Makna Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta yang Kerap Mengiringi Ucapan Selamat Waisak
22 May 2024 |
15:28 WIB
Masyarakat beragama Buddha akan merayakan Hari Raya Waisak 2568 pada Kamis, 23 Mei 2024. Salah satu kalimat yang kerap diucapkan oleh banyak pihak saat memberikan ucapan terkait perayaan tersebut adalah sabbe satta bhavantu sukhitatta.
Dikutip dari buku Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti untuk SMP Kelas VII, sabbe satta bhavantu sukhitatta memiliki arti semoga semua makhluk hidup bahagia. Dalam buku tersebut, umat Buddha mengucapkan kalimat itu setiap melaksanakan puja bakti dan menjadi semacam doa yang diucapkan pada setiap kesempatan.
Baca juga: 4 Penyair Timur Tengah dengan Bait Puisi yang Indah dan Penuh Makna
Penjelasan mengenai ucapan sabbe satta bhavantu sukhitatta terdapat dalam bagian penjelasan cinta kasih universal. Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa cinta kasih universal adalah cetusan dari seseorang yang terwujud melalui pikiran, ucapan, dan badan jasmani yang mengharapkan semua makhluk hidup bahagia.
“Dalam empat kediaman luhur (Brahma Vihara), salah satunya adalah metta, cinta kasih universal. Artinya cinta kasih yang dipancarkan oleh seseorang kepada semua makhluk tanpa batas. Yang dimaksud tanpa batas berlaku umum, kepada dewa, manusia, setan, binatang, raksasa, dan makhluk di semua alam. Kita berharap semoga makhluk bahagia,” demikian tertulis.
Untuk diketahui, Hari Raya Waisak 2568 akan dirayakan pada Kamis, 23 Mei 2024, diperkuat juga dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri 2024 mengenai perubahan atas surat keputusan serupa yang sudah dikeluarkan pada 2023 tentang hari libur nasional dan cuti bersama pada tahun ini.
Selain menetapkan tanggal merah atau hari libur nasional pada Kamis, pemerintah juga menetapkan cuti bersama Hari Raya Waisak 2568 pada Jumat, 24 Mei 2024. Penetapan ini membuat libur akhir pekan menjadi panjang.
Destinasi Wisata
Dikutip dari laman Kemenparekraf, Indonesia memiliki banyak destinasi wisata bagi umat Buddha yang juga juga dapat dinikmati keindahannya oleh masyarakat luas. Pada saat ini, terdapat sejumlah tempat yang bisa menjadi tujuan wisata dan berkaitan dengan ajaran agam Buddha di Indonesia.
Salah satu di antaranya adalah Candi Borobudur. Destinasi wisata ini merupakan salah satu dari 5 destinasi pariwisata super prioritas dan tecatat sebagai candi Buddha terbesar di dunia. Setiap tahun, situs bersejarah ini menjadi pusat perayaan Hari Raya Waisak Nasional.
Puncak perayaan Waisak di Candi Borobudur ditandai dengan pelepasan ribuan lampion yang membuat langit sekitar candi bercahaya terang.
Baca juga: Mengenal Budaya Hanami dan Maknanya Bagi Masyarakat Jepang
Selain Candi Borobudur, Candi Mendut juga merupakan tempat yang menjadi pusat rangkaian perayaan Hari Raya Waisak Nasional. Puncak perayaan Waisak di Candi Mendut biasanya berupa kirab dari umat Buddha dengan berjalan kaki menuju ke Candi Borobudur.
Dalam kirab tersebut, para biksu akan memercikkan air yang dianggap suci dan bunga mawar putih ke arah umat dan warga di sepanjang jalan.
Editor: Fajar Sidik
Dikutip dari buku Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti untuk SMP Kelas VII, sabbe satta bhavantu sukhitatta memiliki arti semoga semua makhluk hidup bahagia. Dalam buku tersebut, umat Buddha mengucapkan kalimat itu setiap melaksanakan puja bakti dan menjadi semacam doa yang diucapkan pada setiap kesempatan.
Baca juga: 4 Penyair Timur Tengah dengan Bait Puisi yang Indah dan Penuh Makna
Penjelasan mengenai ucapan sabbe satta bhavantu sukhitatta terdapat dalam bagian penjelasan cinta kasih universal. Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa cinta kasih universal adalah cetusan dari seseorang yang terwujud melalui pikiran, ucapan, dan badan jasmani yang mengharapkan semua makhluk hidup bahagia.
“Dalam empat kediaman luhur (Brahma Vihara), salah satunya adalah metta, cinta kasih universal. Artinya cinta kasih yang dipancarkan oleh seseorang kepada semua makhluk tanpa batas. Yang dimaksud tanpa batas berlaku umum, kepada dewa, manusia, setan, binatang, raksasa, dan makhluk di semua alam. Kita berharap semoga makhluk bahagia,” demikian tertulis.
Untuk diketahui, Hari Raya Waisak 2568 akan dirayakan pada Kamis, 23 Mei 2024, diperkuat juga dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri 2024 mengenai perubahan atas surat keputusan serupa yang sudah dikeluarkan pada 2023 tentang hari libur nasional dan cuti bersama pada tahun ini.
Selain menetapkan tanggal merah atau hari libur nasional pada Kamis, pemerintah juga menetapkan cuti bersama Hari Raya Waisak 2568 pada Jumat, 24 Mei 2024. Penetapan ini membuat libur akhir pekan menjadi panjang.
Destinasi Wisata
Dikutip dari laman Kemenparekraf, Indonesia memiliki banyak destinasi wisata bagi umat Buddha yang juga juga dapat dinikmati keindahannya oleh masyarakat luas. Pada saat ini, terdapat sejumlah tempat yang bisa menjadi tujuan wisata dan berkaitan dengan ajaran agam Buddha di Indonesia.
Salah satu di antaranya adalah Candi Borobudur. Destinasi wisata ini merupakan salah satu dari 5 destinasi pariwisata super prioritas dan tecatat sebagai candi Buddha terbesar di dunia. Setiap tahun, situs bersejarah ini menjadi pusat perayaan Hari Raya Waisak Nasional.
Puncak perayaan Waisak di Candi Borobudur ditandai dengan pelepasan ribuan lampion yang membuat langit sekitar candi bercahaya terang.
Baca juga: Mengenal Budaya Hanami dan Maknanya Bagi Masyarakat Jepang
Selain Candi Borobudur, Candi Mendut juga merupakan tempat yang menjadi pusat rangkaian perayaan Hari Raya Waisak Nasional. Puncak perayaan Waisak di Candi Mendut biasanya berupa kirab dari umat Buddha dengan berjalan kaki menuju ke Candi Borobudur.
Dalam kirab tersebut, para biksu akan memercikkan air yang dianggap suci dan bunga mawar putih ke arah umat dan warga di sepanjang jalan.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.