Begini Cara USG Payudara, Penting untuk Skrining Benjolan sampai Kanker
28 April 2024 |
09:00 WIB
Benjolan abnormal pada payudara bisa menandakan suatu masalah. Salah satu yang dikhawatirkan yakni adanya tumor atau kanker payudara. Oleh karena itu, penting melakukan skrining untuk memastikan kelainan yang timbul ini bukanlah suatu penyakit serius.
Spesialis Radiologi Eka Hospital BSD dr. Nieng Liong, mengatakan salah satu metode skrining terkait benjolan di payudara yakni melalui USG payudara. Memang, untuk skrining kanker payudara, biasanya USG bukanlah pemeriksaan utama. USG payudara baru akan dilakukan apabila terdapat kelainan yang belum jelas pada pemeriksaan mammografi.
"Pemeriksaan ini bisa memberikan informasi yang lebih detail tentang kondisi payudara terutama payudara yang padat, yang sulit dilihat dari mammografi," ujarnya dikutip Hypeabis.id.
Baca juga: Sadari Risiko Kanker, Yuk Pahami Cara Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri
USG payudara merupakan pencitraan dengan menggunakan gelombang suara untuk melihat struktur jaringan payudara. Pemeriksaan ini berbeda dari mammografi yang menggunakan radiasi sinar-x dosis rendah. USG payudara biasanya dilakukan untuk memeriksa kelainan yang ada di payudara, baik benjolan padat maupun kista.
Nieng menyebut ada beberapa tujuan dilakukannya USG payudara. Pertama, memeriksa apakah benjolan payudara merupakan tumor padat atau kista. Kedua, memperjelas kelainan abnormal tertentu yang belum jelas pada mammografi.
Ketiga, pemeriksaan kelainan payudara pada wanita hamil, sebab menggunakan gelombang suara sehingga lebih aman untuk janin dalam kandungan. Keempat, memeriksa kelenjar getah bening dekat payudara. Kelima, memandu jarum biopsi saat pengambilan sampel jaringan payudara.
Meskipun bukan menjadi pemeriksaan utama dalam skrining kanker payudara, USG payudara direkomendasikan bagi mereka yang memiliki faktor risiko tinggi terhadap kanker payudara. Nieng menyebut skrining kanker payudara seperti mammografi sebaiknya dilakukan setiap satu tahun sekali.
Sementara itu, kebutuhan melakukan USG payudara akan disesuaikan dengan hasil pemeriksaan mammografi. Kamu akan dianjurkan melakukan USG payudara jika memiliki benjolan di payudara atau jaringan payudara yang padat atau mengeras.
"Dokter mungkin akan meminta Anda melakukan USG payudara setiap 6 bulan atau setahun sekali untuk memantau perkembangan benjolan pada payudara," jelasnya.
Kendati demikian, Nieng menyampaikan ada beberapa tahapan pemeriksaan USG payudara. Langkah awal, kamu akan diminta untuk berbaring di tempat tidur dengan mengangkat salah satu lengan pada sisi payudara yang hendak diperiksa untuk memudahkan pemeriksaan.
Lalu, dokter akan mengoleskan gel bening pada area payudara yang akan diperiksa. Dokter kemudian akan menjalankan transduser di area payudara yang diperiksa.
Nah, gambar jaringan payudara akan muncul di monitor untuk dapat diamati oleh dokter pemeriksa. Setelah pemeriksaan selesai, sisa gel bening dibersihkan. Pemeriksaan ini biasanya berlangsung sekitar 20-30 menit. Hasil USG payudara akan langsung dijelaskan dokter di ruang pemeriksaan atau sembari prosedurnya dilakukan.
Pasien pun katanya tidak membutuhkan rawat inap untuk melakukan pemeriksaan ini dan dapat segera beraktivitas normal setelah pemeriksaan. "USG payudara adalah prosedur yang aman," tambahnya.
