Maraton (Sumber Foto: Freepik)

Hal yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Setelah Maraton Supaya Terhindar dari Cedera

26 May 2024   |   18:03 WIB
Image
Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

Maraton adalah perlombaan lari jarak jauh dengan standar jarak tempuh sejauh puluhan kilometer. Olahraga cabang atletik dengan intensitas tinggi ini memerlukan kekuatan, ketangkasan, dan ketahanan fisik. Oleh karenanya, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai supaya terhindar dari cedera.

Dulunya maraton digelar untuk mengenang Pheidippides, seorang prajurit Yunani yangvberlari sejauh 26 mil atau 41,6 kilometer dari kota Marathon ke Athena untuk melaporkan kemenangan negaranya atas bangsa Persia di medan pertempuran. 

Pheidippides berlari tanpa berhenti dan langsung meninggal di tempat setelah berhasil menyampaikan pesannya ke Athena. Sebagai bentuk penghormatan, orang-orang membuat ajang perlombaan lari maraton untuk mengenang aksi heroiknya.

Baca Juga: Ajang Lari Halang Rintang Terbesar di Dunia, Spartan Race Digelar Pertama Kali di Indonesia

Sampai saat ini, maraton menjadi olahraga yang populer di dunia dan diperlombakan dalam berbagai ajang olahraga baik level nasional maupun internasional. Terdapat lebih dari 800 event lari maraton yang diselenggarakan setiap tahunnya di negara-negara dunia.

Berdasarkan jumlah tersebut, ada enam event maraton yang paling bergengsi, di antaranya Tokyo Marathon, Boston Marathon, London Marathon, Berlin Marathon, Chicago Marathon, dan New York City Marathon. Rvent maraton yang terbuka untuk umum, pesertanya bisa mencapai puluhan ribu pelari.

Bagi Genhype, yang menggemari olahraga ekstrem tersebut, mengutip Athletics Weekly, perlu diketahui bahwa ada hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan setelah melakukan maraton untuk menghindari cedera dan hal-hal yang tidak diinginkan, simak penjelasannya. 
 

Hal-hal yang Boleh Dilakukan Setelah Maraton


Lakukan sesi pendinginan: Setelah maraton, penting untuk mendinginkan otot dan mengurangi aktivitas fisik secara bertahap. Hal ini akan membuat pemulihan tubuh berlangsung lebih cepat dan membantu mencegah cedera. Latihan peregangan dan jogging ringan adalah cara terbaik untuk mengurangi detak jantung setelah lari maraton.

Menghidrasi tubuh: menghidrasi tubuh setelah maraton sangat penting untuk memulihkan cairan yang hilang. Mulailah dengan minum air putih lalu minuman yang mengandung elektrolit seperti natrium, kalium, dan magnesium sangat baik untuk membantu mengembalikan keseimbangan elektrolit dalam tubuh.

Makan makanan sehat: Setelah maraton diperbolehkan makan untuk membantu pemulihan dan mengembalikan energi. Buah-buahan seperti pisang, jeruk, dan semangka akan memberikan cairan tambahan, serta elektrolit alami dan vitamin yang penting untuk pemulihan. Tubuh juga butuh asupan karbohidrat setelah maraton, misalnya dengan mengonsumsi pisang dan ubi yang dapat membantu mengembalikan energi.

Istirahat yang cukup: Tubuh memerlukan waktu yang cukup untuk beristirahat dan memulihkan diri setelah maraton. Idealnya, kamu harus mengambil cuti setidaknya dua hari setelah maraton tubuh bisa istirahat total. Lakukan aktivitas ringan seperti yoga atau berenang yang dapat membantu meregangkan dan mengendurkan otot-otot.

Memijat tubuh: Nyeri otot adalah gejala umum setelah lari maraton. Pijatan dapat membantu meredakan ketegangan otot dan mengurangi rasa sakit pada tubuh secara keseluruhan. Jika memungkinkan, pertimbangkan untuk menjadwalkan janji temu dengan tukang pijat yang paham dengan cedera terkait olahraga.


Hal-hal yang Tidak Boleh Dilakukan Setelah Maraton


Jangan lari lagi: Kamu mungin sangat menggemari olahraga lari, tapi tubuh butuh istirahat yang cukup, terlebih jika kamu baru saja melakukan maraton. Pastikan untuk tidak melakukan segala macam olahraga lari setelah maraton. Berikan tubuh waktu yang cukup untuk beristirahat dan memulihkan diri. Jika tidak, kamu bisa mengalami cedera atau kelelahan ekstrem.

Jangan abaikan rasa sakit: Merasakan pegal dan nyeri otot setelah maraton adalah hal yang wajar, biasanya disebabkan oleh berbagai faktor seperti kelelahan otot, dehidrasi, atau cedera ringan. Namun jika kondisinya terus berlanjut selama beberapa hari, kamu mungkin harus segera memeriksakannya ke dokter. Pastikan kamu mendapatkan tidur yang cukup karena tidur akan membantu memperbaiki jaringan otot yang rusak dan mengurangi peradangan.

Jangan abaikan nutrisi: Tubuh membutuhkan sejumlah nutrisi dan vitamin untuk pulih dengan baik setelah maraton. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan mengonsumsi suplemen dapat membantu mengisi kembali mineral atau vitamin yang hilang. Selain itu, makan banyak buah dan sayuran dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mengurangi rasa sakit dan peradangan.

Baca Juga: Rekomendasi 8 Sepatu Lari untuk Pemula Produksi Brand Lokal

Editor: M. Taufikul Basari

SEBELUMNYA

Marcell Siahaan: BNI Java Jazz Festival 2024 Masih Jadi Panggung yang Sakral Bagi Musisi

BERIKUTNYA

6 Fakta Menarik Monster Karya Rako Prijanto, Masuk Netflix Top Global Film Non-English

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: