Founder Nyonya Piyama Bagikan Kiat Sukses Jadi Pengusaha Perempuan
28 April 2023 |
10:00 WIB
Di dunia yang cenderung maskulin, peran perempuan kerap diasosiasikan sebatas kepentingan domestik untuk mengurus rumah tangga dan keluarga. Namun, seiring waktu, anggapan itu mulai tergeser dengan banyaknya perempuan yang sukses meniti karier secara profesional maupun sebagai wirausaha atau womenpreneur.
Perempuan kini bahkan makin berperan besar sebagai roda penggerak perekonomian. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2021, mayoritas dari total usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Indonesia tepatnya sebanyak 64,5 persen atau 37 juta UMKM dikelola oleh perempuan dari total 65 juta UMKM di Indonesia.
Baca juga: Ingin Buka Usaha? Berikut Kiat Sukses Bagi Perempuan Berbisnis Online
Sementara itu, dalam laporan Womenpreneur Indonesia 2022 oleh Sirclo menyebutkan bahwa sebanyak 52 persen responden perempuan menyatakan lebih memilih terjun menggeluti bisnis secara mandiri. Alasan utama mereka adalah tidak ingin bergantung dengan pasangan dalam hal finansial. Hal ini didorong oleh keinginan mereka untuk dipandang rata, tidak mengenal gender.
Laporan itu juga menjelaskan bahwa sebanyak 56 persen wirausaha perempuan menjalankan usaha mandiri tanpa pegawai. Dari segi pendapatan, sebanyak 87 persen responden mengaku bisa mendapatkan omzet kurang dari Rp15 juta dalam menjalankan bisnisnya.
Kondisi ini menjadi kemajuan yang signifikan terutama karena partisipasi perempuan tidak hanya ikut menggerakkan roda ekonomi negara, tetapi juga memperkuat aspek personal, relasional, dan aspek ekonomi dari setiap perempuan yang terlibat.
Lusy Lestari Gunawan, Founder Nyonya Piyama, melihat bahwa saat ini dunia lebih terbuka bagi perempuan untuk berkreasi. Menurutnya, seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, perempuan sudah bisa memberikan dampak yang besar secara finansial bagi keluarganya, sekalipun menjalankan bisnis dari rumah.
Sejak 2017, Lusy menekuni dunia bisnis dengan mendirikan merek fesyen lokal, Nyonya Piyama, yang menawarkan produk sleepwear berkualitas premium dengan harga yang terjangkau. Dengan mereknya, dia memiliki misi untuk memberikan kenyamanan, tidur yang lebih baik, dan waktu yang lebih berkualitas untuk para konsumennya.
"Saya selalu ingin memberikan kenyamanan kepada banyak orang, entah itu melalui lapangan kerja yang saya buka, kenyamanan produk yang saya sediakan atau kehadiran saya di tengah mereka," ujarnya kepada Hypeabis.id.
Diakui olehnya bahwa sebagai pebisnis perempuan, dia tidak menemui tantangan dalam mengembangkan usahanya melainkan berbagai rintangan bisnis yang ada pada umumnya dialami oleh pebisnis.
Sebab, sejak kecil, dia sudah melihat sang ibu yang sukses berbisnis sekaligus mengurusi rumah tangga, sehingga secara tidak langsung dia telah memiliki role model sebagai womenpreneur. "Saya terbiasa dengan melihat cara ibu saya berinteraksi dan berbisnis," katanya.
Dalam mengembangkan bisnisnya, dia percaya pada kekuatan kerja tim atau teamwork. Sebab, menurutnya, bisnis yang dia jalankan selama ini tidak terlepas dari kerja keras setiap tim yang terlibat. Sebagai pemilik bisnis, dia juga mengaku cukup ketat dalam membangun tim yang solid serta selalu menanamkan sense of ownership di setiap para pekerjanya.
"Saya juga adalah tipe pemikir. Segala hal yang saya kerjakan dan jalankan itu bisa dibilang sudah ada back-up plan-nya bilamana tidak berjalan sesuai apa yang saya bayangkan dan harapkan. Dengan tetap core-nya fokus ke visi misi brand saya," jelasnya.
Untuk bisa menjadi pebisnis yang sukses, Lusy percaya bahwa modal utama yang harus dimiliki perempuan adalah keberanian. Sebab, dengan berani, perempuan bisa menjadi apapun sesuai dengan keinginan mereka, layaknya Kartini yang berani untuk bersuara dan mengubah nasibnya.
Baca juga: Intip Cerita & Kiat Sukses Owner BohoPanna Jadi Pengusaha Perempuan
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Perempuan kini bahkan makin berperan besar sebagai roda penggerak perekonomian. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2021, mayoritas dari total usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Indonesia tepatnya sebanyak 64,5 persen atau 37 juta UMKM dikelola oleh perempuan dari total 65 juta UMKM di Indonesia.
Baca juga: Ingin Buka Usaha? Berikut Kiat Sukses Bagi Perempuan Berbisnis Online
Sementara itu, dalam laporan Womenpreneur Indonesia 2022 oleh Sirclo menyebutkan bahwa sebanyak 52 persen responden perempuan menyatakan lebih memilih terjun menggeluti bisnis secara mandiri. Alasan utama mereka adalah tidak ingin bergantung dengan pasangan dalam hal finansial. Hal ini didorong oleh keinginan mereka untuk dipandang rata, tidak mengenal gender.
Laporan itu juga menjelaskan bahwa sebanyak 56 persen wirausaha perempuan menjalankan usaha mandiri tanpa pegawai. Dari segi pendapatan, sebanyak 87 persen responden mengaku bisa mendapatkan omzet kurang dari Rp15 juta dalam menjalankan bisnisnya.
Kondisi ini menjadi kemajuan yang signifikan terutama karena partisipasi perempuan tidak hanya ikut menggerakkan roda ekonomi negara, tetapi juga memperkuat aspek personal, relasional, dan aspek ekonomi dari setiap perempuan yang terlibat.
Lusy Lestari Gunawan, Founder Nyonya Piyama (Sumber gambar: Lusy Lestari Gunawan Official Instagram)
Sejak 2017, Lusy menekuni dunia bisnis dengan mendirikan merek fesyen lokal, Nyonya Piyama, yang menawarkan produk sleepwear berkualitas premium dengan harga yang terjangkau. Dengan mereknya, dia memiliki misi untuk memberikan kenyamanan, tidur yang lebih baik, dan waktu yang lebih berkualitas untuk para konsumennya.
"Saya selalu ingin memberikan kenyamanan kepada banyak orang, entah itu melalui lapangan kerja yang saya buka, kenyamanan produk yang saya sediakan atau kehadiran saya di tengah mereka," ujarnya kepada Hypeabis.id.
Diakui olehnya bahwa sebagai pebisnis perempuan, dia tidak menemui tantangan dalam mengembangkan usahanya melainkan berbagai rintangan bisnis yang ada pada umumnya dialami oleh pebisnis.
Sebab, sejak kecil, dia sudah melihat sang ibu yang sukses berbisnis sekaligus mengurusi rumah tangga, sehingga secara tidak langsung dia telah memiliki role model sebagai womenpreneur. "Saya terbiasa dengan melihat cara ibu saya berinteraksi dan berbisnis," katanya.
Dalam mengembangkan bisnisnya, dia percaya pada kekuatan kerja tim atau teamwork. Sebab, menurutnya, bisnis yang dia jalankan selama ini tidak terlepas dari kerja keras setiap tim yang terlibat. Sebagai pemilik bisnis, dia juga mengaku cukup ketat dalam membangun tim yang solid serta selalu menanamkan sense of ownership di setiap para pekerjanya.
"Saya juga adalah tipe pemikir. Segala hal yang saya kerjakan dan jalankan itu bisa dibilang sudah ada back-up plan-nya bilamana tidak berjalan sesuai apa yang saya bayangkan dan harapkan. Dengan tetap core-nya fokus ke visi misi brand saya," jelasnya.
Untuk bisa menjadi pebisnis yang sukses, Lusy percaya bahwa modal utama yang harus dimiliki perempuan adalah keberanian. Sebab, dengan berani, perempuan bisa menjadi apapun sesuai dengan keinginan mereka, layaknya Kartini yang berani untuk bersuara dan mengubah nasibnya.
Baca juga: Intip Cerita & Kiat Sukses Owner BohoPanna Jadi Pengusaha Perempuan
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.