Cara Asmirandah Penuhi Gizi Anaknya yang Alergi Susu Sapi
15 May 2023 |
21:00 WIB
Aktris dan ibu muda Asmirandah tak menyangka kalau putrinya, Chloe Emanuelle Van Wattimena, mengalami alergi susu sapi. Sebab, pada awalnya Chloe tidak mengalami reaksi apa pun saat dirinya memberikan ASI. Namun, setelah tiga bulan, reaksi alergi tersebut baru timbul.
Pada saat itu, reaksi pertama yang muncul adalah adanya ruam yang muncul di kulitnya. Dia sempat mengira ruam itu berasal dari popoknya. Namun, setelah tak sembuh-sembuh, barulah dirinya menyadari kalau ruam itu adalah tanda alergi dari susu sapi.
“Waktu aku tanya ke dokter, dia hanya menyarankan aku untuk puasa mengonsumsi susu sapi dan produk turunannya. Sebab, Chloe tidak cocok dengan susu sapi,” ungkap Asmirandah dalam media gathering Festival Soya Semua Anak Bisa Maju, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Bunda Harus Tahu, Alergi Dapat Ganggu Psikologis Anak Lho!
Berpuasa produk susu sapi pada saat menyusui bagi Asmirandah cukup berat. Ini bukan soal tidak boleh mengonsumsi susu sapi cair saja. Namun, segala produk turunannya, seperti kue yang mengandung butter yang menjadi kesukaannya, juga tidak boleh dimakan.
Meski demikian, Asmirandah tetap melakukannya demi si buah hati. Benar saja, saat dirinya mulai menyetop konsumsi hal-hal berbau susu sapi, Chloe kembali bisa menyusui dengan nyaman tanpa ada reaksi alergi tertentu.
Asmirandah sadar anaknya yang mengalami alergi susu sapi harus tetap mendapatkan nutrisi dan gizi optimal. Sebagai pengganti susu sapi, pemeran sinetron Kemilau Cinta Kamila itu memilih memberikan susu soya kepada anaknya.
Saat usia Chloe sudah menginjak dua tahunan, Asmirandah juga mengaku masih minim memberikan produk-produk susu sapi maupun turunannya kepada putrinya itu. Dia tidak ingin gegabah dengan langsung mencampurkan susu sapi ke dalam apa yang akan dikonsumsi anaknya.
Dia lebih baik mencari substitusi makanan atau minuman lain yang bisa menggantikan nilai-nilai gizi dari susu sapi. Salah satunya ialah dengan menggunakan makanan laut.
“Lebih banyak mencari protein lain, seperti ikan atau ayam. Selain itu, diimbangi juga dengan konsumsi sayuran agar lebih seimbang,” imbuhnya.
Anak yang sudah dideteksi memiliki alergi lebih baik menghindari sumber alergi tersebut. Peran orang tua menjadi penting untuk mencari makanan atau minuman pengganti lain agar nutrisi serta gizinya tetap optimal.
Isman mengimbau agar orang tua jangan sekali-kali menantang alergi yang dialami oleh anak. Jika anak sudah disebut oleh dokter alergi makanan tertentu, seharusnya orang tua langsung menghindari si anak mengonsumsi makanan tersebut.
Sebab, jika dipaksakan, anak yang memiliki alergi bisa mengalami reaksi anafilaksis. Reaksi anafilaksis ini tergolong akan memberikan dampak yang berat, yakni bisa menyerang anggota tubuh lain, seperti jantung.
“Jangan coba-coba menantang dengan memberikan ini itu yang memang sudah dilarang. Namun, sebaliknya, jika belum ada bukti yang pasti, ya santai-santai saja,” ucapnya.
Isman menyebut sebelum ada bukti hitam di atas putih, anak sebaiknya tidak dilarang untuk mengeksplorasi makanan atau minuman tertentu. Apalagi ada penelitian medis yang menyebut reaksi alergi makanan pada anak akan mulai menurun saat dia berusia dua tahun ke atas.
“Anak itu mau coba semuanya, jangan kemudian enggak boleh sebelum ada bukti hitam di atas putih,” imbuhnya.
