Cuplikan Romansa Dramatis Nicholas Saputra & Putri Marino dalam Teaser The Architecture of Love
29 March 2024 |
16:49 WIB
Rumah produksi Starvision siap merilis film anyar berjudul The Architecture of Love (TAOL). Kisah film ini mengadaptasi novel berjudul sama karya Ika Natassa yang terbit pada 2016. Setelah membuat publik penasaran sejak pengumuman perdana, Starvision akhirnya merilis teaser film The Architecture of Love.
Klip berdurasi 1 menit 13 detik itu menampilkan dinamika hubungan romansa antara seorang arsitek bernama River (diperankan oleh Nicholas Saputra) dan penulis terkenal, Raia (Putri Marino). Teaser dibuka dengan pemandangan gedung-gedung bertingkat yang menawan di Kota New York, AS. Seperti judulnya, kisah film TAOL tampaknya akan berkaitan juga dengan dunia arsitektur.
Baca juga: 5 Fakta Menarik Film The Architecture of Love, Dibintangi Putri Marino & Nicholas Saputra
Di kota metropolitan terpadat di dunia itu, dikisahkan Raia bertemu dan berkenalan dengan River. Sejak pertemuan pertama mereka di taman, keduanya pun semakin dekat dan sering menghabiskan waktu bersama. Perhatian romantis yang diberikan River membuat Raia jatuh hati padanya.
Namun, seiring waktu, River mulai menunjukkan sifat aslinya kepada Raia. Dalam teaser tersebut, River ditampilkan memiliki sikap tempramental, terlebih jika seseorang telah mengusik latar belakang dan masa lalunya tak terkecuali pada Raia.
Bahkan, dalam salah satu adegan di dalam mobil, River tampak membentak Raia. Hubungan keduanya pun menjadi renggang, dan Raia merasa patah hati dengan sikap River yang berubah. Teaser pun ditutup dengan adegan River meninggalkan Raia, membuat penonton bertanya apa yang sebenarnya terjadi pada mereka.
Selain cuplikan adegan per adegan yang membuat penonton penasaran, teaser film TAOL cukup mencuri perhatian lantaran menghadirkan visual yang ciamik. Color grading yang ditampilkan tampak hangat mendukung dengan jalan cerita film yang dramatis.
Semua itu kian menarik lantaran diiringi dengan soundtrack lagu Losing Us dari Raissa Anggiani dan Falling For You dari Pepita Salim yang membuat suasana semakin emosional.
The Architecture of Love merupakan film adaptasi novel berjudul sama karya penulis Ika Natassa. Kisahnya mengikuti tokoh penulis bernama Raia Risjad yang mengalami writer's block. Hal itu terjadi karena dia kehilangan sumber inspirasinya setelah memutuskan untuk bercerai dengan suaminya bernama Alam.
Akhirnya, Raia memilih New York sebagai kota pelariannya, untuk mencari sumber inspirasi baru sekaligus melupakan kenangan masa lalunya. Namun, kenyataan tak semulus harapan. Raia masih kesulitan untuk kembali menulis dan menciptakan karya.
Hingga akhirnya dia bertemu dengan sosok laki-laki misterius bernama River Jusuf. River mengajari Raia melihat kota New York dengan cara yang berbeda. Pertemuan keduanya pun menimbulkan pertanyaan di benak mereka, antara membuka kisah cinta yang baru atau tetap bertahan di kehidupan masa lalu. Namun, River ternyata juga menyimpan rahasia yang tak pernah Raia duga.
Sutradara Teddy Soeriaatmadja dipercaya untuk menggarap film The Architecture of Love. Sebelumnya, Teddy juga dikenal lantaran beberapa karya filmnya yang populer seperti Banyu Biru (2005), Ruang (2006), Badai Pasti Berlalu (2007), Lovely Man (2011), Something in the Way (2013), dan About a Woman (2015).
Pria kelahiran Jepang itu juga telah menyabet sejumlah penghargaan berkat film-film besutannya di antaranya Sutradara Terbaik Piala Citra 2006 berkat film Ruang, Sutradara Terpilih di Piala Maya dan Akademi Film Festival 2012 berkat film Lovely Man.
Menariknya, The Architecture of Love menjadi debut film Putri Marino dan Nicholas Saputra dipasangkan dalam judul yang sama. Dalam film itu, Putri Marino akan berperan sebagai Raia dan Nicholas Saputra sebagai River. Keduanya merupakan sama-sama aktor dan aktris berbakat dan papan atas Indonesia.
Sebelum membintangi TAOL, Putri telah membintangi sederet judul film dan serial seperti Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta (2018), One Night Stand (2021), Layangan Putus (2021), dan The Big 4 (2022). Aktris asal Bali ini juga telah menyabet dua Piala Citra di Festival Film Indonesia (FFI) yakni Pemeran Utama Wanita Terbaik berkat film Posesif (2017) dan Pemeran Pendukung Wanita Terbaik berkat film Losmen Bu Broto (2021).
Begitu pun dengan Nicholas Saputra. Telah banyak film yang pernah dibintangi aktor keturunan Jawa-Jerman itu di antaranya Ada Apa Dengan Cinta? (2002), Gie (2005), 3 Doa 3 Cinta (2008), Pendekar Tongkat Emas (2014), dan Sayap-Sayap Patah (2022). Nicholas menyabet Piala Citra pertamanya pada FFI 2005 sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik berkat film Gie.
Selain Putri Marino dan Nicholas Saputra, film The Architecture of Love juga dibintangi oleh jajaran aktor dan aktris muda seperti Jerome Kurnia yang berperan sebagai Aga, Jihane Almira (Erin), Omar Daniel (Diaz), Agla Artalidia (Andara) Jeremie Tobing (Paul), Willem Bevers (Ayah River), dan Imelda Therinne (Muthia). Di antara mereka, hadir pula nama aktris senior Lydia Kandou yang berperan sebagai Ibu River, dan aktor Arifin Putra sebagai Alam.
Meski demikian, sampai saat ini, Starvision belum mengumumkan tanggal pasti perilisan film The Architecture of Love.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Klip berdurasi 1 menit 13 detik itu menampilkan dinamika hubungan romansa antara seorang arsitek bernama River (diperankan oleh Nicholas Saputra) dan penulis terkenal, Raia (Putri Marino). Teaser dibuka dengan pemandangan gedung-gedung bertingkat yang menawan di Kota New York, AS. Seperti judulnya, kisah film TAOL tampaknya akan berkaitan juga dengan dunia arsitektur.
Baca juga: 5 Fakta Menarik Film The Architecture of Love, Dibintangi Putri Marino & Nicholas Saputra
Di kota metropolitan terpadat di dunia itu, dikisahkan Raia bertemu dan berkenalan dengan River. Sejak pertemuan pertama mereka di taman, keduanya pun semakin dekat dan sering menghabiskan waktu bersama. Perhatian romantis yang diberikan River membuat Raia jatuh hati padanya.
Namun, seiring waktu, River mulai menunjukkan sifat aslinya kepada Raia. Dalam teaser tersebut, River ditampilkan memiliki sikap tempramental, terlebih jika seseorang telah mengusik latar belakang dan masa lalunya tak terkecuali pada Raia.
Bahkan, dalam salah satu adegan di dalam mobil, River tampak membentak Raia. Hubungan keduanya pun menjadi renggang, dan Raia merasa patah hati dengan sikap River yang berubah. Teaser pun ditutup dengan adegan River meninggalkan Raia, membuat penonton bertanya apa yang sebenarnya terjadi pada mereka.
Selain cuplikan adegan per adegan yang membuat penonton penasaran, teaser film TAOL cukup mencuri perhatian lantaran menghadirkan visual yang ciamik. Color grading yang ditampilkan tampak hangat mendukung dengan jalan cerita film yang dramatis.
Semua itu kian menarik lantaran diiringi dengan soundtrack lagu Losing Us dari Raissa Anggiani dan Falling For You dari Pepita Salim yang membuat suasana semakin emosional.
The Architecture of Love merupakan film adaptasi novel berjudul sama karya penulis Ika Natassa. Kisahnya mengikuti tokoh penulis bernama Raia Risjad yang mengalami writer's block. Hal itu terjadi karena dia kehilangan sumber inspirasinya setelah memutuskan untuk bercerai dengan suaminya bernama Alam.
Akhirnya, Raia memilih New York sebagai kota pelariannya, untuk mencari sumber inspirasi baru sekaligus melupakan kenangan masa lalunya. Namun, kenyataan tak semulus harapan. Raia masih kesulitan untuk kembali menulis dan menciptakan karya.
Hingga akhirnya dia bertemu dengan sosok laki-laki misterius bernama River Jusuf. River mengajari Raia melihat kota New York dengan cara yang berbeda. Pertemuan keduanya pun menimbulkan pertanyaan di benak mereka, antara membuka kisah cinta yang baru atau tetap bertahan di kehidupan masa lalu. Namun, River ternyata juga menyimpan rahasia yang tak pernah Raia duga.
Sutradara Teddy Soeriaatmadja dipercaya untuk menggarap film The Architecture of Love. Sebelumnya, Teddy juga dikenal lantaran beberapa karya filmnya yang populer seperti Banyu Biru (2005), Ruang (2006), Badai Pasti Berlalu (2007), Lovely Man (2011), Something in the Way (2013), dan About a Woman (2015).
Pria kelahiran Jepang itu juga telah menyabet sejumlah penghargaan berkat film-film besutannya di antaranya Sutradara Terbaik Piala Citra 2006 berkat film Ruang, Sutradara Terpilih di Piala Maya dan Akademi Film Festival 2012 berkat film Lovely Man.
Menariknya, The Architecture of Love menjadi debut film Putri Marino dan Nicholas Saputra dipasangkan dalam judul yang sama. Dalam film itu, Putri Marino akan berperan sebagai Raia dan Nicholas Saputra sebagai River. Keduanya merupakan sama-sama aktor dan aktris berbakat dan papan atas Indonesia.
Sebelum membintangi TAOL, Putri telah membintangi sederet judul film dan serial seperti Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta (2018), One Night Stand (2021), Layangan Putus (2021), dan The Big 4 (2022). Aktris asal Bali ini juga telah menyabet dua Piala Citra di Festival Film Indonesia (FFI) yakni Pemeran Utama Wanita Terbaik berkat film Posesif (2017) dan Pemeran Pendukung Wanita Terbaik berkat film Losmen Bu Broto (2021).
Begitu pun dengan Nicholas Saputra. Telah banyak film yang pernah dibintangi aktor keturunan Jawa-Jerman itu di antaranya Ada Apa Dengan Cinta? (2002), Gie (2005), 3 Doa 3 Cinta (2008), Pendekar Tongkat Emas (2014), dan Sayap-Sayap Patah (2022). Nicholas menyabet Piala Citra pertamanya pada FFI 2005 sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik berkat film Gie.
Selain Putri Marino dan Nicholas Saputra, film The Architecture of Love juga dibintangi oleh jajaran aktor dan aktris muda seperti Jerome Kurnia yang berperan sebagai Aga, Jihane Almira (Erin), Omar Daniel (Diaz), Agla Artalidia (Andara) Jeremie Tobing (Paul), Willem Bevers (Ayah River), dan Imelda Therinne (Muthia). Di antara mereka, hadir pula nama aktris senior Lydia Kandou yang berperan sebagai Ibu River, dan aktor Arifin Putra sebagai Alam.
Meski demikian, sampai saat ini, Starvision belum mengumumkan tanggal pasti perilisan film The Architecture of Love.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.