Google Bakal Bisa Deteksi Masalah Kulit & Rambut Kalian Lho
19 May 2021 |
17:52 WIB
Pernah mengalami kebingungan ketika melihat ada kondisi fisik pada kulit atau beberapa bagian tubuh yang membuat Genhype bingung? Nah, Google telah meluncurkan sebuah alat yang dibuat dari kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang bisa membantu untuk mengetahui berbagai kondisi kulit, rambut, dan kuku berdasarkan gambar yang diunggah oleh para pasien.
Alat asisten dermatologi yang diumumkan dalam konferensi pengembang Google tahunan Google IO ini sudah diberi penghargaan CE Mark agar bisa digunakan sebagai salah satu alat medis di kawasan Eropa.
Kehadirannya membuat dokter bisa mengetahui pengobatan apa saja yang bisa diberlakukan kepada pasien berdasarkan gambar yang mendukung diagnosa dokter.
AI ini dilaporkan bisa mendeteksi 288 kondisi kulit, meski fitur ini tidak didesain sebagai pengganti untuk mengetahui penyakit dan pengobatan medis yang akan diberlakukan pada pasien.
Google mengatakan bahwa penggunaan alat ini bisa dilakukan dengan cara mengambil bagian tubuh tertentu, misalnya ruam pada kulit. Pengguna yang mengunggah foto kemudian diberikan sejumlah pertanyaan tentang tipe kulit dan gejala lain pada penyakit yang dialami.
Setelah itu, sistem yang sudah dilatih dengan 288 data kondisi kulit ini akan memberikan daftar penyakit atau gangguan yang mungkin terjadi. Akan tetapi, kehadiran alat ini bukan ditujukan sebagai bahan diagnosa utama dari suatu penyakit.
Karen DeSalvo, kepala bagian kesehatan di Google Health, mengatakan alat deteksi ini hadir sebagai respons dari pengguna Google yang banyak mencari informasi dan bertanya seputar kondisi kulit.
"Kami mendapatkan sekitar 10 miliar permintaan informasi seputar kondisi kulit setiap tahunnya," jelasnya kepada The Verge.
Dia berharap bahwa kehadiran alat deteksi ini bisa membantu masyarakat untuk mengetahui informasi kondisi kulit pada tubuh dengan lebih akurat sehingga bisa mengetahui potensi kondisi tubuh lebih cepat.
Alat ini rencananya akan memulai peluncuran versi pilotya di tahun ini, meski Google belum memerincikan kapan alat deteksi ini mulai bisa dimanfaatkan.
Editor: M R Purboyo.
Alat asisten dermatologi yang diumumkan dalam konferensi pengembang Google tahunan Google IO ini sudah diberi penghargaan CE Mark agar bisa digunakan sebagai salah satu alat medis di kawasan Eropa.
Kehadirannya membuat dokter bisa mengetahui pengobatan apa saja yang bisa diberlakukan kepada pasien berdasarkan gambar yang mendukung diagnosa dokter.
Tampilan alat deteksi dermatologis. (Dok. Google)
AI ini dilaporkan bisa mendeteksi 288 kondisi kulit, meski fitur ini tidak didesain sebagai pengganti untuk mengetahui penyakit dan pengobatan medis yang akan diberlakukan pada pasien.
Google mengatakan bahwa penggunaan alat ini bisa dilakukan dengan cara mengambil bagian tubuh tertentu, misalnya ruam pada kulit. Pengguna yang mengunggah foto kemudian diberikan sejumlah pertanyaan tentang tipe kulit dan gejala lain pada penyakit yang dialami.
Setelah itu, sistem yang sudah dilatih dengan 288 data kondisi kulit ini akan memberikan daftar penyakit atau gangguan yang mungkin terjadi. Akan tetapi, kehadiran alat ini bukan ditujukan sebagai bahan diagnosa utama dari suatu penyakit.
Karen DeSalvo, kepala bagian kesehatan di Google Health, mengatakan alat deteksi ini hadir sebagai respons dari pengguna Google yang banyak mencari informasi dan bertanya seputar kondisi kulit.
"Kami mendapatkan sekitar 10 miliar permintaan informasi seputar kondisi kulit setiap tahunnya," jelasnya kepada The Verge.
Dia berharap bahwa kehadiran alat deteksi ini bisa membantu masyarakat untuk mengetahui informasi kondisi kulit pada tubuh dengan lebih akurat sehingga bisa mengetahui potensi kondisi tubuh lebih cepat.
Alat ini rencananya akan memulai peluncuran versi pilotya di tahun ini, meski Google belum memerincikan kapan alat deteksi ini mulai bisa dimanfaatkan.
Editor: M R Purboyo.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.