Film The Architecture of Love, Tawarkan Kisah Romansa Getir dari Trauma Cinta
26 April 2024 |
07:30 WIB
Rumah produksi Starvision bersiap merilis satu lagi film terbarunya. Disutradarai oleh Teddy Soeriaatmadja, film berjudul The Architecture of Love menawarkan perjalanan menarik dua manusia yang kembali menemukan cinta setelah mengalami nasib pahit dari hubungan sebelumnya.
Mengusung genre romantis yang dibumbui melodrama, cerita di film ini merupakan hasil adaptasi dari novel best seller berjudul serupa karya Ika Natassa. Di film ini, Ika dibantu oleh Alim Sudio untuk meramu cerita di novelnya menjadi skenario film.
Baca juga: Cuplikan Romansa Dramatis Nicholas Saputra & Putri Marino dalam Teaser The Architecture of Love
Film The Architecture of Love (TAOL) akan mengikuti kisah hidup seorang penulis bernama Raia (Putri Marino). Untuk mencari inspirasi karya terbarunya, Raia yang baru bercerai dari suaminya, Alam, memutuskan untuk mengasingkan diri ke New York, Amerika Serikat.
Meski sudah dua bulan menetap di New York, Raia tak kunjung mendapatkan inspirasi untuk menulis. Perceraiannya dengan suami rupanya membawa luka yang dalam bagi Raia. Hingga pada suatu hari, takdir mempertemukannya dengan pria bernama River Jusuf di kota ini.
Berbeda dari Raia, River adalah pria yang pendiam dan tak suka keramaian. Namun, sisi misterius itu yang membuat Raia makin penasaran dengan River.
Sejak pertemuan pertama tersebut, keduanya sering bertemu secara berkala. River banyak mengajarkan hal-hal baru kepada Raia, termasuk cara melihat New York dari sudut pandang berbeda. Namun, di balik itu, River rupanya juga punya menyimpan rahasia tentang kisah duka yang terpendam.
Dua manusia yang sama-sama punya pengalaman pahit ini pun mencoba untuk saling menyembuhkan. Namun, mereka sadar kalau upaya ini juga bisa berarti sebaliknya, yakni kembali tersakiti oleh orang lain.
Produser Chand Parwez Servia mengatakan film TAOL menawarkan sajian kisah romansa yang ringan, tetapi penuh dengan makna. Kisah penuh romansa ini akan menggali emosi terdalam dari setiap penontonnya.
Parwez mengatakan setiap orang pernah mengalami atau bahkan masih menyimpan kesedihan dan trauma mendalam dalam hubungan percintaan. Ada yang cepat untuk pulih, tetapi tak sedikit yang larut terhadap dukanya.
Namun, Parwez percaya bahwa kesedihan selalu hanya sementara. Masa depan selalu berarti sebuah ruang baru untuk merengkuh keceriaan, termasuk dengan menemukan orang baru.
Melalui film ini, penonton akan diajak mengikuti dinamika yang terjadi di antara dua jiwa yang sebenarnya sama-sama masih memiliki trauma. Namun, terus berusaha untuk saling menyembuhkan.
“Semoga film TAOL bisa memberikan hiburan yang mengaduk emosi para penontonnya dengan akting yang memukau dari Nicholas Saputra dan Putri Marino,” kata Parwez di XXI Epicentrum, Kamis (25/4/2024).
Sementara itu, sutradara Teddy Soeriaatmadja film ini dibuat oleh orang-orang yang punya passion besar dalam dunia film. Selama masa produksi, film ini berhasil dieksplorasi dengan baik tidak hanya olehnya, tetapi juga para pemain, penulis, dan tim produksi secara keseluruhan.
Teddy mengatakan proses kreatif dan kolaborasi antar departemen produksi sangat dinamis dan membangun. Ini membuat film The Architecture of Love menawarkan layer cerita dan visual yang apik.
Tak hanya itu, kehadiran Nicholas Saputra dan Putri Marino sebagai pemeran utama juga menjadi salah satu elemen spesial di film ini. Keduanya dianggap Teddy mampu menerjemahkan dua karakter dari cerita yang ada di dalam skenario dengan baik.
“Film ini juga merupakan kerja kolaborasi dari kru film dua negara, Indonesia dan Amerika, mengingat banyak lokasi syutingnya yang diambil di New York. Film ini ingin menyuguhkan sisi romantis sekaligus getik melalui lanskap arsitektur New York,” imbuhnya.
Film yang diproduksi oleh Stravision, Karuna Pictures, dan Legacy Pictures ini akan mulai beredar di bioskop pada 30 April 2024.
Baca juga: 5 Film yang Dibintangi Nicholas Saputra, Terbaru The Architecture of Love
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Mengusung genre romantis yang dibumbui melodrama, cerita di film ini merupakan hasil adaptasi dari novel best seller berjudul serupa karya Ika Natassa. Di film ini, Ika dibantu oleh Alim Sudio untuk meramu cerita di novelnya menjadi skenario film.
Baca juga: Cuplikan Romansa Dramatis Nicholas Saputra & Putri Marino dalam Teaser The Architecture of Love
Film The Architecture of Love (TAOL) akan mengikuti kisah hidup seorang penulis bernama Raia (Putri Marino). Untuk mencari inspirasi karya terbarunya, Raia yang baru bercerai dari suaminya, Alam, memutuskan untuk mengasingkan diri ke New York, Amerika Serikat.
Meski sudah dua bulan menetap di New York, Raia tak kunjung mendapatkan inspirasi untuk menulis. Perceraiannya dengan suami rupanya membawa luka yang dalam bagi Raia. Hingga pada suatu hari, takdir mempertemukannya dengan pria bernama River Jusuf di kota ini.
Berbeda dari Raia, River adalah pria yang pendiam dan tak suka keramaian. Namun, sisi misterius itu yang membuat Raia makin penasaran dengan River.
Sejak pertemuan pertama tersebut, keduanya sering bertemu secara berkala. River banyak mengajarkan hal-hal baru kepada Raia, termasuk cara melihat New York dari sudut pandang berbeda. Namun, di balik itu, River rupanya juga punya menyimpan rahasia tentang kisah duka yang terpendam.
Dua manusia yang sama-sama punya pengalaman pahit ini pun mencoba untuk saling menyembuhkan. Namun, mereka sadar kalau upaya ini juga bisa berarti sebaliknya, yakni kembali tersakiti oleh orang lain.
Produser Chand Parwez Servia mengatakan film TAOL menawarkan sajian kisah romansa yang ringan, tetapi penuh dengan makna. Kisah penuh romansa ini akan menggali emosi terdalam dari setiap penontonnya.
Parwez mengatakan setiap orang pernah mengalami atau bahkan masih menyimpan kesedihan dan trauma mendalam dalam hubungan percintaan. Ada yang cepat untuk pulih, tetapi tak sedikit yang larut terhadap dukanya.
Namun, Parwez percaya bahwa kesedihan selalu hanya sementara. Masa depan selalu berarti sebuah ruang baru untuk merengkuh keceriaan, termasuk dengan menemukan orang baru.
Melalui film ini, penonton akan diajak mengikuti dinamika yang terjadi di antara dua jiwa yang sebenarnya sama-sama masih memiliki trauma. Namun, terus berusaha untuk saling menyembuhkan.
“Semoga film TAOL bisa memberikan hiburan yang mengaduk emosi para penontonnya dengan akting yang memukau dari Nicholas Saputra dan Putri Marino,” kata Parwez di XXI Epicentrum, Kamis (25/4/2024).
Sementara itu, sutradara Teddy Soeriaatmadja film ini dibuat oleh orang-orang yang punya passion besar dalam dunia film. Selama masa produksi, film ini berhasil dieksplorasi dengan baik tidak hanya olehnya, tetapi juga para pemain, penulis, dan tim produksi secara keseluruhan.
Teddy mengatakan proses kreatif dan kolaborasi antar departemen produksi sangat dinamis dan membangun. Ini membuat film The Architecture of Love menawarkan layer cerita dan visual yang apik.
Tak hanya itu, kehadiran Nicholas Saputra dan Putri Marino sebagai pemeran utama juga menjadi salah satu elemen spesial di film ini. Keduanya dianggap Teddy mampu menerjemahkan dua karakter dari cerita yang ada di dalam skenario dengan baik.
“Film ini juga merupakan kerja kolaborasi dari kru film dua negara, Indonesia dan Amerika, mengingat banyak lokasi syutingnya yang diambil di New York. Film ini ingin menyuguhkan sisi romantis sekaligus getik melalui lanskap arsitektur New York,” imbuhnya.
Film yang diproduksi oleh Stravision, Karuna Pictures, dan Legacy Pictures ini akan mulai beredar di bioskop pada 30 April 2024.
Baca juga: 5 Film yang Dibintangi Nicholas Saputra, Terbaru The Architecture of Love
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.