Baca juga: 3 Kiat Atasi Reaksi Alergi di Kulit Secara Alami
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Pada saat itu, reaksi pertama yang muncul adalah adanya ruam yang muncul di kulitnya. Dia sempat mengira ruam itu berasal dari popoknya. Namun, setelah tak sembuh-sembuh, barulah dirinya menyadari kalau ruam itu adalah tanda alergi dari susu sapi.
“Waktu aku tanya ke dokter, dia hanya menyarankan aku untuk puasa mengonsumsi susu sapi dan produk turunannya. Sebab, Chloe tidak cocok dengan susu sapi,” ungkap Asmirandah dalam media gathering Festival Soya Semua Anak Bisa Maju, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Bunda Harus Tahu, Alergi Dapat Ganggu Psikologis Anak Lho!
Berpuasa produk susu sapi pada saat menyusui bagi Asmirandah cukup berat. Ini bukan soal tidak boleh mengonsumsi susu sapi cair saja. Namun, segala produk turunannya, seperti kue yang mengandung butter yang menjadi kesukaannya, juga tidak boleh dimakan.
Meski demikian, Asmirandah tetap melakukannya demi si buah hati. Benar saja, saat dirinya mulai menyetop konsumsi hal-hal berbau susu sapi, Chloe kembali bisa menyusui dengan nyaman tanpa ada reaksi alergi tertentu.
Asmirandah sadar anaknya yang mengalami alergi susu sapi harus tetap mendapatkan nutrisi dan gizi optimal. Sebagai pengganti susu sapi, pemeran sinetron Kemilau Cinta Kamila itu memilih memberikan susu soya kepada anaknya.
Saat usia Chloe sudah menginjak dua tahunan, Asmirandah juga mengaku masih minim memberikan produk-produk susu sapi maupun turunannya kepada putrinya itu. Dia tidak ingin gegabah dengan langsung mencampurkan susu sapi ke dalam apa yang akan dikonsumsi anaknya.
Dia lebih baik mencari substitusi makanan atau minuman lain yang bisa menggantikan nilai-nilai gizi dari susu sapi. Salah satunya ialah dengan menggunakan makanan laut.
“Lebih banyak mencari protein lain, seperti ikan atau ayam. Selain itu, diimbangi juga dengan konsumsi sayuran agar lebih seimbang,” imbuhnya.
Anak Punya Riwayat Alergi Tidak Boleh Dipaksa
Dokter anak konsultan alergi dari Hermina Hospitals Isman Jafar mengatakan alergi makanan adalah salah satu jenis alergi yang paling sering ditemui. Alergi makanan pada umumnya akan meningkat pada saat anak berusia 1 tahun hingga 2 tahun. Setelah itu, reaksi alergi secara umum akan mengalami penurunan.Anak yang sudah dideteksi memiliki alergi lebih baik menghindari sumber alergi tersebut. Peran orang tua menjadi penting untuk mencari makanan atau minuman pengganti lain agar nutrisi serta gizinya tetap optimal.
Isman mengimbau agar orang tua jangan sekali-kali menantang alergi yang dialami oleh anak. Jika anak sudah disebut oleh dokter alergi makanan tertentu, seharusnya orang tua langsung menghindari si anak mengonsumsi makanan tersebut.
Sebab, jika dipaksakan, anak yang memiliki alergi bisa mengalami reaksi anafilaksis. Reaksi anafilaksis ini tergolong akan memberikan dampak yang berat, yakni bisa menyerang anggota tubuh lain, seperti jantung.
“Jangan coba-coba menantang dengan memberikan ini itu yang memang sudah dilarang. Namun, sebaliknya, jika belum ada bukti yang pasti, ya santai-santai saja,” ucapnya.
Isman menyebut sebelum ada bukti hitam di atas putih, anak sebaiknya tidak dilarang untuk mengeksplorasi makanan atau minuman tertentu. Apalagi ada penelitian medis yang menyebut reaksi alergi makanan pada anak akan mulai menurun saat dia berusia dua tahun ke atas.
“Anak itu mau coba semuanya, jangan kemudian enggak boleh sebelum ada bukti hitam di atas putih,” imbuhnya.
Baca juga: 3 Kiat Atasi Reaksi Alergi di Kulit Secara Alami
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.