Sadari Risiko Kanker, Yuk Pahami Cara Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri
31 October 2023 |
15:00 WIB
Bulan kesadaran kanker payudara diperingati pada Oktober setiap tahunnya. Pada bulan ini, kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang penanganan hingga pencegahan kanker payudara digalakkan melalui sebaran informasi terkait kesehatan payudara.
Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah melakukan deteksi dini kanker payudara, yang bisa dimulai dengan pemeriksaan mandiri atau yang kerap disebut breast self examination (BSE). Meski rentan menyerang usia tua, nyatanya perempuan yang mulai memasuki usia 20 tahun sudah dianjurkan untuk melakukan skrining.
Langkah ini dilakukan untuk mengetahui kemungkinan adanya kanker pada payudara, khususnya pada perempuan di atas usia 20 tahun melalui skrining atau pengecekan rutin tersebut.
Baca juga: 3 Gaya Hidup yang Mendukung Pencegahan Risiko Kanker Payudara
Dokter Bedah Payudara dan Bedah Umum Rumah Sakit Munt Elizabeth Georgette Chan mengatakan, pemeriksaan kanker payudara bisa dimulai dengan cara sederhana yakni menggunakan jari. Dalam dunia medis, pemeriksaan payudara sendiri (BSE) ini cukup efektif sebagai langkah awal mengetahui kemungkinan kanker.
Menurutnya, sebagian besar benjolan yang terdeteksi pada pemeriksaan payudara sendiri ini bersifat jinak.Meski tergolong jinak, dia menyarankan BSE bisa membantu deteksi awal sehingga apabila penyakitnya sudah berbahaya, seseorang bisa langsung memeriksakan dirinya ke dokter terkait.
“Skrining BSE bisa dilakukan sebulan sekali dan ketika telah memasuki usia 20 tahunan,” jelas Georgette Chan.
Dia menjelaskan , apabila dirasakan adanya benjolan, nyeri, asimetri, dan perubahan kulit pada payudara, serta ruam pada puting saat melakukan BSE, maka direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan tiga kali lipat agar tidak salah dalam menilai pertumbuhan kanker payudara ini.
Perempuan disarankan melakukan skrining rutin dengan menemui spesialis payudara ketika mereka merasa mulai memiliki gejala, kelainan pencitraan, hingga memiliki risiko besar terkena penyakit ini. Nantinya, dokter akan melakukan penilaian melalui pemeriksaan klinis, pencitraan melalui mammogram, ultrasound, MRI, tomosynthesis, hingga biopsi.
Salah satu penilaian yang cukup umum dilakukan adalah dengan menggunakan mammogram, sebuah alat skrining kanker payudara yang dianggap masih menjadi alat terbaik saat ini untuk mendeteksi kelainan pada payudara.
Efektifitasnya juga ditunjukkan melalui statistik penggunaan mammogram reguler pada perempuan berusia 40-69 tahun. Data menunjukkan penurunan risiko kematian akibat kanker payudara sebesar 41% yang signifikan dalam waktu 10 tahun. Sementara bagi kanker payudara stadium lanjut terjadi penurunan risiko mencapai 25%.
Melansir National Breast Cancer Foundation Inc, perempuan bisa melakukan pemeriksaan payudara sendiri sebagai langkah deteksi dini kanker payudara. Untuk melakukan hal ini, perempuan bisa mencobanya dalam posisi berbaring, kemudian letakkan bantal di bawah bahu sebelah kanan.
Selanjutnya, letakkan lengan kanan di belakang kepala. Gunakan tangan kiri dengan tiga jari di bagan tengah sekitar payudara kanan. Kemudian, gunakan tekanan ringan, sedang, dan kuat untuk merasakan benjolan atau penebalan. Genhype bisa mengulangi langkah ini untuk payudara sebelah kiri.
Baca juga: Ini Sejarah Bulan Kesadaran Kanker Payudara
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah melakukan deteksi dini kanker payudara, yang bisa dimulai dengan pemeriksaan mandiri atau yang kerap disebut breast self examination (BSE). Meski rentan menyerang usia tua, nyatanya perempuan yang mulai memasuki usia 20 tahun sudah dianjurkan untuk melakukan skrining.
Langkah ini dilakukan untuk mengetahui kemungkinan adanya kanker pada payudara, khususnya pada perempuan di atas usia 20 tahun melalui skrining atau pengecekan rutin tersebut.
Baca juga: 3 Gaya Hidup yang Mendukung Pencegahan Risiko Kanker Payudara
Dokter Bedah Payudara dan Bedah Umum Rumah Sakit Munt Elizabeth Georgette Chan mengatakan, pemeriksaan kanker payudara bisa dimulai dengan cara sederhana yakni menggunakan jari. Dalam dunia medis, pemeriksaan payudara sendiri (BSE) ini cukup efektif sebagai langkah awal mengetahui kemungkinan kanker.
Menurutnya, sebagian besar benjolan yang terdeteksi pada pemeriksaan payudara sendiri ini bersifat jinak.Meski tergolong jinak, dia menyarankan BSE bisa membantu deteksi awal sehingga apabila penyakitnya sudah berbahaya, seseorang bisa langsung memeriksakan dirinya ke dokter terkait.
“Skrining BSE bisa dilakukan sebulan sekali dan ketika telah memasuki usia 20 tahunan,” jelas Georgette Chan.
Dia menjelaskan , apabila dirasakan adanya benjolan, nyeri, asimetri, dan perubahan kulit pada payudara, serta ruam pada puting saat melakukan BSE, maka direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan tiga kali lipat agar tidak salah dalam menilai pertumbuhan kanker payudara ini.
Ilustrasi (Sumber foto: Freepik/wayhomestudio)
Salah satu penilaian yang cukup umum dilakukan adalah dengan menggunakan mammogram, sebuah alat skrining kanker payudara yang dianggap masih menjadi alat terbaik saat ini untuk mendeteksi kelainan pada payudara.
Efektifitasnya juga ditunjukkan melalui statistik penggunaan mammogram reguler pada perempuan berusia 40-69 tahun. Data menunjukkan penurunan risiko kematian akibat kanker payudara sebesar 41% yang signifikan dalam waktu 10 tahun. Sementara bagi kanker payudara stadium lanjut terjadi penurunan risiko mencapai 25%.
Melansir National Breast Cancer Foundation Inc, perempuan bisa melakukan pemeriksaan payudara sendiri sebagai langkah deteksi dini kanker payudara. Untuk melakukan hal ini, perempuan bisa mencobanya dalam posisi berbaring, kemudian letakkan bantal di bawah bahu sebelah kanan.
Selanjutnya, letakkan lengan kanan di belakang kepala. Gunakan tangan kiri dengan tiga jari di bagan tengah sekitar payudara kanan. Kemudian, gunakan tekanan ringan, sedang, dan kuat untuk merasakan benjolan atau penebalan. Genhype bisa mengulangi langkah ini untuk payudara sebelah kiri.
Baca juga: Ini Sejarah Bulan Kesadaran Kanker Payudara
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.