Ilustrasi perayaan Idulfitri. (Sumber gambar: PNW Production/Pexels)

Deretan Tradisi Unik Lebaran di Berbagai Negara, dari Arab Saudi hingga Suriname

11 April 2024   |   17:25 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Idulfitri merupakan hari raya umat Islam yang menandai berakhirnya bulan Ramadan dan datangnya Syawal. Idulfitri dirayakan dengan penuh suka cita oleh umat Muslim di seluruh dunia sebagai bentuk rasa syukur karena telah berhasil menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh.
 
Secara umum, perayaan Idulfitri mungkin akan sama di seluruh dunia, yakni sebagai ajang silaturahmi dan saling memaafkan antarsesama umat Islam, serta momen untuk berbagi kebahagiaan dan rezeki dengan sesama khususnya untuk mereka yang membutuhkan.
 
Di Indonesia, Idulfitri biasanya dirayakan dengan sejumlah tradisi seperti mudik ke kampung halaman, berkumpul bersama keluarga dan sanak saudara, menyantap hidangan khas Lebaran, sungkeman, hingga bagi-bagi THR. Termasuk, berziarah ke makam keluarga dan sanak saudara terdekat untuk mendoakan orang-orang yang telah berpulang.
Namun, pernahkah Genhype bertanya-tanya, bagaimana tradisi Idulfitri di berbagai belahan dunia. Faktanya, beberapa negara di dunia juga memiliki tradisi unik Lebaran yang rutin dilakukan tiap tahunnya. Apa sajakah itu? Berikut adalah ulasan lengkapnya seperti dirangkum dari berbagai sumber.
 

1. Pertunjukan seni di Arab Saudi

Negara Arab Saudi biasanya merayakan Hari Raya Lebaran dengan mengadakan berbagai acara pertunjukan seni seperti pergelaran teater, pembacaan puisi, parade musik dan tari, dan lainnya. Hal ini dilakukan untuk memeriahkan hari yang sudah ditunggu-tunggu selama setahun itu, serta menjadi pilihan hiburan selama libur Lebaran.
 
Selain itu, biasanya masyarakat Arab Saudi akan menghiasi rumah mereka dengan hiasan khas Lebaran. Perayaan Lebaran selalu dimulai dengan salat Id, lalu makan bersama keluarga, dan dilanjutkan dengan pergi mengunjungi dan bersilaturahmi dengan sanak saudara serta tetangga. Adapun, makanan khas yang pasti selalu ada pada momen Idulfitri di Arab Saudi adalah daging domba yang dicampur dengan nasi ditambah dengan sayuran khas.
 

2. Festival gula di Turki

Jika Lebaran di Indonesia identik dengan sajian kue-kue kering, di Turki justru memiliki tradisi membagi-bagikan permen dan beragam manisan lainnya seperti coklat. Mejelang hari Lebaran, anak-anak kecil di Turki akan berkeliling mengunjungi rumah-rumah untuk bersilahturahmi dan mengumpulkan permen, manisan, atau makanan tradisional Turki seperti lokum dan baklava. Tradisi ini disebut festival gula atau Seker Bayrami.
 
Selain itu, pada saat Idulfitri, masyarakat di Turki juga akan melakukan tradisi untuk menghormati orang yang lebih tua, dengan cara mencium tangan kanan anggota keluarga atau teman yang sudah lanjut usia, dan menempelkannya di dahi sambil mengucapkan salam Bayram. Hal itu dilakukan sebagai bentuk penghormatan tertinggi untuk orang-orang yang lebih tua.
 

Ilustrasi perayaan Idulfitri. (Sumber gambar: Musa Alzanoun/Pexels)

Ilustrasi perayaan Idulfitri. (Sumber gambar: Musa Alzanoun/Pexels)

3. Adu telur di Afganistan

Pada Hari Raya Idulfitri, seperti di Indonesia, masyarakat Afganistan akan menunaikan ibadah salat Id. Menariknya, sesudah salat, mereka akan berkumpul dan melakukan tradisi yang dikenal dengan nama Tokhm-Jangi alias adu telur. Tradisi ini dilakukan dengan berkompetisi memecahkan telur rebus. Ketentuannya, seseorang dinyatakan kalah jika telur rebusnya pecah terlebih dahulu. Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat berbagai usia untuk memeriahkan suasana Hari Raya Lebaran.
 

4. Ziarah Sayyid Ajjah di China

Melakukan ziarah kubur atau nyekar tak hanya menjadi tradisi hari Idulfitri di Indonesia melainkan juga di China. Masyarakat Muslim yang berada di provinsi Yunan, China memiliki tradisi berziarah ke makam Sayyid Ajjal al-Dinar Omar pada Hari Raya Idulfitri.
 
Sayyid Ajjal al-Dinar Omar sendiri merupakan gubernur pertama Yunan yang menyebarkan ajaran Islam di negara tersehut. Pada saat melakukan tradisi ziarah ini, masyarakat setempat akan bersama-sama membaca Al-Qur'an dan membersihkan makam.

5. Chand Raat di India

Tradisi Lebaran yang unik juga bisa kalian temui di India. Pada malam terakhir bulan Ramadan sebelum Hari Raya Idulfitri, para wanita Muslim di India kerap menghias tangan mereka menggunakan henna dengan berbagai pola cantik, atau yang dikenal dengan tradisi Chaand Raat.
 
Selain itu, tradisi lainnya di India yakni bertukar makanan manis serta menyantap berbagai sajian khas Idulfitri seperti Servai dan Sheer Kurma sebagai hidangan penutup. Termasuk, menghidangkan makanan khas bernama Siwaiyaan. Siwaiyaan adalah campuran bihun manis yang disajikan dengan susu dan buah-buahan kering. Ini adalah salah satu makanan yang wajib ada pada saat Lebaran di India.
 

Ilustrasi perayaan Idulfitri. (Sumber gambar: Ila Bappa Ibrahim/Pexels)

Ilustrasi perayaan Idulfitri. (Sumber gambar: Ila Bappa Ibrahim/Pexels)

6. Penetapan Idulfitri dengan primbon Jawa di Suriname

Suriname merupakan salah satu negara yang memiliki kedekatan sejarah dengan Indonesia, karena nenek moyang dari negara ini merupakan suku Jawa yang pada zaman dahulu dikirim ke Suriname pada masa penjajahan. Jadi, tak heran ada beberapa persamaan budaya yang bisa ditemukan di Suriname.
 
Keunikan dari budaya Suriname salah satunya bisa dilihat dari penentuan tanggal Idulfitri di negara ini yang ditetapkan berdasarkan penanggalan Jawa atau penanggalan primbon Jawa. Hal ini pun telah menjadi tradisi yang dilakukan tiap momen Lebaran datang.
 

7. Tradisi silaturahmi di Mesir

Sama dengan tradisi merayakan Lebaran di negara-negara lain, Mesir juga merayakannya dengan bersilaturahmi dengan orang-orang terdekat. Namun bedanya, masyarakat Mesir umumnya hanya melakukan silaturahmi dengan keluarga, tidak dengan tetangga di sekitar tempat tinggal mereka. Biasanya, mereka akan berkumpul bersama keluarganya di taman sambil memakan hidangan khas Lebaran Mesir yaitu Ranja, makanan yang terbuat dari ikan asin dan acar.
 

8. Festival kuliner di Maroko

Orang-orang di Maroko merayakan Idulfitri biasanya dengan menggelar festival kuliner. Selepas salat Id, masyarakat di Maroko akan mengadakan acara kuliner sederhana dengan menyajikan sejumlah hidangan khas Lebaran, seperti daging domba, couscous, dan plum diikuti dengan kue kering tradisional. Semua hidangan itu akan disajikan sepanjang Hari Raya Lebaran yang bisa dinikmati oleh seluruh keluarga, kerabat, dan teman. 
 

9. Bajram di Kosovo

Bajram adalah sebutan tradisi khas masyarakat Kosovo untuk merayakan Idulfitri. Bajram dilakukan tak jauh berbeda dengan tradisi Lebaran di Indonesia yakni dimulai dengan menunaikan ibadah salat Id.

Namun, di Kosovo, salat Id hanya dilakukan oleh para pria sedangkan para wanita akan tetap di rumah mempersiapkan berbagai makanan tradisional khas Lebaran Kosovo seperti Pite, Borek, Baklava dan lainnya. Berbagai hidangan ini kemudian akan disantap bersama setelah menunaikan salat Id dilanjutkan dengan bersilahturahmi dengan sanak saudara lainnya.

Baca juga Asal Mula & Sejarah Halalbihalal, Tradisi Idulfitri Khas Indonesia

Editor : Puput Ady Sukarno
 

SEBELUMNYA

5 Ide Bisnis Paling Cuan Setelah Lebaran

BERIKUTNYA

Bosan Dengan Opor, Rendang, & Sambal Goreng Hati, Banyak Orang Memburu Makanan Ini

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: