Wujudkan Fashion Ramah Lingkungan dengan Teknik Upcycling Pakaian Lama jadi Seperti Baru
29 April 2024 |
07:12 WIB
Fenomena tren fesyen yang berubah-ubah seiring perkembangan zaman, membuat banyak orang terjebak dalam siklus konsumsi pakaian yang tidak berkelanjutan. Orang-orang terus membeli pakaian saat muncul tren baru. Pada akhirnya kita terus menimbun sampah tekstil yang mencemari lingkungan
Namun, ada alternatif yang lebih baik daripada terus membeli pakaian baru setiap kali tren bergeser atau pakaian lama mulai terlihat rusak. Misalnya memperbaiki pakaian lama menjadi seperti baru atau membuat pakaian dari kain sisa.
Bertepatan dengan Earth Day atau Hari Bumi yang jatuh bulan April ini, para mahasiswa sekolah mode ESMOD Jakarta mengisinya dengan beragam kegiatan Peduli Lingkungan untuk mewujudkan fesyen berkelanjutan. Adapun Earth Day pertama kali diperingati pada 1970 dan sejak saat itu telah menjadi momen besar bagi masyarakat di seluruh dunia untuk ikut serta dalam gerakan pelestarian bumi.
Baca juga: Tampil Trendi dengan Sweater Kakek, Intip Tren Fashion Grandpa Core yang Populer di Kalangan Gen Z
Kegiatan peduli lingkungan dalam rangka mendukung Earth Day, misalnya dengan melakukan upcycling project yang berkolaborasi dengan Levi’s Indonesia. Para mahasiswa diberi proyek untuk mengubah celana denim lama menjadi bergaya baru dan modern dengan style direction artwear hip hop.
Dengan menggunakan teknik upcycling, mereka diberikan produk denim berupa celana jeans lama untuk diolah kembali menjadi produk denim baru yang lebih trendi. Proyek ini juga mengharuskan mereka untuk menciptakan karya yang mengutamakan functionality dan flexibility. Dengan begitu orang-orang yang memakai denim tersebut bisa tetap nyaman dan bebas bergerak.
"Kolaborasi ini bukan hanya sebagai wadah untuk menggali kreativitas lebih dalam, tetapi juga menambah pengetahuan serta pengalaman mereka akan pentingnya upcycling technique dalam industri mode," kata Ester Amelia, dosen ESMOD Jakarta, dikutip dari rilisnya.
Selain itu yang tak kalah menarik, sekolah mode tersebut juga berkolaborasi dengan TORAJAMELO, sebuah ethical slow fashion brand yang peduli dengan lingkungan, serta giat memperkenalkan keindahan budaya Indonesia. Para mahasiswa mengerjakan project dress dengan style direction techwear menggunakan kain sisa dari jenama tersebut. Techwear sendiri merupakan singkatan dari technical wear, yaitu gaya pakaian yang menekankan fungsionalitas maksimal dengan penampilan yang futuristik dan modern.
Pakaian techwear dirancang untuk memberikan kenyamanan dan penggunaan optimal sambil tetap mempertahankan tampilan estetika yang menarik. Proses pembuatannya, dimulai dengan eksplorasi pada ide dan konsep, diikuti dengan pemilihan bahan yang sesuai dengan konsep techwear seperti nylon, parachute, dan lain-lain.
Baca juga: Melihat Kembali Gaya Outfit Karina aespa di Fashion Show Prada Fall/Winter 2024
Selanjutnya bahan-bahan tersebut diolah kembali menjadi produk baru. Namun, tetap memerhatikan fungsionalitasnya sebagai pakaian yang nyaman dikenakan. Adapun detail dalam desain pakaiannya juga menggunakan elemen-elemen techwear seperti kantong-kantong tersembunyi, bahan tahan air atau tahan angin, serta desain yang ergonomis.
Editor: Fajar Sidik
Namun, ada alternatif yang lebih baik daripada terus membeli pakaian baru setiap kali tren bergeser atau pakaian lama mulai terlihat rusak. Misalnya memperbaiki pakaian lama menjadi seperti baru atau membuat pakaian dari kain sisa.
Proyek upcycling denim (Sumber Foto: ESMOD)
Bertepatan dengan Earth Day atau Hari Bumi yang jatuh bulan April ini, para mahasiswa sekolah mode ESMOD Jakarta mengisinya dengan beragam kegiatan Peduli Lingkungan untuk mewujudkan fesyen berkelanjutan. Adapun Earth Day pertama kali diperingati pada 1970 dan sejak saat itu telah menjadi momen besar bagi masyarakat di seluruh dunia untuk ikut serta dalam gerakan pelestarian bumi.
Baca juga: Tampil Trendi dengan Sweater Kakek, Intip Tren Fashion Grandpa Core yang Populer di Kalangan Gen Z
Kegiatan peduli lingkungan dalam rangka mendukung Earth Day, misalnya dengan melakukan upcycling project yang berkolaborasi dengan Levi’s Indonesia. Para mahasiswa diberi proyek untuk mengubah celana denim lama menjadi bergaya baru dan modern dengan style direction artwear hip hop.
Upcycling Denim model lama (Sumber Foto: ESMOD)
Dengan menggunakan teknik upcycling, mereka diberikan produk denim berupa celana jeans lama untuk diolah kembali menjadi produk denim baru yang lebih trendi. Proyek ini juga mengharuskan mereka untuk menciptakan karya yang mengutamakan functionality dan flexibility. Dengan begitu orang-orang yang memakai denim tersebut bisa tetap nyaman dan bebas bergerak.
"Kolaborasi ini bukan hanya sebagai wadah untuk menggali kreativitas lebih dalam, tetapi juga menambah pengetahuan serta pengalaman mereka akan pentingnya upcycling technique dalam industri mode," kata Ester Amelia, dosen ESMOD Jakarta, dikutip dari rilisnya.
Selain itu yang tak kalah menarik, sekolah mode tersebut juga berkolaborasi dengan TORAJAMELO, sebuah ethical slow fashion brand yang peduli dengan lingkungan, serta giat memperkenalkan keindahan budaya Indonesia. Para mahasiswa mengerjakan project dress dengan style direction techwear menggunakan kain sisa dari jenama tersebut. Techwear sendiri merupakan singkatan dari technical wear, yaitu gaya pakaian yang menekankan fungsionalitas maksimal dengan penampilan yang futuristik dan modern.
Pakaian techwear dirancang untuk memberikan kenyamanan dan penggunaan optimal sambil tetap mempertahankan tampilan estetika yang menarik. Proses pembuatannya, dimulai dengan eksplorasi pada ide dan konsep, diikuti dengan pemilihan bahan yang sesuai dengan konsep techwear seperti nylon, parachute, dan lain-lain.
Baca juga: Melihat Kembali Gaya Outfit Karina aespa di Fashion Show Prada Fall/Winter 2024
Selanjutnya bahan-bahan tersebut diolah kembali menjadi produk baru. Namun, tetap memerhatikan fungsionalitasnya sebagai pakaian yang nyaman dikenakan. Adapun detail dalam desain pakaiannya juga menggunakan elemen-elemen techwear seperti kantong-kantong tersembunyi, bahan tahan air atau tahan angin, serta desain yang ergonomis.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.