6 Penyebab Speech Delay pada Anak, Dipengaruhi Kondisi Fisik & Mental
27 May 2024 |
13:50 WIB
Speech delay merupakan kondisi ketika perkembangan bicara atau bahasa seorang anak tertinggal dari teman seusianya. Anak yang mengalami speech delay biasanya memiliki keterlambatan dalam berbicara atau memahami bahasa yang mereka gunakan.
Mengutip Kids Health dan berbagai sumber lain, Speech delay dapat diidentifikasi pada usia dua hingga tiga tahun, saat anak-anak mulai mengembangkan keterampilan berbicara dan bahasa yang lebih kompleks.
Pada usia 1 tahun, anak yang mengalami kondisi ini biasanya tidak mengoceh atau tidak mengucapkan kata-kata sederhana seperti 'mama' atau 'dada'. Pada usia 18 bulan, anak belum mulai menggunakan setidaknya 6 hingga 10 kata.
Baca juga: Bunda, Yuk Kenali Tanda-Tanda Anak Mengalami Speech Delay
Pada usia 2 tahun, anak tidak menggunakan frasa dua kata misalnya, mau susu. Mereka memiliki kosakata yang sangat terbatas, sekurang-kurangnya sekitar 50 kata). Selanjutnya pada usia 3 tahun, anak mengalami kesulitan mengucapkan kalimat sederhana sehingga tidak dapat dipahami oleh orang di luar keluarga.
Faktor penyebab speech delay bisa bervariasi, termasuk gangguan pendengaran, masalah neurologis, lingkungan yang kurang stimulatif, atau kondisi medis tertentu seperti autisme. Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab speech delay pada anak.
Anak belajar berbicara dengan mendengar suara mereka sendiri dan memperbaiki cara pengucapannya berdasarkan apa yang mereka dengar. Apabila anak tidak bisa mendengar suara mereka sendiri dengan jelas, kemampuan mengembangkan kemampuan bicara pun menjadi terbatas.
Anak-anak dengan autisme sering mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial. Mereka mungkin tidak merespons atau memperhatikan orang lain, sehingga kehilangan kesempatan untuk belajar dari percakapan dan interaksi sosial.
Mayoritas anak yang mengalami speech delay disebabkan oleh masalah pada struktur mulutnya. Kondisi ini bisa menyulitkan anak untuk mengontrol otot dan bagian mulut ketika berbicara. Selain kesulitan bicara, biasanya anak yang mengidap kondisi ini juga kesulitan saat mengunyah makanan.
Baca juga: 4 Cara Memenuhi Kebutuhan Belajar Anak dengan Speech Delay di Sekolah
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Mengutip Kids Health dan berbagai sumber lain, Speech delay dapat diidentifikasi pada usia dua hingga tiga tahun, saat anak-anak mulai mengembangkan keterampilan berbicara dan bahasa yang lebih kompleks.
Pada usia 1 tahun, anak yang mengalami kondisi ini biasanya tidak mengoceh atau tidak mengucapkan kata-kata sederhana seperti 'mama' atau 'dada'. Pada usia 18 bulan, anak belum mulai menggunakan setidaknya 6 hingga 10 kata.
Baca juga: Bunda, Yuk Kenali Tanda-Tanda Anak Mengalami Speech Delay
Pada usia 2 tahun, anak tidak menggunakan frasa dua kata misalnya, mau susu. Mereka memiliki kosakata yang sangat terbatas, sekurang-kurangnya sekitar 50 kata). Selanjutnya pada usia 3 tahun, anak mengalami kesulitan mengucapkan kalimat sederhana sehingga tidak dapat dipahami oleh orang di luar keluarga.
Faktor penyebab speech delay bisa bervariasi, termasuk gangguan pendengaran, masalah neurologis, lingkungan yang kurang stimulatif, atau kondisi medis tertentu seperti autisme. Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab speech delay pada anak.
1. Gangguan pendengaran
Anak yang mengalami gangguan pendengaran sering kali memiliki kesulitan dalam mempelajari suara serta bahasa. Anak mungkin tidak bisa mendengar suara atau kata-kata dengan jelas atau sama sekali, sehingga mereka tidak dapat meniru bagaimana mengucapkannya.Anak belajar berbicara dengan mendengar suara mereka sendiri dan memperbaiki cara pengucapannya berdasarkan apa yang mereka dengar. Apabila anak tidak bisa mendengar suara mereka sendiri dengan jelas, kemampuan mengembangkan kemampuan bicara pun menjadi terbatas.
2.Gangguan perkembangan
Gangguan perkembangan sering melibatkan keterlambatan dalam perkembangan kognitif, yang memengaruhi kemampuan anak untuk memahami dan menggunakan bahasa. Anak mungkin kesulitan memproses informasi, mengenali kata-kata, atau memahami konsep yang diperlukan untuk berbicara.Anak-anak dengan autisme sering mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial. Mereka mungkin tidak merespons atau memperhatikan orang lain, sehingga kehilangan kesempatan untuk belajar dari percakapan dan interaksi sosial.
3. Gangguan sistem saraf
Gangguan sistem saraf atau masalah yang berkaitan dengan neurologis seperti cedera otak traumatis, cerebral palsy, atau kelainan genetik dapat merusak area otak yang mengatur kemampuan bicara dan bahasa, seperti area Broca dan Wernicke. Kerusakan ini dapat mengganggu kemampuan anak untuk memahami dan memproduksi bahasa.
4. Gangguan mulut
Mayoritas anak yang mengalami speech delay disebabkan oleh masalah pada struktur mulutnya. Kondisi ini bisa menyulitkan anak untuk mengontrol otot dan bagian mulut ketika berbicara. Selain kesulitan bicara, biasanya anak yang mengidap kondisi ini juga kesulitan saat mengunyah makanan. 5. Faktor genetik
Riwayat keluarga dengan keterlambatan bicara atau gangguan bahasa dapat meningkatkan risiko speech delay pada anak. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa variasi pada gen tertentu, seperti gen FOXP2, dapat memengaruhi perkembangan bahasa dan bicara. Mutasi atau variasi pada gen ini dapat menyebabkan kesulitan dalam mengembangkan kemampuan bicara.6. Masalah emosional & psikologis
Anak yang mengalami stres emosional atau psikologis mungkin kurang terlibat dalam interaksi sosial dan komunikasi, sehingga dapat menghambat perkembangan bahasa dan bicaranya. Penyebab speech delay yang bersifat emosional bisa bermacam-macam, seperti trauma, kecemasan berlebihan, atau lingkungan yang kurang mendukung perkembangan bahasa anak.Baca juga: 4 Cara Memenuhi Kebutuhan Belajar Anak dengan Speech Delay di Sekolah
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.