Ini Kata Ahli Tentang Susu Formula Sebagai Alternatif Sumber Nutrisi Anak
04 September 2024 |
16:18 WIB
Di tengah semakin banyaknya pilihan nutrisi untuk anak, susu formula tetap menjadi andalan bagi banyak keluarga dalam memastikan tumbuh kembang buah hati berjalan optimal. Meskipun Air Susu Ibu (ASI) diakui sebagai sumber nutrisi terbaik bagi bayi, kenyataannya tidak semua ibu dapat memberikan ASI secara eksklusif.
Baik karena alasan medis, keterbatasan produksi ASI, atau situasi tertentu, susu formula hadir sebagai solusi alternatif yang menawarkan nutrisi lengkap dan seimbang, dirancang sedekat mungkin dengan ASI, untuk mendukung kebutuhan gizi anak.
Dalam kondisi tertentu, susu formula (sufor) dapat menjadi solusi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan gizi si kecil. Dengan kandungan nutrisi yang dirancang sedekat mungkin dengan ASI, sufor menawarkan alternatif yang aman dan bergizi.
Baca juga: Masifnya Susu Formula Bikin Angka Menyusui Eksklusif di Indonesia Turun
Para ahli pun menegaskan, dalam situasi ketika ASI tidak memungkinkan, susu formula dapat menjadi pilihan terbaik karena memiliki kandungan nutrisi yang lengkap.
Dr. Robert Soetandio, Sp.A., M.si.Med, dari RS Pondok Indah Bintaro menjelaskan bahwa susu formula mengandung berbagai nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh anak. Bahkan, kandungan AHA dan DHA yang ada dalam sufor sangat bermanfaat untuk perkembangan otak, sistem saraf, dan mata bayi.
Berikut ini beberapa alasan mengapa susu formula masih dibutuhkan dan bagaimana sufor bisa menjadi solusi gizi untuk anak:
Susu formula dirancang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak, dengan kandungan protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral yang diperlukan untuk tumbuh kembang yang optimal. Nutrisi ini dirancang sedekat mungkin dengan ASI, namun dengan komposisi yang disesuaikan sesuai kebutuhan anak.
"Susu formula memang dirancang dengan komposisi nutrisi yang sangat lengkap, sehingga bisa menjadi sumber gizi yang baik terutama jika ASI tidak memungkinkan," jelasnya.
Dalam situasi tertentu, seperti ketika ibu tidak dapat memberikan ASI karena alasan kesehatan atau setelah kematian, susu formula menjadi sumber gizi utama yang dapat diandalkan. Prof. DR. dr. Rini Sekartini, SpA(K), dari IDAI menekankan bahwa sufor tidak perlu dipandang negatif, terutama jika itu adalah satu-satunya cara untuk memastikan anak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.
"Susu formula itu bukan suatu hal yang diharamkan. Jika memang diperlukan, susu formula bisa menjadi alternatif yang sangat baik," ucap Prof. Rini.
Ada kondisi medis ketika ibu tidak disarankan menyusui, seperti kasus ibu yang terinfeksi HIV. Dalam situasi ini, dokter menganjurkan penggunaan susu formula sebagai pengganti ASI untuk melindungi kesehatan anak.
Dr. Huminsa Ranto Morison Panjaitan, SpA, dokter spesialis anak dari RS Mardi Waluyo, menyatakan, untuk ibu dengan kondisi kesehatan tertentu seperti HIV, sangat disarankan penggunaan susu formula untuk menghindari risiko penularan penyakit melalui ASI.
Produk susu formula diproduksi di bawah pengawasan ketat dengan standar keamanan yang tinggi. Ini memastikan bahwa produk yang diberikan kepada anak bebas dari kontaminasi dan aman dikonsumsi.
"Setiap produk susu formula yang beredar di pasaran sudah melewati uji klinis dan pengawasan yang ketat, sehingga para orang tua tidak perlu khawatir akan kualitasnya," ujar dr. Robert Soetandio.
Penting bagi orang tua untuk memahami bahwa tidak semua susu bisa menjadi pengganti ASI atau susu formula. Misalnya, susu kental manis tidak disarankan karena kandungan gulanya yang tinggi, yang justru dapat membahayakan kesehatan dan perkembangan anak.
Dr. Huminsa Ranto menegaskan, susu kental manis memiliki kandungan gula yang sangat tinggi, yang bisa menyebabkan gangguan pada pertumbuhan anak. "Jadi, ini bukanlah pengganti yang baik untuk ASI atau susu formula," tegasnya.
Susu formula, dengan berbagai keunggulannya, menawarkan solusi yang fleksibel dan aman untuk memenuhi kebutuhan gizi anak, terutama dalam situasi di mana ASI tidak dapat diberikan. Sebagai orang tua, penting untuk mengetahui kapan dan bagaimana memberikan sufor agar dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak dengan optimal.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Baik karena alasan medis, keterbatasan produksi ASI, atau situasi tertentu, susu formula hadir sebagai solusi alternatif yang menawarkan nutrisi lengkap dan seimbang, dirancang sedekat mungkin dengan ASI, untuk mendukung kebutuhan gizi anak.
Dalam kondisi tertentu, susu formula (sufor) dapat menjadi solusi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan gizi si kecil. Dengan kandungan nutrisi yang dirancang sedekat mungkin dengan ASI, sufor menawarkan alternatif yang aman dan bergizi.
Baca juga: Masifnya Susu Formula Bikin Angka Menyusui Eksklusif di Indonesia Turun
Para ahli pun menegaskan, dalam situasi ketika ASI tidak memungkinkan, susu formula dapat menjadi pilihan terbaik karena memiliki kandungan nutrisi yang lengkap.
Dr. Robert Soetandio, Sp.A., M.si.Med, dari RS Pondok Indah Bintaro menjelaskan bahwa susu formula mengandung berbagai nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh anak. Bahkan, kandungan AHA dan DHA yang ada dalam sufor sangat bermanfaat untuk perkembangan otak, sistem saraf, dan mata bayi.
Berikut ini beberapa alasan mengapa susu formula masih dibutuhkan dan bagaimana sufor bisa menjadi solusi gizi untuk anak:
1. Kandungan Nutrisi Lengkap dan Seimbang
Susu formula dirancang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak, dengan kandungan protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral yang diperlukan untuk tumbuh kembang yang optimal. Nutrisi ini dirancang sedekat mungkin dengan ASI, namun dengan komposisi yang disesuaikan sesuai kebutuhan anak."Susu formula memang dirancang dengan komposisi nutrisi yang sangat lengkap, sehingga bisa menjadi sumber gizi yang baik terutama jika ASI tidak memungkinkan," jelasnya.
2. Sumber Gizi Utama dalam Kondisi Khusus
Dalam situasi tertentu, seperti ketika ibu tidak dapat memberikan ASI karena alasan kesehatan atau setelah kematian, susu formula menjadi sumber gizi utama yang dapat diandalkan. Prof. DR. dr. Rini Sekartini, SpA(K), dari IDAI menekankan bahwa sufor tidak perlu dipandang negatif, terutama jika itu adalah satu-satunya cara untuk memastikan anak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan."Susu formula itu bukan suatu hal yang diharamkan. Jika memang diperlukan, susu formula bisa menjadi alternatif yang sangat baik," ucap Prof. Rini.
3. Alternatif bagi Ibu dengan Kondisi Kesehatan Tertentu
Ada kondisi medis ketika ibu tidak disarankan menyusui, seperti kasus ibu yang terinfeksi HIV. Dalam situasi ini, dokter menganjurkan penggunaan susu formula sebagai pengganti ASI untuk melindungi kesehatan anak.Dr. Huminsa Ranto Morison Panjaitan, SpA, dokter spesialis anak dari RS Mardi Waluyo, menyatakan, untuk ibu dengan kondisi kesehatan tertentu seperti HIV, sangat disarankan penggunaan susu formula untuk menghindari risiko penularan penyakit melalui ASI.
4. Diberikan dengan Keamanan dan Pengawasan
Produk susu formula diproduksi di bawah pengawasan ketat dengan standar keamanan yang tinggi. Ini memastikan bahwa produk yang diberikan kepada anak bebas dari kontaminasi dan aman dikonsumsi."Setiap produk susu formula yang beredar di pasaran sudah melewati uji klinis dan pengawasan yang ketat, sehingga para orang tua tidak perlu khawatir akan kualitasnya," ujar dr. Robert Soetandio.
5. Tidak Semua Susu Bisa Menggantikan ASI
Penting bagi orang tua untuk memahami bahwa tidak semua susu bisa menjadi pengganti ASI atau susu formula. Misalnya, susu kental manis tidak disarankan karena kandungan gulanya yang tinggi, yang justru dapat membahayakan kesehatan dan perkembangan anak.Dr. Huminsa Ranto menegaskan, susu kental manis memiliki kandungan gula yang sangat tinggi, yang bisa menyebabkan gangguan pada pertumbuhan anak. "Jadi, ini bukanlah pengganti yang baik untuk ASI atau susu formula," tegasnya.
Susu formula, dengan berbagai keunggulannya, menawarkan solusi yang fleksibel dan aman untuk memenuhi kebutuhan gizi anak, terutama dalam situasi di mana ASI tidak dapat diberikan. Sebagai orang tua, penting untuk mengetahui kapan dan bagaimana memberikan sufor agar dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak dengan optimal.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.