ilustrasi kanker payudara (Foto oleh Anna Tarazevich dari Pexels)

Ladies, Yuk Kenali Jenis Terapi & Pengobatan Kanker Payudara

12 July 2021   |   13:07 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Salah satu jenis kanker yang paling banyak diderita oleh wanita di seluruh dunia adalah kanker payudara. Di Indonesia sendiri, kasus kanker payudara terus meningkat dengan kejadian pada 2020 sebanyak 65.858 kasus baru dan 22.430 meninggal dunia akibat kanker payudara, demikian data GLOBOCAN 2020.

Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia Aru Sudoyo mengatakan bahwa penting untuk melakukan deteksi dini kanker payudara. Sebab 70 persen pasien ditemukan pada stadium lanjut padahal jika ditemukan pada stadium awal, kesempatan penyembuhan menjadi jauh lebih besar.

Dokter Sonar Panigoro menyebutkan gejala kanker payudara yang perlu dicermati adalah keluar cairan atau darah dari puting, pembengkakan seluruh / sebagain payudara, nyeri pada payudara, iritasi atau kerutan seperti kulit jeruk pada kulit payudara. Selain itu saat diraba terdapat benjolan di payudara serta teraba benjolan atau bengkak pada ketiak.
“Lebih baik tidak menunggu ada gejala agar dapat ditemukan stadium yang dini,” jelas Dr. Sonar Panigoro.

Dokter Andhika Rachman menjelaskan sejumlah terapi sistematik yang dilakukan untuk mengobati kanker payudara mulai dai kemoterapi, terapi hormonal dan terapi target.

•         Kemoterapi menggunakan obat-obatan untuk merusak sel-sel kanker, untuk membasmi sel kanker yang masih ada dan mengurangi kejadian ulang. Dalam kanker payudara metastatis, kemoterapi diberikan untuk memperkecil atau memperlambat tumbuhnya tumor.

•         Terapi hormonal dapat menghambat pertumbuhan kanker payudara jenis HR+, dengan menghambat reseptor estrogen atau progesteron pada sel kanker payudara; atau mengurangi jumlah reseptor; atau menghambat indung telur memproduksi hormon; atau menghambat enzim aromatase guna menurunkan kadar estrogen pada tubuh.

•         Pilihan terapi hormonal untuk perawatan kanker payudara dan jangka waktunya tergantung pada kondisi seperti, apakah seseorang sudah mencapai menopause, tingkat stadium, kondisi kesehatan lainnya.

•         Terapi target berfokus pada sel-sel kanker yang dituju, untuk mematikan sel atau menghentikan sel.  Terapi target merubah protein dari sel kanker sehingga mematikannya, dan mencegah pembeuluh darah baru memberi makan kepada sel kanker; menstimulir sistem imun untuk menyerang sel kanker.

•         Obat-obatan pendukung merupakan obat-obatan yang diberikan untuk mengatasi efek samping dari perawatan kanker.

Meski terdapat ragam terapi kanker payudara, Prof. Aru Sudoyo mengingatkan tentang pentingnya pencegahan kanker daripada pengobatan dengan:
•         deteksi dini kanker
•         melakukan olah raga secara rutin
•         menjaga berat badan ideal dengan makan secara tidak berlebihan guna mencegah obesitas dan timbunan lemak yang dapat memicu kanker.
•         tidak merokok
•         makan makanan sehat yang terdiri dari sayur, buah-buahan
•         tidak makan makanan yang mengandung karsinogen seperti pengawet, zat pewarna, daging yang diproses.
 
Editor: Fajar Sidik
 

SEBELUMNYA

Song Seung-heon Bagikan Cerita di Balik Layar saat Syuting Drakor Voice 4

BERIKUTNYA

Ini Lho 5 Tanda Burnout & Cara Mengatasinya

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: