Retina merupakan bagian penting dalam mata (Sumber gambar: pexels/ magoi)

Kenali Faktor Risiko yang Berpengaruh pada Kesehatan Mata

22 May 2024   |   15:13 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Saat ini, risiko mengalami masalah kesehatan mata kian besar terutama dengan kebiasaan waktu layar hingga berjam-jam setiap harinya. Mulai dari bermain game, menonton film, bermedia sosial hingga pola konsumsi tidak sehat yang semuanya dapat memengaruhi organ penglihatan.  

Dokter Mata Maria Magdalena Purba mengatakan bahwa menjaga kesehatan retina mata merupakan langkah penting untuk memastikan fungsi penglihatan tetap optimal. Menurutnya, cara untuk mencegah gangguan retina mata adalah dengan melakukan pemeriksaan mata secara rutin dan berkala, sesuai dengan usia.

“Apabila seseorang memiliki faktor risiko menderita penyakit mata juga dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan mata secara berkala, meskipun masih di usia produktif,” ujarnya dalam siaran pers KMN EyeCare, Rabu, 22 Mei 2024.

Baca juga: 7 Cara Efektif Mengatasi Kantong Mata Supaya Tidak Muncul Lagi

Dia menjelaskan bahwa anak-anak perlu menjalani pemeriksaan mata setidaknya satu kali saat masih balita, usia sekolah, dan remaja, guna memeriksa perkembangan penglihatannya. Sementara itu, seseorang yang menginjak usia 40 tahun sebaiknya melakukan pemeriksaan setiap 1-2 tahun sekali.

Selain itu, seseorang juga harus menjaga kadar gula darah dan tekanan darah tetap normal sebagai upaya pencegahan terjadi gangguan terhadap retina mata. Kemudian, Genhype juga perlu menjaga gaya hidup sehat dengan tidak merokok dan menghindari trauma atau cedera mata.

Dia menambahkan, mata terdiri dari beberapa bagian, salah satunya adalah retina. Retina mata memegang peran penting dalam sistem penglihatan manusia.

Retina adalah lapisan syaraf yang melapisi dinding belakang bola mata dan berada tepat di belakang bola mata yang bertanggung jawab untuk mengubah cahaya menjadi sinyal listrik yang dikirim ke otak.

“Otak akan menerjemahkan sinyal yang dikirim oleh retina dalam bentuk gambar. Di tengah saraf ini ada bagian penting dari retina mata, disebut makula. Dapat dikatakan makula adalah titik sentral penglihatan di mana mata Anda dapat melihat objek dengan jelas dan detail,” katanya.

Dia menuturkan, gangguan terhadap retina dapat memengaruhi kualitas penglihatan seseorang, dari pandangan kabur sampai tidak dapat melihat. Pada saat ini, terdapat sejumlah jenis gangguan terhadap retina mata yang sering terjadi.

Pertama, degenerasi makula. Gangguan ini terjadi di bagian tengah retina yang disebut makula. Tugas makula sangat penting dalam mata, yaitu sebagai pusat penglihatan sentral dan warna. Makula – dalam jenis gangguan ini – mengalami kerusakan atau perubahan yang dapat menyebabkan hilangnya penglihatan pusat. Pada umumnya, gangguan terjadi akibat proses degeneratif atau dapat dikatakan sering terjadi pada orang dengan usia lanjut.

Kedua, retinopati diabetik, yakni komplikasi di retina mata yang muncul terhadap penderita diabetes. Jumlah kadar gula darah yang tinggi tinggi darah dapat merusak pembuluh darah di retina, sehingga menyebabkan perdarahan atau pembengkakan. Penderita retinopati diabetik mungkin mengalami penglihatan kabur, sulit melihat pada malam hari, atau bahkan kehilangan penglihatan jika tidak mendapatkan pengobatan.

