7 Drama Menegangkan Timnas Indonesia vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U-23
26 April 2024 |
07:53 WIB
1
Like
Like
Like
Tim Nasional Indonesia U-23 kembali menciptakan sejarah. Di babak perempat final Piala Asia U-23, skuad Garuda muda bisa menundukkan Timnas Korea Selatan sekaligus mengamankan satu tiket ke semifinal dalam laga yang berlangsung di Stadion Abdullah bin Khalifa, Jumat (26/4/2024) dini hari tadi.
Sepanjang laga berjalan, Timnas Indonesia U-23 dan Timnas Korsel U-23 sama-sama bermain terbuka dan mengincar kemenangan. Tensi tinggi kedua tim membuat beberapa drama terjadi di pertandingan ini.
Baca juga: Timnas Indonesia Cetak Sejarah Lolos 8 Besar Piala Asia U-23
Indonesia yang bermain tanpa rasa takut menghadapi nama besar Korsel. Indonesia yang melaju sebagai tim debutan di turnamen ini bahkan mampu mengakhiri laga ini dengan kemenangan bersejarah.
Skuad asuhan Shin Tae Yong berhasil menang melawan Korsel dengan skor 2-2 (11-10 adu pinalti). Dengan hasil ini, Timnas Indonesia pun memastikan diri ke babak semifinal. Di babak tersebut, kemungkinan Indonesia akan menghadapi pemenang antara Arab Saudi dan Uzbekistan.
Sembari menanti siapa lawan Indonesia di semifinal, yuk simak beberapa momen dan drama menegangkan yang terjadi saat laga melawan Korsel. Berikut ulasannya:
Ada kejadian menarik pada menit ke-8. Gawang Timnas Indonesia sempat bobol setelah kiper Ernando Ari gagal membendung bola hasil tembakan Lee Kang-Hee dari luar kotak pinalti. Lee Kang-Hee yang mendapatkan bola liar berhasil melesatkan tendangan first time tanpa bisa dibendung Ernando.
Namun, wasil asal Australia Shaun Evans tak segera mengesahkan gol tersebut. Dia berlari ke pinggir lapangan dan meninjau gol tersebut lewat VAR. Hasilnya, gol tersebut dianulir karena ada pemain Korsel yang terlebih dahulu sudah terperangkap offside.
Selama menjalani tiga pertandingan di babak penyisihan grup, tak pernah sekali pun gawang Korea Selatan kebobolan. Tim berjudul The Taeguk Warriors junior ini benar-benar melakukan clean sheet secara apik.
Namun, di babak perempat final ini, rekor tersebut pecah. Penyerang Timnas Indonesia Rafael Struick menjadi pemain pertama yang bisa menjebol gawang Korea selatan pada Piala Asia U-23 2024. Tak tanggung-tanggung, dia bahkan mencetak dua gol langsung.
Pada babak kedua, ketika Timnas Korsel harus bermain dengan 10 pemain setelah Lee Young-Jun mendapat kartu merah. Lee Young-Jun harus keluar lapangan setelah melakukan tekel keras terhadap Justin Hubner.
Wasit sebenarnya sempat memberi kartu kuning saja atas pelanggaran tersebut. Namun, wasit VAR meminta wasit utama melakukan pengecekan ulang. Hasilnya, kartu kuning tersebut diganti dengan kartu merah karena pelanggaran tersebut cukup berbahaya bagi pemain.
Tak hanya itu, pada babak kedua, pelatih Korsel Hwang Sun-hong juga mendapat kartu kuning kedua dari wasit karena dua kali melakukan protes keras.
Timnas Indonesia dan Timnas Korsel sama-sama bermain terbuka sepanjang pertandingan. Hal ini membuat kedua tim saling jual-beli serangan. Dalam pertandingan yang bertensi tinggi ini, ada empat gol yang tercipta.
Tiga gol terjadi di babak pertama. Gol tersebut diciptakan oleh Rafael Struick pada menit 15 dan 48, sedangkan satu gol dari Korsel dihasilkan dari gol bunuh diri Komang Teguh. D babak kedua, Korsel berhasil menciptakan gol lagi.
Lewat skema serangan balik cepat, pada menit 82 Jeong Sang-bin berhasil mengecoh para pemain belakang Indonesia dan mencetak gol. Pertandingan pun berakhir dengan skor 2-2.
Dengan hasil 2-2, laga ini pun berlanjut dengan babak tambahan perpanjangan waktu 2x15 menit. Namun, pada babak extra time ini, tak ada hal yang spesial terjadi. Berbeda dari sebelumnya, kali ini kedua tim sama-sama menjalankan tempo pertandingan yang lambat.
Meski beberapa kali ada serangan berbahaya dari kedua tim, tak ada gol tambahan yang tercipta. Kedua tim tampak bermain aman dan menjaga tensi hingga babak adu pinalti. Sejumlah pergantian pun dilakukan oleh kedua tim untuk melakukan penyegaran. Namun, karena tak ada gol tercipta, pertandingan harus dilanjutkan dengan adu pinalti.
Justin Hubner yang menjadi penendang kelima Timnas Indonesia gagal mencetak gol. Hasil ini sebenarnya bisa membuat Korsel langsung melenggang ke babak selanjutnya. Namun, wasit meminta Hubner mengulang tembakan pinalti tersebut.
Sebab, sebelum Hubner menendang, kiper Korsel sudah terlebih dahulu bergerak. Saat sepakan pinalti Hubner diulang, dia berhasil memperbaiki kesalahannya dan membuat skor menjadi 5-5. Pinalti pun berlanjut.
Drama adu pinalti kali ini berjalan panjang dan menegangkan. Indonesia sempat berada di atas angin ketika penendang keenam Korsel, Kang Sang-yong gagal. Namun, sayangnya algojo keenam Indonesia Arkhan Fikri pun gagal juga.
Ernando kembali menjadi pahlawan saat dua kali berhasil menggagalkan sepakan dari Korsel lagi, kali ini Lee Kang-hee yang tak bisa mencetak gol. Setelahnya, penendang ke-11 Indonesia Pratama Arhan memastikan langkah Indonesia ke semifinal setelah sepakannya menembus gawang Korsel. Adu pinalti ini pun diakhiri dengan skor 11-10.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Sepanjang laga berjalan, Timnas Indonesia U-23 dan Timnas Korsel U-23 sama-sama bermain terbuka dan mengincar kemenangan. Tensi tinggi kedua tim membuat beberapa drama terjadi di pertandingan ini.
Baca juga: Timnas Indonesia Cetak Sejarah Lolos 8 Besar Piala Asia U-23
Indonesia yang bermain tanpa rasa takut menghadapi nama besar Korsel. Indonesia yang melaju sebagai tim debutan di turnamen ini bahkan mampu mengakhiri laga ini dengan kemenangan bersejarah.
Skuad asuhan Shin Tae Yong berhasil menang melawan Korsel dengan skor 2-2 (11-10 adu pinalti). Dengan hasil ini, Timnas Indonesia pun memastikan diri ke babak semifinal. Di babak tersebut, kemungkinan Indonesia akan menghadapi pemenang antara Arab Saudi dan Uzbekistan.
Sembari menanti siapa lawan Indonesia di semifinal, yuk simak beberapa momen dan drama menegangkan yang terjadi saat laga melawan Korsel. Berikut ulasannya:
1. Gol Korea Dianulir VAR
Ada kejadian menarik pada menit ke-8. Gawang Timnas Indonesia sempat bobol setelah kiper Ernando Ari gagal membendung bola hasil tembakan Lee Kang-Hee dari luar kotak pinalti. Lee Kang-Hee yang mendapatkan bola liar berhasil melesatkan tendangan first time tanpa bisa dibendung Ernando.Namun, wasil asal Australia Shaun Evans tak segera mengesahkan gol tersebut. Dia berlari ke pinggir lapangan dan meninjau gol tersebut lewat VAR. Hasilnya, gol tersebut dianulir karena ada pemain Korsel yang terlebih dahulu sudah terperangkap offside.
2. Cleanshet Korsel di Piala Asia U-23 Pecah
Selama menjalani tiga pertandingan di babak penyisihan grup, tak pernah sekali pun gawang Korea Selatan kebobolan. Tim berjudul The Taeguk Warriors junior ini benar-benar melakukan clean sheet secara apik.Namun, di babak perempat final ini, rekor tersebut pecah. Penyerang Timnas Indonesia Rafael Struick menjadi pemain pertama yang bisa menjebol gawang Korea selatan pada Piala Asia U-23 2024. Tak tanggung-tanggung, dia bahkan mencetak dua gol langsung.
3. Pemain & Pelatih Korsel Terkena Kartu Merah
Pada babak kedua, ketika Timnas Korsel harus bermain dengan 10 pemain setelah Lee Young-Jun mendapat kartu merah. Lee Young-Jun harus keluar lapangan setelah melakukan tekel keras terhadap Justin Hubner.Wasit sebenarnya sempat memberi kartu kuning saja atas pelanggaran tersebut. Namun, wasit VAR meminta wasit utama melakukan pengecekan ulang. Hasilnya, kartu kuning tersebut diganti dengan kartu merah karena pelanggaran tersebut cukup berbahaya bagi pemain.
Tak hanya itu, pada babak kedua, pelatih Korsel Hwang Sun-hong juga mendapat kartu kuning kedua dari wasit karena dua kali melakukan protes keras.
4. Ada 4 Gol Tercipta di Waktu Normal
Timnas Indonesia dan Timnas Korsel sama-sama bermain terbuka sepanjang pertandingan. Hal ini membuat kedua tim saling jual-beli serangan. Dalam pertandingan yang bertensi tinggi ini, ada empat gol yang tercipta.Tiga gol terjadi di babak pertama. Gol tersebut diciptakan oleh Rafael Struick pada menit 15 dan 48, sedangkan satu gol dari Korsel dihasilkan dari gol bunuh diri Komang Teguh. D babak kedua, Korsel berhasil menciptakan gol lagi.
Lewat skema serangan balik cepat, pada menit 82 Jeong Sang-bin berhasil mengecoh para pemain belakang Indonesia dan mencetak gol. Pertandingan pun berakhir dengan skor 2-2.
5. Tambahan Waktu Berjalan Tanpa Gol
Dengan hasil 2-2, laga ini pun berlanjut dengan babak tambahan perpanjangan waktu 2x15 menit. Namun, pada babak extra time ini, tak ada hal yang spesial terjadi. Berbeda dari sebelumnya, kali ini kedua tim sama-sama menjalankan tempo pertandingan yang lambat.Meski beberapa kali ada serangan berbahaya dari kedua tim, tak ada gol tambahan yang tercipta. Kedua tim tampak bermain aman dan menjaga tensi hingga babak adu pinalti. Sejumlah pergantian pun dilakukan oleh kedua tim untuk melakukan penyegaran. Namun, karena tak ada gol tercipta, pertandingan harus dilanjutkan dengan adu pinalti.
6. Hubner Tendang Pinalti 2 Kali
Justin Hubner yang menjadi penendang kelima Timnas Indonesia gagal mencetak gol. Hasil ini sebenarnya bisa membuat Korsel langsung melenggang ke babak selanjutnya. Namun, wasit meminta Hubner mengulang tembakan pinalti tersebut.Sebab, sebelum Hubner menendang, kiper Korsel sudah terlebih dahulu bergerak. Saat sepakan pinalti Hubner diulang, dia berhasil memperbaiki kesalahannya dan membuat skor menjadi 5-5. Pinalti pun berlanjut.
7. Skor Akhir Pinalti 11-10
Drama adu pinalti kali ini berjalan panjang dan menegangkan. Indonesia sempat berada di atas angin ketika penendang keenam Korsel, Kang Sang-yong gagal. Namun, sayangnya algojo keenam Indonesia Arkhan Fikri pun gagal juga.Ernando kembali menjadi pahlawan saat dua kali berhasil menggagalkan sepakan dari Korsel lagi, kali ini Lee Kang-hee yang tak bisa mencetak gol. Setelahnya, penendang ke-11 Indonesia Pratama Arhan memastikan langkah Indonesia ke semifinal setelah sepakannya menembus gawang Korsel. Adu pinalti ini pun diakhiri dengan skor 11-10.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.