ilustrasi hotel resort (sumber gambar: Pixabay/ pexels)

Tren Wisatawan Lebih Memilih Hotel Berkualitas Meski Harga Mahal

17 April 2024   |   21:36 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Saat ini industri pariwisata di Indonesia sudah kembali menggeliat setelah sempat terpuruk selama beberapa waktu terakhir akibat pandemi Covid-19. Salah satu sektor pariwisata yang ikut menikmati perkembangan industri tersebut adalah sektor perhotelan atau hospitality.

Satria Wei, Head of Hospitality Services Colliers Indonesia mengatakan kinerja sektor perhotelan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup positif dan signifikan sejak awal tahun 2022 dan akan terus berlanjut pada 2024. 

Baca juga: Hypereport: Menengok Potensi Bisnis Hotel Syariah di Indonesia

Colliers Indonesia sendiri memberikan perhatian khusus kepada dua jenis hotel yakni hotel bisnis dan hotel resort. Berdasarkan observasi yang dilakukan tim Colliers, kinerja hotel bisnis diproyeksikan mengalami peningkatan sekitar 6%-8%, didorong adanya berbagai kegiatan MICE, yang didominasi sektor swasta maupun pemerintah.

“Peningkatan  tersebut juga terjadi karena adanya berbagai kegiatan seperti pernikahan, wisuda, pertemuan, dan jamuan makan,” jelasnya.

Adapun wilayah yang mengalami peningkatan untuk hotel bisnis terutama di Jakarta, Surabaya, dan Bali sejalan dengan Laporan Pasar Properti Kuartalan Colliers Q4 2023.

Meskipun terjadi peningkatan okupansi, tetapi kondisi tersebut diperkirakan tidak akan mempengaruhi peningkatan tarif kamar. “Kalaupun ada peningkatan, mungkin hanya sekitar 4%-5% yang disebabkan peningkatan cukup besar dialami pada 2023,” ucapnya.

Hal yang sama juga terjadi pada kinerja hotel resort pada 2024 yang diperkirakan mengalami peningkatan dibandingkan 2023 lalu.

Menurut Satria, saat ini para wisatawan menjadi lebih terbiasa untuk membayar harga yang lebih tinggi untuk mendapatkan produk layanan serta pengalaman yang menarik.

Tidak hanya hotel berbintang, bahkan hotel melati sekalipun yang berlokasi di Kuta, Bali, mulai mengalami peningkatan okupansi, meski belum mencapai kapasitas penuh. Fenomena ini tidak hanya terlihat jelas di Bali tetapi juga meluas ke Lombok, Labuan Bajo, dan beberapa daerah lainnya.

“Ini menjadi indikator bahwa pasar mulai tumbuh di semua segmen,” ucapnya.

Berdasarkan data dari Colliers, wilayah yang mengalami okupansi tertinggi adalah Bali, disusul Yogyakarta dan Jawa Tengah. Pada 2024, para wisatawan dari negara berkembang akan menyukai Labuan Bajo, Danau Toba, dan berbagai daerah lainnya diantisipasi untuk mendapatkan daya tarik. Lonjakan ini dipicu oleh penyelesaian sarana dan prasarana.

“Harapannya pada tahun ini, selain bergantung pada pasar domestik, jika penerbangan langsung dari beberapa negara dimulai, kontribusi terhadap tingkat hunian akan mengalami peningkatan yang cukup besar,” tuturnya.

Sama seperti hotel bisnis, pasar domestik untuk resor hotel diperkirakan akan mempertahankan dominasinya dan memberikan kontribusi besar pada sektor ini. Dibandingkan dengan pasar internasional, pasar dalam negeri pada tahun 2024 dinilai lebih signifikan dalam hal persentase, yakni sekitar 60%. 

Baca juga: Rekomendasi 7 Hotel dengan Restoran Terbaik di Dunia

Menurutnya, para wisatawan Indonesia saat ini akan lebih selektif. Mereka akan memprioritaskan kualitas, fasilitas, dan pengalaman yang menyenangkan meski harganya terbilang tinggi sehingga permintaan hotel resor bintang 4 dan 5 tetap tinggi.

Adapun demografi tamu saat ini akan didominasi oleh kelompok usia produktif yang lebih berorientasi untuk liburan bersama keluarga.

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

Makna & Sejarah Tradisi Lebaran Ketupat, Dirayakan Setiap 8 Syawal

BERIKUTNYA

6 Program Kesehatan yang Bikin Karyawan Auto Betah

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: