Suasana Bootcamp AKI. (Sumber foto : Kemenparekraf)

Pengusaha Sektor Kreatif, Manfaatkan Program Kemenparekraf Ini untuk Akselerasi Bisnis

03 June 2024   |   23:09 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Pelaku usaha kreatif harus memiliki kemampuan untuk meningkatkan personal branding, strategi marketing, hingga kualitas produk di era persaingan yang semakin ketat. Hal ini penting untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Ada banyak cara yang bisa dilakukan, salah satunya yakni dengan memanfaatkan program yang ditawarkan pemerintah. 

Saat ini, lembaga maupun kementerian seperti Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menawarkan banyak program untuk para pelaku usaha meningkatkan kapasitas maupun kualitasnya. Sebagai contoh Program Akselerator Bootcamp Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2024 yang bertujuan menambah ilmu dasar bisnis sesuai dengan bidangnya dan diajar oleh para mentor profesional. 

Pada tahun ini tercatat ada 410 pelaku usaha kreatif yang sudah mendapatkan materi selama 3 hari bootcamp di masing-masing kota. Adapun bootcamp AKI berlangsung di 12 kota diantaranya Bekasi, Singkawang, Blitar, Palu, Magelang, Serang, Toba, Tanjung Pinang, Ternate, Labuan Bajo, Denpasar, dan Merauke.

Baca Juga: Kunci Sukses Berbisnis dari Para Pengusaha Perempuan Muda Inspiratif

Menparekraf Sandiaga Uni menerangkan AKI adalah program tahunan Kemenparekraf yang bertujuan sebagai wadah bagi pelaku ekraf untuk masuk ke dalam ekosistem, membangun jejaring, dan database. "AKI siap menjadi wadah bagi pelaku ekraf untuk masuk ke dalam ekosistem, membangun jejaring dan database, ajang publikasi dan promosi, serta memperluas pasar," katanya dikutip Hypeabis.id dari siaran pers, Senin (3/6/2024).

Winda Oktriana, owner dari MINDA (ekstrak minyak bumbu dapur) mengaku mendapat masukan berharga dari mentor Akbar Moujahid terkait fokus kepada branding agar lebih mengena di segmen ibu rumah tangga. Peserta dari Pekanbaru ini juga mengaku mendapat banyak inspirasi dan motivasi dari mentor Agus Pramono untuk lebih aktif mengikuti pameran agar lebih dikenal oleh calon konsumen dan calon mitra di daerah lain.

Selain itu, Winda mendapat beberapa kontak peserta yang membantunya untuk memasarkan produknya di Kota Medan ketika mengikuti Bootcamp ini. Dia menyebut sejak membangun Minda empat tahun lalu, produk ekstrak minyak bumbu dapur buatannya sudah tersedia di 50 titik swalayan di wilayah Padang dan 100an swalayan di Pekanbaru.

“Tahun ini saya memang ada rencana untuk masuk pasar Medan dan Batam. Kemarin sudah ada kontak dengan peserta yang bisa membatu memasarkan di sekitar Medan, semoga saja lancar,” ungkapnya.

Nola Indriyani owner Nola Shoes, produsen sepatu custom handmade mengaku ikut Bootcamp AKI agar bisa mengikuti pameran dan menambah relasi. Melalui kegiatan ini, dia bis menemukan bahan baku produk hingga mengetahui tren disain sepatu serta disain booth pameran yang baik.

Kisah menarik lain datang dari peserta bootcamp Tanjung Pinang, Maria Heristin yang membangun jenama Makaba. Produsen olahan dari daun kelor seperi teh seduh, minuman kemasan, mie, kopi, hingga sabun mandi ini menyebut mendapat pengetahuan tentang marketing melalui sistem komunal.

“Pas banget dengan kebutuhan saya untuk fokus branding di segmen ibu-ibu hamil dan melahirkan. Dari Bu Nilamsari saya belajar meminimalisir biaya promosi dengan cara co-branding,” tuturnya.

Selain bisa meningkatkan penjualan dengan mengikuti pameran, dia berharap bisa memperkenalkan value lain dari Makaba sebagai produsen yang menjalankan praktek go green alias produk tanpa bahan pengawet, gula, dan gluten, serta memberdayakan masyarakat sekitar untuk menanam pohon kelor.

Dari Bootcamp Palu, pengrajin bahan baku limbah botol kaca, David melalui brandnya Lenggana Pusthika menilai program AKI membantu produknya dikenal oleh calon mitra di kota lain. Dia turut mengambil kesempatan selama Bootcamp dengan berkolaborasi bersama jenama kriya Kayoart untuk mensuplai potongan kayu jati guna dibuat tatakan gelas.

Sementara itu, Eva Rivana owner Albana Food & Cake asal Gorontalo mengaku dapat manfaat langsung saat pelatihan ketika difasilitasi untuk mengurus HAKI atas produk olahan ikan tuna miliknya. Dia juga dipandu untuk mendaftar ke e-katalog. “Dari Bu Nilamsari saya disadarkan pentingnya memonitor arus kas, juga ada materi kemitraan tanpa memiliki booth sendiri,” ulasnya.

Eva terbilang cukup rajin mengikuti event pembinaan yang diadakan Instansi dan BUMN. Dia menyebut mendapat banyak relasi dan jejaring baru tiap kali mengikuti kegiatan pembinaan, “Saya sering dikenalkan ke instansi yang lain, bahkan pernah produk saya dimasukkan dalam 700 paket goodie bags pernikahan anak Pak Rahmat Gobel,” imbuhnya 

Diketahui, 45 persen dari 210 peserta pada program AKI 2023 telah bekerjasama dengan Kemenkop UKM, 28 persen dengan Kemendag, dan 27,5 persen dengan Kementerian BUMN. Adapun tahapan berikutnya bagi para peserta bootcamp terpilih akan ikut dalam pameran yang berlangsung di masing-masing kota dan kabupaten di akhir Mei hingga Agustus 2024. 

Kegiatan ini  ditutup dengan tahapan akhir Malam Puncak yang akan diadakan di Jakarta pada September 2024. Malam Puncak AKI 2024 akan menampilan 1 produk terbaik perwakilan dari 12 kota/kabupaten pelaksanaan. Dengan demikian, ada 12 produk terbaik yang berpartisipasi di pameran skala Nasional.

Baca Juga: Pengusaha Ritel Soroti Impor Ilegal dan Jastip


Editor: M. Taufikul Basari

SEBELUMNYA

Amazon Umumkan Produksi Resmi Serial Young Sherlock Holmes versi Prime Video

BERIKUTNYA

5 Kiat Ini Bakal Bikin Solo Traveling Kamu Aman & Nyaman

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: