plataran Senayan Jakarta, Minggu (28/4/2024).
 

Instalasi berjudul Luxury Crime karya Sigit D Pratama. (Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta)

Sigit D Pratama. (Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta)

3. Sarat akan makna mendalam


Sigit menjelaskan instalasi Luxury Crime merupakan ungkapan kritik terhadap kehidupan dewasa ini dimana orang-orang cenderung sulit memiliki solitude space alias ruang untuk menikmati kesendirian. Menurutnya, satu-satunya ruang yang bisa memungkinkan seseorang menciptakan ruangan tersebut ialah di kamar mandi.
 
Menurut dia, masyarakat modern saat ini hidup dengan banyak tuntutan salah satunya berasal dari pekerjaan hingga tak jarang mereka terasing dari kehidupannya sendiri. Kondisi itu makin menjadi dengan adanya media sosial, dimana orang-orang banyak menghabiskan waktu untuk mengaksesnya di sejumlah platform. Seolah tak ada waktu untuk menikmati kesendirian, berdialog dengan diri sendiri.
 
Dari kondisi itu, Sigit melihat bahwa banyak orang akhirnya berusaha untuk menambah durasi mandi mereka, sehingga bisa berlama-lama menikmati kesendirian sekaligus ketenangan di kamar mandi. Hal itu direalisasikan dengan praktik mandi yang beragam, mulai dari mandi susu, mandi dengan air garam, mandi emas, dan sebagainya.
 
"Ketergantungan manusia dengan handphone itu kan membuat dia sebenarnya secara tidak langsung selalu dikelilingi banyak orang. Kalau kita matikan handphone sehari saja, pasti langsung dicari kan sama orang-orang. Padahal itu hak kita," katanya.
 

4. Dibuat dari wine

Salah satu material dari instalasi Luxury Crime yang paling mencolok ialah cairan merah yang dibiarkan tumpah hingga berceceran ke lantai. Sigit menjelaskan cairan merah itu merupakan wine alias minuman anggur yang dicampur dengan air. Hal itu membuat cairannya menjadi lengket, dan menimbulkan aroma yang kuat.
 
"Tapi kalau orang mau menginterpretasikan hal ini dengan sesuatu yang creepy misalnya dikira darah, ya enggak apa-apa juga," ucapnya.
 
Sementara lampu-lampu yang dinyalakan secara kedap-kedip merupakan simbol bahwa orang-orang saat ini mudah tertarik dengan segala hal yang viral dan mencolok. Terbukti, cahaya yang bersinar secara bergantian mampu menarik perhatian banyak pengunjung untuk menyaksikan instalasi tersebut. 
 

SEBELUMNYA

Menangkap Pesan Sosial dan Ekologi dalam Karya Bagus Pandega

BERIKUTNYA

Siap Rilis Album Baru, Maliq & D'Essentials Ciptakan Malam Romantis di Titik Kumpul Fest 2024.

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: