Intip Rahasia Brand Kecantikan Lokal Dongkrak Penjualan Lewat TikTok
31 August 2022 |
22:50 WIB
Industri kecantikan di Indonesia terus mengalami pertumbuhan, bahkan di tengah pandemi. Data BPS menunjukan industri ini bertumbuh sebesar 5,59 persen pada tahun 2020 dan diperkirakan akan terus meningkat, salah satu faktor pendukungnya yakni kehadiran platform media sosial seperti TikTok.
Brand dari kategori beauty and personal care menjadi salah satu kategori yang paling banyak diminati dan dibeli oleh pengguna di TikTok. Hal ini terlihat dari bermunculannya tren yang berawal dan trending di TikTok, seperti transformasi makeup, before and after look, tutorial makeup, hingga tagar #RacunSkincare yang sudah mencapai lebih dari 1 miliar views.
Tren ini disambut oleh brand kecantikan lokal, yang penjualannya ikut terdorong melalui TikTok. Dari survei yang dilakukan terhadap ratusan pengguna TikTok, sebanyak 61 persen responden mengakui lebih memilih brand lokal, dan bahkan saat musim promo, 68 perswn responden belanja lebih banyak brand lokal.
Hal ini dapat pula menjadi peluang bagi brand luar negeri untuk belajar dari kesuksesan brand lokal dalam menggaet hati pelanggan, yaitu dengan menyesuaikan dan melokalisasi bahasa, nilai-nilai, serta brand image-nya.
Baca juga: 90% Perempuan Indonesia Gunakan Brand Makeup Lokal
Head of Business Marketing TikTok Indonesia, Sitaresti Astarini, mengatakan bahwa TikTok menghadirkan peluang bagi brand kecantikan lokal untuk memanfaatkan pesatnya perkembangan kategori kecantikan, terutama di era saat konten informatif yang digabungkan dengan konten hiburan dapat mempengaruhi keputusan belanja seseorang.
"Beauty Brand Playbook dari TikTok mengangkat pengalaman brand-brand kecantikan lokal yang berhasil mengembangkan bisnisnya dengan cara kreatif dan menghibur di TikTok," ujarnya.
Pendekatan yang memanfaatkan konten relevan serta menghibur untuk menciptakan interaksi ini telah dilakukan oleh Wardah melalui tagar challenge dan jingle #StayColorFitAtHome tahun lalu di TikTok. Mengangkat tren konten transisi makeup yang sedang populer di TikTok saat itu, tantangan ini bertujuan untuk mengajak dan menginspirasi perempuan Indonesia untuk tetap semangat dan menghibur diri mereka dengan memakai makeup.
Head of Decorative Brand Building Wardah, Shabrina Salsabila, mengatakan dengan terus bereksperimen dan berinovasi menggunakan fitur yang ada di TikTok, serta dengan mengikuti tren yang sedang happening, Wardah mengajak dan menginspirasi wanita Indonesia untuk tetap bersemangat di tengah situasi pandemi.
"Selain menggunakan jingle, kami juga menggabungkan fitur TikTok Shop dan berkolaborasi dengan sejumlah kreator agar kampanye ini semakin luas dan meraih semakin banyak audiens," ujarnya.
Dengan berkolaborasi bersama kreator, Wardah berhasil mengumpulkan 172.000 views dari video para kreator, dengan engagement rate mencapai 15.5 persen. Tagar #StayColorFitAtHome pun meraih lebih dari 6 miliar views dan lebih dari 52 juta unique reach.
Lain halnya dengan brand Azarine yang menggunakan fitur Live dan Video Shopping Ads di TikTok. Azarine mendorong interaksi dengan pengguna melalui format livestream dan menggabungkannya dengan pengalaman belanja yang seamless di TikTok Shop.
Marketing Manager Azarine, Dhita Algha, mengatakan setelah aktif di TikTok dengan memanfaatkan format video singkat yang informatif, pihaknya ingin memberikan akses yang lebih mudah kepada pengguna untuk membeli produk, tanpa perlu beranjak ke platform lain.
"Azarine bisa selalu ada bagi pengguna, baik melalui video dengan arahan untuk membeli produknya di TikTok Shop maupun melalui livestream. Dengan pengalaman belanja yang seamless ini, pelanggan pun bisa lebih cepat merasakan keunggulan produk Azarine," katanya.
Dengan mengaplikasikan fitur Video Shopping Ads serta livestream dan melibatkan 1 atau 2 host yang mengulas produk sambil berjualan melalui keranjang kuning, Azarine berhasil mengumpulkan 145.000 penonton pada saat sesi live, serta return on ad spend (ROAS) di Live Shopping Ads lebih dari 3,9 kali dan ROAS Video Shopping Ads lebih dari 2,1 kali.
Editor: Nirmala Aninda
Brand dari kategori beauty and personal care menjadi salah satu kategori yang paling banyak diminati dan dibeli oleh pengguna di TikTok. Hal ini terlihat dari bermunculannya tren yang berawal dan trending di TikTok, seperti transformasi makeup, before and after look, tutorial makeup, hingga tagar #RacunSkincare yang sudah mencapai lebih dari 1 miliar views.
Tren ini disambut oleh brand kecantikan lokal, yang penjualannya ikut terdorong melalui TikTok. Dari survei yang dilakukan terhadap ratusan pengguna TikTok, sebanyak 61 persen responden mengakui lebih memilih brand lokal, dan bahkan saat musim promo, 68 perswn responden belanja lebih banyak brand lokal.
Hal ini dapat pula menjadi peluang bagi brand luar negeri untuk belajar dari kesuksesan brand lokal dalam menggaet hati pelanggan, yaitu dengan menyesuaikan dan melokalisasi bahasa, nilai-nilai, serta brand image-nya.
Baca juga: 90% Perempuan Indonesia Gunakan Brand Makeup Lokal
Head of Business Marketing TikTok Indonesia, Sitaresti Astarini, mengatakan bahwa TikTok menghadirkan peluang bagi brand kecantikan lokal untuk memanfaatkan pesatnya perkembangan kategori kecantikan, terutama di era saat konten informatif yang digabungkan dengan konten hiburan dapat mempengaruhi keputusan belanja seseorang.
"Beauty Brand Playbook dari TikTok mengangkat pengalaman brand-brand kecantikan lokal yang berhasil mengembangkan bisnisnya dengan cara kreatif dan menghibur di TikTok," ujarnya.
Pendekatan yang memanfaatkan konten relevan serta menghibur untuk menciptakan interaksi ini telah dilakukan oleh Wardah melalui tagar challenge dan jingle #StayColorFitAtHome tahun lalu di TikTok. Mengangkat tren konten transisi makeup yang sedang populer di TikTok saat itu, tantangan ini bertujuan untuk mengajak dan menginspirasi perempuan Indonesia untuk tetap semangat dan menghibur diri mereka dengan memakai makeup.
Head of Decorative Brand Building Wardah, Shabrina Salsabila, mengatakan dengan terus bereksperimen dan berinovasi menggunakan fitur yang ada di TikTok, serta dengan mengikuti tren yang sedang happening, Wardah mengajak dan menginspirasi wanita Indonesia untuk tetap bersemangat di tengah situasi pandemi.
"Selain menggunakan jingle, kami juga menggabungkan fitur TikTok Shop dan berkolaborasi dengan sejumlah kreator agar kampanye ini semakin luas dan meraih semakin banyak audiens," ujarnya.
Dengan berkolaborasi bersama kreator, Wardah berhasil mengumpulkan 172.000 views dari video para kreator, dengan engagement rate mencapai 15.5 persen. Tagar #StayColorFitAtHome pun meraih lebih dari 6 miliar views dan lebih dari 52 juta unique reach.
Lain halnya dengan brand Azarine yang menggunakan fitur Live dan Video Shopping Ads di TikTok. Azarine mendorong interaksi dengan pengguna melalui format livestream dan menggabungkannya dengan pengalaman belanja yang seamless di TikTok Shop.
Marketing Manager Azarine, Dhita Algha, mengatakan setelah aktif di TikTok dengan memanfaatkan format video singkat yang informatif, pihaknya ingin memberikan akses yang lebih mudah kepada pengguna untuk membeli produk, tanpa perlu beranjak ke platform lain.
"Azarine bisa selalu ada bagi pengguna, baik melalui video dengan arahan untuk membeli produknya di TikTok Shop maupun melalui livestream. Dengan pengalaman belanja yang seamless ini, pelanggan pun bisa lebih cepat merasakan keunggulan produk Azarine," katanya.
Dengan mengaplikasikan fitur Video Shopping Ads serta livestream dan melibatkan 1 atau 2 host yang mengulas produk sambil berjualan melalui keranjang kuning, Azarine berhasil mengumpulkan 145.000 penonton pada saat sesi live, serta return on ad spend (ROAS) di Live Shopping Ads lebih dari 3,9 kali dan ROAS Video Shopping Ads lebih dari 2,1 kali.
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.