Baca juga: Mitos Atau Fakta: Bra Kawat Jadi Pemicu Kanker Payudara
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Spesialis Radiologi Eka Hospital BSD dr. Nieng Liong, mengatakan salah satu metode skrining terkait benjolan di payudara yakni melalui USG payudara. Memang, untuk skrining kanker payudara, biasanya USG bukanlah pemeriksaan utama. USG payudara baru akan dilakukan apabila terdapat kelainan yang belum jelas pada pemeriksaan mammografi.
"Pemeriksaan ini bisa memberikan informasi yang lebih detail tentang kondisi payudara terutama payudara yang padat, yang sulit dilihat dari mammografi," ujarnya dikutip Hypeabis.id.
Baca juga: Sadari Risiko Kanker, Yuk Pahami Cara Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri
USG payudara merupakan pencitraan dengan menggunakan gelombang suara untuk melihat struktur jaringan payudara. Pemeriksaan ini berbeda dari mammografi yang menggunakan radiasi sinar-x dosis rendah. USG payudara biasanya dilakukan untuk memeriksa kelainan yang ada di payudara, baik benjolan padat maupun kista.
Nieng menyebut ada beberapa tujuan dilakukannya USG payudara. Pertama, memeriksa apakah benjolan payudara merupakan tumor padat atau kista. Kedua, memperjelas kelainan abnormal tertentu yang belum jelas pada mammografi.
Ketiga, pemeriksaan kelainan payudara pada wanita hamil, sebab menggunakan gelombang suara sehingga lebih aman untuk janin dalam kandungan. Keempat, memeriksa kelenjar getah bening dekat payudara. Kelima, memandu jarum biopsi saat pengambilan sampel jaringan payudara.
Meskipun bukan menjadi pemeriksaan utama dalam skrining kanker payudara, USG payudara direkomendasikan bagi mereka yang memiliki faktor risiko tinggi terhadap kanker payudara. Nieng menyebut skrining kanker payudara seperti mammografi sebaiknya dilakukan setiap satu tahun sekali.
Sementara itu, kebutuhan melakukan USG payudara akan disesuaikan dengan hasil pemeriksaan mammografi. Kamu akan dianjurkan melakukan USG payudara jika memiliki benjolan di payudara atau jaringan payudara yang padat atau mengeras.
"Dokter mungkin akan meminta Anda melakukan USG payudara setiap 6 bulan atau setahun sekali untuk memantau perkembangan benjolan pada payudara," jelasnya.
Cara USG Payudara
Bicara prosedur, USG payudara terbilang sangat sederhana. Menurut Nieng, biasanya tidak perlu persiapan khusus untuk melakukannya. Cukup menggunakan baju yang longgar sehingga dokter akan mudah menjangkau area payudara. "Kamu juga sebaiknya tidak menggunakan losion, bedak, atau bahan-bahan lainnya di area payudara pada hari pemeriksaan," tuturnyaKendati demikian, Nieng menyampaikan ada beberapa tahapan pemeriksaan USG payudara. Langkah awal, kamu akan diminta untuk berbaring di tempat tidur dengan mengangkat salah satu lengan pada sisi payudara yang hendak diperiksa untuk memudahkan pemeriksaan.
Lalu, dokter akan mengoleskan gel bening pada area payudara yang akan diperiksa. Dokter kemudian akan menjalankan transduser di area payudara yang diperiksa.
Nah, gambar jaringan payudara akan muncul di monitor untuk dapat diamati oleh dokter pemeriksa. Setelah pemeriksaan selesai, sisa gel bening dibersihkan. Pemeriksaan ini biasanya berlangsung sekitar 20-30 menit. Hasil USG payudara akan langsung dijelaskan dokter di ruang pemeriksaan atau sembari prosedurnya dilakukan.
Pasien pun katanya tidak membutuhkan rawat inap untuk melakukan pemeriksaan ini dan dapat segera beraktivitas normal setelah pemeriksaan. "USG payudara adalah prosedur yang aman," tambahnya.
Baca juga: Mitos Atau Fakta: Bra Kawat Jadi Pemicu Kanker Payudara
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.