Lari Tanpa Alas Kaki Jadi Teknik Paling Baik, Simak Faktanya Yuk!
07 September 2022 |
21:30 WIB
1
Like
Like
Like
Minat olahraga lari semakin tinggi dan populer semenjak adanya pandemi Covid-19. Selain manfaatnya yang sangat baik untuk kesehatan, olahraga ini terbilang yang paling murah dan tidak perlu banyak peralatan. Cukup dengan sepatu atau pun alas kaki bisa dilakukan setiap saat.
Ya, olahraga berlari tidak melulu pakai sepatu. Menurut Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Konsultan Sport Medicine, Injury & Recovery Centre dari RS Pondok Indah-Bintaro Jaya, Antonius Andi Kurniawan, ada yang dinamakan teknik barefoot run alias berlari tanpa menggunakan alas kaki.
Baca juga: Memahami Risiko & Pengobatan Radang Sendi, Pola Olahraga yang Keliru Jadi Salah Satu Pemicunya
Justru teknik ini yang paling baik dan benar diterapkan lantaran ketika kaki landing atau mendarat di permukaan, sensor dalam tubuh langsung merespon. Ketika berlari tanpa alas kaki, biasanya area pertama yang menapak ke tanah adalah bola-bola jari atau sepertiga bagian depan kaki. Hal ini dapat meminimalisir risiko cedera terutama keseleo di pergelangan kaki.
“Teknik lari yang benar, yang tepat, yang risiko cederanya sedikit, itu barefoot run karena landing di bola kaki atau sepertiga bagian depan kaki,” ujar Andi kepada Hypeabis.id dalam sebuah diskusi di bilangan Jakarta Selatan, Rabu (7/9/2022).
Selain itu, teknik ini pun membuat otot di sekitar pergelangan kaki menjadi lebih luat. Beban di bagian bawah tubuh pun menurutnya jadi lebih rendah. “Otot terutama di sekitar pergelangan karena sepatu baru terlalu tinggi, tebal, karena ada lubang kecil, mudah keseleo,” tambah Andi.
Kendati demikian untuk meminimalisir risiko kaki terbentur aspal atau batu, sudah tersedia barefoot sandal. Mirip dengan sendal jepit, dengan tali dan sol tipis.
Sandal tersebut kerap dipakai penyanyi Andien Aisyah yang memang saat ini gemar berlari dengan teknik barefoot run. Beberapa kali dia menunjukkan aktivitas olahraganya itu di media sosial. Bahkan saat Bali Maraton, dia hanya menggunan sandal barefoot.
Sementara itu, Andi menjelaskan bagi mereka yang berlari menggunakan alas kaki atau sepatu, penting untuk memilih jenis yang sesuai dan pas. Sepatu konvensional pasti menggunakan sol. Sol ini biasanya dicocokkan dengan bentuk kaki. “Kaki ada yang flat foot, normal, dan high atau melengkung. Biasanya tiap merek sepatu, ada pilihannya,” imbuhnya.
Andi mengingatkan bahwa penting untuk menyesuaikan jenis kaki tersebut dengan sepatu yang akan dipakai untuk berlari. Namun yang pasti, dia mengimbau tidak memakai sepatu baru untuk lari dalam jarak panjang alias maraton. “Kalau dipakai lama atau maraton bisa sebabkan cedera,” tegasnya.
Sebaiknya sepatu baru tersebut dipakai untuk berlari dengan jarak 1-2 kilometer namun dilakukan sesering mungkin sampai sepatu itu nyaman di kaki. “Ketika sudah dipakai beberapa kali namun tetap tidak nyaman, artinya sepatu itu tidak cocok untuk jenis kaki kamu,” sebut Andi.
Sementara itu, ada beberapa teknik yang biasanya dilakukan ketika berlari baik sadar ataupun tidak. Selain barefoot run, ada pula yang disebut heel strike. Ini adalah teknis berlari dengan gerakan mendaratkan tumit terlebih dahulu. Teknik ini sangat tidak disarankan karena meningkatkan risiko cedera.
Kemudian midfoot strike. Ini adalah teknik berlari dengan gerakan mendaratkan kaki di bagian tengah atau bidang tumpu saat kaki jinjit. Biasanya dilanjutkan dengan mendaratkan tumor sebelum berlanjut ke gerakan mendorong ke depan.
Lalu ada teknik over pronation landing yakni ketika kaki landing di sisi luar atau dalam. Jika kamu menggunakan teknik ini, kamu terlalu meratakan kaki. Saat lengkungan kaki rata dan meregang, otot, tendon, dan ligamen kamu menjadi tegang. Dengan demikian, kamu berisiko tinggi keseleo di pergelangan kaki dan tumit.
Baca juga: Ajak Si Kecil Aktif, Ini 6 Olahraga yang Seru & Bermanfaat untuk Anak
Terakhir ada yang dinamakan teknik running ABC alias athletic basic coordination. Athletic basic coordination merupakan salah satu teknik latihan yang sangat bagus untuk menunjang atau mengarahkan bagi atlet lari jarak pendek.
Salah satu contoh athletic basic coordination yaitu knee-up alias berlari dengan mengangkat lutut sejajar dengan rata-rata air atau kicking alias lari dengan menendang ke depan yang mana kaki lurus.
Editor: Fajar Sidik
Ya, olahraga berlari tidak melulu pakai sepatu. Menurut Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Konsultan Sport Medicine, Injury & Recovery Centre dari RS Pondok Indah-Bintaro Jaya, Antonius Andi Kurniawan, ada yang dinamakan teknik barefoot run alias berlari tanpa menggunakan alas kaki.
Baca juga: Memahami Risiko & Pengobatan Radang Sendi, Pola Olahraga yang Keliru Jadi Salah Satu Pemicunya
Justru teknik ini yang paling baik dan benar diterapkan lantaran ketika kaki landing atau mendarat di permukaan, sensor dalam tubuh langsung merespon. Ketika berlari tanpa alas kaki, biasanya area pertama yang menapak ke tanah adalah bola-bola jari atau sepertiga bagian depan kaki. Hal ini dapat meminimalisir risiko cedera terutama keseleo di pergelangan kaki.
“Teknik lari yang benar, yang tepat, yang risiko cederanya sedikit, itu barefoot run karena landing di bola kaki atau sepertiga bagian depan kaki,” ujar Andi kepada Hypeabis.id dalam sebuah diskusi di bilangan Jakarta Selatan, Rabu (7/9/2022).
Selain itu, teknik ini pun membuat otot di sekitar pergelangan kaki menjadi lebih luat. Beban di bagian bawah tubuh pun menurutnya jadi lebih rendah. “Otot terutama di sekitar pergelangan karena sepatu baru terlalu tinggi, tebal, karena ada lubang kecil, mudah keseleo,” tambah Andi.
Kendati demikian untuk meminimalisir risiko kaki terbentur aspal atau batu, sudah tersedia barefoot sandal. Mirip dengan sendal jepit, dengan tali dan sol tipis.
Sandal tersebut kerap dipakai penyanyi Andien Aisyah yang memang saat ini gemar berlari dengan teknik barefoot run. Beberapa kali dia menunjukkan aktivitas olahraganya itu di media sosial. Bahkan saat Bali Maraton, dia hanya menggunan sandal barefoot.
Sementara itu, Andi menjelaskan bagi mereka yang berlari menggunakan alas kaki atau sepatu, penting untuk memilih jenis yang sesuai dan pas. Sepatu konvensional pasti menggunakan sol. Sol ini biasanya dicocokkan dengan bentuk kaki. “Kaki ada yang flat foot, normal, dan high atau melengkung. Biasanya tiap merek sepatu, ada pilihannya,” imbuhnya.
Andi mengingatkan bahwa penting untuk menyesuaikan jenis kaki tersebut dengan sepatu yang akan dipakai untuk berlari. Namun yang pasti, dia mengimbau tidak memakai sepatu baru untuk lari dalam jarak panjang alias maraton. “Kalau dipakai lama atau maraton bisa sebabkan cedera,” tegasnya.
Sebaiknya sepatu baru tersebut dipakai untuk berlari dengan jarak 1-2 kilometer namun dilakukan sesering mungkin sampai sepatu itu nyaman di kaki. “Ketika sudah dipakai beberapa kali namun tetap tidak nyaman, artinya sepatu itu tidak cocok untuk jenis kaki kamu,” sebut Andi.
Sementara itu, ada beberapa teknik yang biasanya dilakukan ketika berlari baik sadar ataupun tidak. Selain barefoot run, ada pula yang disebut heel strike. Ini adalah teknis berlari dengan gerakan mendaratkan tumit terlebih dahulu. Teknik ini sangat tidak disarankan karena meningkatkan risiko cedera.
Kemudian midfoot strike. Ini adalah teknik berlari dengan gerakan mendaratkan kaki di bagian tengah atau bidang tumpu saat kaki jinjit. Biasanya dilanjutkan dengan mendaratkan tumor sebelum berlanjut ke gerakan mendorong ke depan.
Lalu ada teknik over pronation landing yakni ketika kaki landing di sisi luar atau dalam. Jika kamu menggunakan teknik ini, kamu terlalu meratakan kaki. Saat lengkungan kaki rata dan meregang, otot, tendon, dan ligamen kamu menjadi tegang. Dengan demikian, kamu berisiko tinggi keseleo di pergelangan kaki dan tumit.
Baca juga: Ajak Si Kecil Aktif, Ini 6 Olahraga yang Seru & Bermanfaat untuk Anak
Terakhir ada yang dinamakan teknik running ABC alias athletic basic coordination. Athletic basic coordination merupakan salah satu teknik latihan yang sangat bagus untuk menunjang atau mengarahkan bagi atlet lari jarak pendek.
Salah satu contoh athletic basic coordination yaitu knee-up alias berlari dengan mengangkat lutut sejajar dengan rata-rata air atau kicking alias lari dengan menendang ke depan yang mana kaki lurus.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.