Ketiga, retinitis pigmentosa, merupakan kelompok penyakit mata genetik yang menyebabkan kerusakan terhadap sel-sel cahaya di retina. Gejala awal penderita gangguan ini termasuk kesulitan melihat dalam cahaya redup atau pada malam hari dan menyusutnya lapangan penglihatan. Retinitis pigmentosa juga dapat menyebabkan kebutaan jika tidak diobati.

Keempat, edema makula. Gangguan ini berupa pembengkakan dalam makula. Penyebab umumnya termasuk retinopati diabetik atau degenerasi makula. Pembengkakan yang terjadi dapat menyebabkan penglihatan kabur atau buruk, terutama ketika membaca atau melihat objek dengan detail.

Ablasio retina merupakan gangguan lainnya. Gangguan ini berupa retina yang mengalami robekan atau terlepas karena beberapa faktor, seperti cedera, usia lanjut, atau miopia tinggi. Individu perlu mendapatkan perawatan medis secepat mungkun jika retina terlepas lantaran dapat menyebabkan hilangnya penglihatan.

Dia menambahkan, gejala awal penyakit retina dapat bervariasi tergantung kepada jenis gangguan yang mungkin terjadi. Gejala umum yang dapat menandakan adanya masalah terhadap retina salah satunya adalah penglihatan menjadi kabur.

Selain itu gejala lainnya seperti luas pandangan terbatas, muncul bayangan berbentuk bintik atau garis yang tampak mengambang atau melayang-layang dalam penglihatan, muncul kilatan-kilatan cahaya, lebih sensitif terhadap cahaya, atau sulit membedakan warna.

“Gejala tersebut dapat terjadi pada salah satu atau kedua mata dan dapat berkembang lebih berat seiring dengan meningkatnya usia,” katanya.

Saat ini, ada berbagai faktor dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan pada retina mata. Beberapa faktor risiko utama melibatkan kondisi medis, gaya hidup, dan faktor genetik. Berikut adalah beberapa faktor risiko yang dapat memengaruhi kesehatan retina:


Usia lanjut

Usia lanjut menjadi salah satu faktor risiko gangguan retina, terutama gangguan degenerasi makula. Degenerasi yang terjadi terhadap makula seseorang cenderung mengalami peningkatan seiring dengan pertambahan usia.

Kemudian, diabetes juga menjadi faktor lainnya. Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami retinopati diabetik, yaitu kerusakan pada pembuluh darah di retina.


Riwayat Keluarga & Miopia Tinggi

Individu yang keluarganya memiliki riwayat kelainan genetik mata memiliki risiko gangguan retina yang lebih tinggi. Sementara itu, orang yang mengalami miopia tinggi atau rabun jauh juga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami robekan atau terlepasnya retina.


Tekanan Intraokular Tinggi (Glaukoma) & Merokok

Tekanan intraokular tinggi juga menjadi faktor risiko yang dapat memengaruhi kesehatan retina mata seseorang. Tekanan bola mata yang tinggi dapat menyebabkan glaukoma, sehingga dapat merusak saraf optik dan memengaruhi kesehatan retina.

Selain itu, faktor risiko yang juga memengaruhi retina mata adalah kebiasaan merokok. Kebiasaan ini dapat dapat meningkatkan risiko degenerasi makula terkait usia dan gangguan retina lainnya.


Hipertensi, Cedera Mata & Paparan Radiasi

Selain itu, hipertensi, cedera mata, dan papara radiasi juga menjadi faktor risiko lain yang dapat berpengaruh terhadap retina mata kalian. Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk di retina. 

Baca juga: Jangan Salah, Ini Perbedaan Mata Panda & Kantung Mata serta Cara Mengatasinya

Sementara itu, cedera mata – terutama yang melibatkan trauma fisik di area mata – dapat meningkatkan risiko robekan atau terlepasnya retina. Adapun, paparan radiasi dapat meningkatkan risiko kerusakan retina – terutama pada tingkat yang tinggi.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Review Film Malam Pencabut Nyawa, Menyibak Dunia Alam Mimpi yang Misterius

BERIKUTNYA

Makna Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta yang Kerap Mengiringi Ucapan Selamat Waisak

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: