Alergi Susu (Sumber Foto: Freepik)

Apa yang Harus Dilakukan jika Anak Alergi Susu? Simak Penjelasan Dokter Ini

19 June 2023   |   18:30 WIB
Image
Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

Saat anak mengalami alergi susu, ibu pasti khawatir. Sebab, dia sama sekali tidak bisa mengonsumsi susu. Akhirnya anak harus melewatkan segudang nutrisi penting dari susu, seperti kalsium, fosfor, zinc, vitamin A, vitamin D, vitamin B12, vitamin B2, asam amino, dan asam pantotenat. 

Sri Lestari, dokter Spesialis Anak, Konsultan Alergi Imunologi dari RS EMC Pulomas menjelaskan bahwa alergi adalah reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh terhadap suatu zat atau alergen. Pada kasus alergi susu, zat alergennya, yakni semua kandungan protein dalam susu dan berbagai produk olahannya, seperti keju, yoghurt, dan mentega.

"Protein yang ada dalam susu terutama casein dan whey ukurannya terlalu besar, sehingga dalam pencernaan bayi yang belum sempurna itu, dianggap sebagai benda asing," kata Sri.

Akibatnya, tubuh akan melepaskan gejala-gejala alergi seperti sakit perut, mual, muntah, diare, kulit gatal dan bengkak, serta mata merah dan berair. Alergi susu juga dapat memicu anafilaksis atau reaksi alergi parah, kondisi ini ditandai dengan sesak napas, jantung berdebar, tekanan darah menurun, dan penurunan kesadaran.

Namun, Sri memaparkan bahwa bukan berarti anak yang alergi susu tidak bisa minum susu sama sekali. Anak masih tetap bisa minum susu, dengan catatan ibu harus jeli memilih susu yang cocok untuk dikonsumsinya. Sebelumnya bisa dikonsultasikan dulu dengan dokter dan ahli gizi.

"Altenatifnya kita ganti susu sapi dengan susu sapi juga, tapi yang proteinnya sudah dipecah-pecah menjadi sangat kecil sampai dalam bentuk asam amino," katanya.

Baca juga: Kenali Alergi Susu Sapi pada Anak

Sri menjelaskan, protein dalam susu sapi yang sangat kecil tidak akan dianggap oleh tubuh sebagai alergen. Sementara bagi anak yang punya risiko tinggi alergi, tapi belum muncul gejalanya, bisa diberikan susu khusus dengan protein terhidrolisis parsial (PHP) sebagai pencegahan.

Kemudian alternatif kedua, boleh mengganti susu sapi dengan susu nabati. Namun, Sri berpesan untuk susu kedelai sebaiknya dikonsumsi oleh anak di atas 6 bulan. "Alternatif selanjutnya boleh saja diganti dengan susu nabati seperti susu kedelai, dengan syarat anak tidak alergi susu kedelai," kata dr Sri.

Meskipun ibu bisa menemukan makanan pengganti sebagai alternatifnya, tetapi tak menutup kemungkinan suatu saat anak bisa saja tak sengaja mengonsumsi susu, sehingga alerginya kambuh. Dalam hal ini ibu mungkin bertanya-tanya kira-kira apakah alergi pada anak bisa sembuh total.

Sementara itu, Harun Albar, dokter Spesialis Anak Brawijaya Hospital Antasari menjelaskan apa yang dimaksud dengan alergi dan apa penyebabnya. Dia memaparkan, alergi artinya 'A' tidak 'lergi' cocok, jadi alergi adalah ketidakcocokan atau ketidakharmonisan.

"Alergi adalah reaksi hipersensitif yang menunjukan protes terhadap segala hal yang masuk ke dalam tubuh karena dianggap membahayakan tubuh, bisa makanan, minuman, dan unsur lainnya dalam lingkungan seperti debu, bulu hewan," lanjutnya.

Penyebab alergi salah satunya adalah faktor keturunan. Dilihat dulu apakah anak memang sudah memiliki riwayat alergi sebagai bawaan genetik. Kemudian pastikan apakah kedua orang tuanya atau salah satunya saja yang memiliki alergi.

"Pada kedua orang tua yang punya alergi, potensi muncul alergi pada anak sekitar 70 persen, sementara jika hanya salah satunya saja bisa 40-60 persen, tetapi bisa juga dari saudara dekatnya sekitar 30 persen," jelasnya.

Terkait apakah alergi bisa sembuh atau tidak, Harun menjelaskan bahwa sejauh ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan alergi secara total, tetapi hanya bisa meredakan gejalanya. “Disembuhkan dalam pengertian apa dulu, kalau di off-kan ekspresi genetiknya mungkin bisa, tapi kalau sembuh total tidak bisa,” katanya.

Dia menjelaskan, misalnya anak yang alergi makanan tertentu, setelah mengkonsumsinya langsung bentol-bentol. Kemudian saat sudah dewasa, dia mengonsumsi makanan yang sama tapi tidak ada reaksi alergi sama sekali. “Itu bukan berarti alerginya sembuh, tapi memang dia sudah toleransi terhadap makanan tersebut sehingga tidak bereaksi,” ujar Harun.

Kembali lagi ke pengertian alergi, yakni reaksi berlebihan terhadap zat yang masuk ke tubuh. Artinya jika tubuh kita sudah menganggap zat tersebut tidak berbahaya berarti dia sudah bisa menoleransi zat tersebut.  “Kesempulannya alergi tersebut menghilang karena respon genetiknya off, tapi bukan berarti sembuh total,” jelas Harun.

Baca juga: Riwayat Alergi Orang Tua Bisa Menurun ke Anak, Cek Tanda-tandanya

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Sedang Diproduksi, Cek Sinopsis Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Season 4

BERIKUTNYA

Resep Kari Kambing Aceh untuk Hidangan Iduladha

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: