Google luncurkan Agenda AI Opportunity untuk Indonesia Emas 2045 (Sumber gambar: pexels/ pixabay)

Google Luncurkan Agenda AI Opportunity untuk Indonesia Emas 2045

04 June 2024   |   06:46 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Google meluncurkan Agenda AI Opportunity untuk Indonesia Emas 2045. Dokumen ini menguraikan area fokus bagi pembuat kebijakan, dunia usaha, dan masyarakat sipil di Indonesia tentang cara memanfaatkan kecerdasan buatan dalam rangka mencapai visi Indonesia emas.
 
Government Affairs and Public Policy Google Indonesia Putri Alam mengatakan kondisi Indonesia sangat mendukung untuk memanfaatkan peluang kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dengan penduduk berusia muda yang inovatif dan positif terhadap teknologi.
 
Teknologi AI mempunyai potensi untuk membantu keseharian individu, memungkinkan inovasi dan peningkatan kesejahteraan, serta memberikan manfaat bagi orang-orang di mana pun. “Jika digunakan optimal, AI bisa menjadi kekuatan yang ampuh untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045,” ujarnya di Jakarta, Selasa, 3 Juni 2024. 

Baca juga: Cek Daftar Inovasi Canggih Serba AI di Ajang Google I/O
 
Teknologi kecerdasan buatan telah membantu semua pihak menghadapi beberapa tantangan terbesar di kawasan ini, dari masalah kesehatan hingga perubahan iklim, sekaligus juga memiliki potensi dampak ekonomi yang signifikan.
 
Penelitian memperkirakan bahwa penggunaan AI akan meningkatkan manfaat ekonomi bagi Indonesia hingga sebesar Rp2.612 triliun (US$167 miliar) pada 2030. Angka ini setara dengan hampir 13 persen PDB Indonesia pada 2022. Namun, realisasi potensi penuh AI akan bergantung kepada keputusan yang diambil pada saat ini.
 
Dalam Agenda AI Opportunity untuk Indonesia Emas 2045 itu, Google menyoroti 3 hal yang perlu dilakukan oleh Indonesia terkait dengan AI. Pertama adalah berinvestasi terhadap infrastruktur inovasi.
 
Agar dapat memanfaatkan peluang AI secara optimal, Indonesia harus berinvestasi untuk membangun infrastruktur yang kuat dan mendorong inovasi melalui penelitian dan pengembangan yang berkelanjutan. Investasi dalam penelitian dan teknologi dasar, infrastruktur cloud, dan dataset terbuka adalah awal yang baik. 
 
Selama bertahun-tahun, Google telah berinvestasi signifikan terhadap infrastruktur digital Indonesia. Di antaranya adalah pembangunan region cloud hyperscale AS pertama di Jakarta pada 2020 serta di tiga kabel bawah laut: Indigo-West, Echo, dan Apricot. 

Upaya-upaya ini telah meningkatkan performa dan kapasitas internet di Indonesia, menghasilkan pertumbuhan trafik yang berkelanjutan dan menciptakan fondasi yang kuat untuk adopsi dan inovasi AI di berbagai sektor. 
 
Kedua, Indonesia juga harus Mengembangkan tenaga kerja siap AI. Dia mengungkapkan, akses ke pelatihan AI begitu penting untuk membekali tenaga kerja dengan keterampilan yang dibutuhkan agar sukses menghadapi peluang dan tantangan yang dihadirkan kecerdasan buatan.
 
Untuk itu, Google dengan menawarkan Beasiswa Sertifikat Google Karier melalui kemitraan dengan program Digital Talent Scholarship Kemenkominfo dan Telkom Indonesia yang menargetkan 10.000 pelajar. Program ini mencakup pengajaran yang diampu para ahli, bimbingan yang dipersonalisasi, dan sertifikasi yang diakui industri.
 
“Kami juga belum lama ini mengumumkan AI Opportunity Fund: Asia-Pacific baru senilai US$15 juta yang didukung Google.org, sebagai wujud investasi lebih lanjut kami dalam mengembangkan keterampilan yang penting di bidang AI dan membangun kepercayaan diri para pekerja dan pencari kerja, khususnya dari komunitas yang kurang terlayani di kawasan ini,” ujarnya.
 
Putri menuturkan bahwa dana ini melengkapi upaya pengembangan keterampilan digital dan AI lainnya di Asia-Pasifik, seperti AI Essentials untuk pemula, AI Startup School untuk entrepreneur, dan program AI Google Cloud untuk bisnis.
 
Bekerja sama dengan jaringan investor sosial Asian Venture Philanthropy Network (AVPN) dan didukung oleh Asian Development Bank, dana ini akan mengundang proposal dari organisasi dampak sosial yang dapat membantu kami menjangkau orang-orang yang paling mungkin memperoleh manfaat dari pelatihan AI. 
 
Dia menuturkan bahwa organisasi terpilih akan menerima dukungan AI dalam bahasa lokal untuk membantu mereka memberikan pelatihan keterampilan langsung ke komunitas masing-masing. Selain itu, hibah tunai akan membantu mengatasi hambatan belajar, seperti terbatasnya akses ke sumber daya pendidikan.
 
Langkah ketiga adalah mendorong adopsi inklusif dan memastikan akses yang luas ke layanan AI. Dia mengungkapkan bahwa AI harus mudah diakses dan inklusif Untuk memastikan semua orang dapat merasakan manfaatnya.
 
Langkah itu dimulai dengan mengembangkan layanan AI dalam bahasa lokal, mengidentifikasi penggunaan yang paling berdampak, dan mengutamakan fokus pada bidang-bidang seperti layanan kesehatan, pendidikan, transportasi, atau lainnya yang secara langsung meningkatkan taraf hidup masyarakat.
 
Dalam acara I/O tahun lalu, perusahaan mengumumkan visi untuk Gemini, yakni membangun model AI multimodal inovatif yang mampu memproses berbagai format informasi. Tahun ini, raksasa teknologi itu memperkenalkan Gemini 1.5 Pro. 

“Model AI tercanggih kami sejauh ini, yang tersedia di berbagai produk kami dan juga melalui aplikasi seluler Gemini. Aplikasi ini kini dapat diakses oleh pengguna secara global dalam lebih dari 46 bahasa, termasuk bahasa Indonesia,” kata Putri. 
 
Menurutnya, jalan menuju Indonesia Emas 2045 harus dibuka melalui kolaborasi dan inovasi. Dengan memprioritaskan pengembangan dan aksesibilitas AI, Indonesia dapat membangun masa depan di mana AI menjadi alat yang ampuh untuk mencapai kemajuan dan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia. 

Baca juga: Live Tracking TransJakarta Sudah Tersedia di Google Maps, Begini Cara Pakainya

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Tak Hanya Mengganggu Penampilan, Ini Bahaya Varises bagi Kesehatan Tubuh

BERIKUTNYA

5 Hotel Termahal di Indonesia, Ada yang Harganya Rp200 Juta Per Malam

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: