Moms, Ini Lo Perbedaan Kandungan Susu UHT & Susu Pertumbuhan
21 April 2024 |
17:00 WIB
Siapa nih di antara Genhype yang merupakan ibu dari anak-anak bayi? Setelah usia dua tahun, biasanya mereka tidak lagi diberi konsumsi berupa Air Susu Ibu (ASI). Nah, pada momen tersebut, sering kali orang tua kebingungan memilih susu apa yang bisa diberikan untuk melengkapi gizi bayi sekaligus mendukung proses tumbuh kembangnya.
Ada yang melanjutkan dengan memberikan susu pertumbuhan. Akan tetapi, tak sedikit pula orang tua yang memberi susu jenis UHT, yang belakangan populer karena dikenal praktis dalam penyajiannya. Nah, soal itu, tahukah moms bahwa perbedaan keduanya bukan hanya pada cara penyajian dan harganya, tetapi pada kandungan gizi yang dibutuhkan anak?
Sebelum menentukan memberikan susu pertumbuhan atau susu UHT pada anak, ada baiknya kita mengenal lebih dahulu perbedaan keduanya.
Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan jika Anak Alergi Susu? Simak Penjelasan Dokter Ini
Susu UHT (ultra high temperature) merupakan jenis susu yang melalui proses disterilisasi secara termal. Proses disterilisasi termal dilakukan dengan suhu tinggi sekitar 135-145 derajat Celcius atau di atas 2880 derajat Fahrenheit, dan dalam waktu yang singkat selama 2-5 detik, baik sebelum atau setelah pengemasan.
Pemanasan dengan suhu tinggi ini digunakan untuk membunuh seluruh mikroorganisme (bakteri pembusuk dan patogen) serta spora atau jamur. Sedangkan waktu pemanasan yang singkat bertujuan agar warna, aroma, dan rasa susu relatif tidak berubah seperti susu segar. Susu UHT pada umumnya dapat bertahan selama 6-9 bulan dalam kemasan atau sebelum dibuka.
Nah, susu UHT yang dikenal dengan proses pemanasan ultra tinggi untuk membunuh bakteri dan memperpanjang masa simpan, memang praktis dan tersedia di pasaran. Namun, dibandingkan dengan susu pertumbuhan, susu UHT memiliki kandungan nutrisi yang terbatas. Umumnya, ini mengandung lemak, protein, gula, garam, vitamin, kalsium, magnesium, fosfor, dan seng.
Selain itu, susu pertumbuhan ada juga yang dilengkapi dengan IronC™, yaitu kombinasi unik zat besi dan vitamin C, yang dapat mendukung penyerapan zat besi hingga 2 kali lipat. Karena itu, tidak heran bila nutrisi yang terkandung dalam susu formula dapat memberikan dukungan yang dibutuhkan untuk kemampuan belajar, kreativitas, dan pemecahan masalah si Kecil.
“Susu UHT biasanya tidak memiliki tambahan gula, kecuali jika ditambahkan dalam bentuk flavoring atau pemanis buatan. Namun, beberapa merek susu UHT dapat menambahkan gula tambahan dalam jumlah kecil sebagai bagian dari proses pengolahan,” jelasnya.
Dokter Nurul Fajriah Afiatunnisa dari Hellosehat menambahkan bahwa susu UHT hanya boleh diberikan kepada bayi di atas 1 tahun karena proses pasteurisasi yang dilakukan sedangkan susu formula atau susu pertumbuhan sudah bisa diberikan pada bayi di bawah 1 tahun.
Susu formula merupakan susu buatan yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi yang tidak bisa atau tidak mengonsumsi ASI sehingga kandungan nutrisinya lebih lengkap dan seimbang untuk memenuhi kebutuhan bayi.
“Untuk pemberiannya tidak boleh berlebihan dan tidak boleh mengganggu jadwal makan utama karena susu hanya tambahan sedangkan yang utama adalah makan,” jelasnya.
Baca juga: Cara Asmirandah Penuhi Gizi Anaknya yang Alergi Susu Sapi
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Ada yang melanjutkan dengan memberikan susu pertumbuhan. Akan tetapi, tak sedikit pula orang tua yang memberi susu jenis UHT, yang belakangan populer karena dikenal praktis dalam penyajiannya. Nah, soal itu, tahukah moms bahwa perbedaan keduanya bukan hanya pada cara penyajian dan harganya, tetapi pada kandungan gizi yang dibutuhkan anak?
Sebelum menentukan memberikan susu pertumbuhan atau susu UHT pada anak, ada baiknya kita mengenal lebih dahulu perbedaan keduanya.
Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan jika Anak Alergi Susu? Simak Penjelasan Dokter Ini
1. Susu UHT
Susu UHT (ultra high temperature) merupakan jenis susu yang melalui proses disterilisasi secara termal. Proses disterilisasi termal dilakukan dengan suhu tinggi sekitar 135-145 derajat Celcius atau di atas 2880 derajat Fahrenheit, dan dalam waktu yang singkat selama 2-5 detik, baik sebelum atau setelah pengemasan.Pemanasan dengan suhu tinggi ini digunakan untuk membunuh seluruh mikroorganisme (bakteri pembusuk dan patogen) serta spora atau jamur. Sedangkan waktu pemanasan yang singkat bertujuan agar warna, aroma, dan rasa susu relatif tidak berubah seperti susu segar. Susu UHT pada umumnya dapat bertahan selama 6-9 bulan dalam kemasan atau sebelum dibuka.
Nah, susu UHT yang dikenal dengan proses pemanasan ultra tinggi untuk membunuh bakteri dan memperpanjang masa simpan, memang praktis dan tersedia di pasaran. Namun, dibandingkan dengan susu pertumbuhan, susu UHT memiliki kandungan nutrisi yang terbatas. Umumnya, ini mengandung lemak, protein, gula, garam, vitamin, kalsium, magnesium, fosfor, dan seng.
2. Susu Pertumbuhan
Susu pertumbuhan memang diformulasi khusus untuk anak sesuai usianya. Susu jenis ini memiliki kandungan gizi yang sama dengan UHT seperti DHA, omega 3 & 6 yang baik untuk imunitas, serta meningkatkan kesehatan jantung dan otak anak.Selain itu, susu pertumbuhan ada juga yang dilengkapi dengan IronC™, yaitu kombinasi unik zat besi dan vitamin C, yang dapat mendukung penyerapan zat besi hingga 2 kali lipat. Karena itu, tidak heran bila nutrisi yang terkandung dalam susu formula dapat memberikan dukungan yang dibutuhkan untuk kemampuan belajar, kreativitas, dan pemecahan masalah si Kecil.
Perbedaan Susu UHT & Susu Pertumbuhan
Dian Sulistya Ekaputri, dokter spesialis anak, menjelaskan bahwa susu formula dan susu UHT memiliki kandungan gula yang berbeda-beda, tergantung pada jenis dan mereknya. Menurutnya, susu formula cenderung mengandung gula dalam bentuk laktosa, yang merupakan gula alami dalam susu.“Susu UHT biasanya tidak memiliki tambahan gula, kecuali jika ditambahkan dalam bentuk flavoring atau pemanis buatan. Namun, beberapa merek susu UHT dapat menambahkan gula tambahan dalam jumlah kecil sebagai bagian dari proses pengolahan,” jelasnya.
Dokter Nurul Fajriah Afiatunnisa dari Hellosehat menambahkan bahwa susu UHT hanya boleh diberikan kepada bayi di atas 1 tahun karena proses pasteurisasi yang dilakukan sedangkan susu formula atau susu pertumbuhan sudah bisa diberikan pada bayi di bawah 1 tahun.
Susu formula merupakan susu buatan yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi yang tidak bisa atau tidak mengonsumsi ASI sehingga kandungan nutrisinya lebih lengkap dan seimbang untuk memenuhi kebutuhan bayi.
“Untuk pemberiannya tidak boleh berlebihan dan tidak boleh mengganggu jadwal makan utama karena susu hanya tambahan sedangkan yang utama adalah makan,” jelasnya.
Baca juga: Cara Asmirandah Penuhi Gizi Anaknya yang Alergi Susu Sapi
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.