Ilustrasi pencari kerja (Sumber gambar: Mart Production/Pexels)

Sulit Cari Kerja di 2025? Tantangan bagi Pencari Kerja & Solusinya

17 January 2025   |   21:00 WIB
Image
Indah Permata Hati Jurnalis Hypeabis.id

Para profesional di Indonesia menyambut 2025 dengan penuh harapan baru. Data LinkedIn menyebutkan sebanyak 7 dari 10 atau sekitar 70 persen pekerja menyatakan ingin mencari pekerjaan baru. Meski demikian, proses pencarian kerja di Indonesia kini makin penuh tantangan baik bagi pencari kerja maupun perekrut. 

Laporan LinkedIn juga mengungkap hampir 6 dari 10  atau sebanyak 59 persen pencari kerja mengaku pernah tidak menerima respons setelah mengirimkan lamaran atau menghubungi perekrut. Bahkan, lebih dari setengah responden merasa bahwa proses mencari pekerjaan menjadi makin sulit, sementara 59 persen merasa bahwa waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan pekerjaan juga makin lama. 

Baca juga: Survei LinkedIn Ungkap 7 dari 10 Pekerja Indonesia Ingin Pindah Kantor Pada 2025

Meskipun banyak profesional yang bersemangat untuk mencari pekerjaan baru, tantangan di pasar kerja juga kian kompleks. Banyak orang yang melamar pekerjaan dengan harapan semakin banyak kesempatan, tetapi ternyata justru gagal mendapatkan respons yang diinginkan.

Saat ini, pencari kerja di Indonesia rata-rata menghabiskan waktu hingga 4 jam tiap minggu untuk melamar pekerjaan. Target rata-ratanya adalah 5 lamaran per minggu. Sebanyak 42 persen profesional percaya bahwa mengirimkan lamaran sebanyak mungkin akan meningkatkan peluang mereka untuk diterima. Pandangan ini banyak dianut oleh generasi muda.

Namun, fakta menunjukkan bahwa strategi ini sering kali tidak membuahkan hasil yang diinginkan. Sekitar 43 persen pencari kerja di Indonesia mengaku telah mengirim lebih banyak lamaran, tetapi tidak mendapat balasan dari perekrut.

Dari sisi perekrut, lebih dari 80% perekrut mengaku menerima lebih banyak lamaran dibandingkan tahun lalu. Namun sayangnya, mereka merasa sebagian besar lamaran yang masuk tidak sesuai dengan persyaratan yang dicari.

Pasalnya, perekrut  juga menghabiskan waktu berjam-jam setiap harinya untuk menyeleksi lamaran, tetapi banyak di antaranya yang tidak memenuhi kualifikasi. Hal ini membuat proses seleksi semakin panjang dan melelahkan bagi para perekrut.

Artinya, para perekrut pun menghadapi tantangan yang tidak kalah besar. Meskipun menerima banyak lamaran, mereka sering kali kesulitan menemukan kandidat yang memiliki keterampilan yang sesuai dengan yang dibutuhkan.

Data menunjukkan bahwa banyak lamaran yang masuk tidak relevan dengan posisi yang dibuka yang mengakibatkan pemborosan waktu baik bagi perekrut maupun pencari kerja.

LinkedIn Career Expert Serla Rusli menjelaskan bahwa dalam pasar kerja yang sangat kompetitif, banyak pencari kerja yang berpikir bahwa makin banyak lamaran yang dikirimkan, makin besar pula peluang mereka untuk diterima. Padahal, lamaran yang tidak sesuai dengan kebutuhan justru akan mengurangi peluang tersebut.

“Mengirimkan lamaran terlalu banyak justru tidak akan berhasil, dan bisa membuat mereka kecewa saat menerima respon yang minim atau bahkan di-ghosting oleh para perekrut,” kata Serla.

Dia menyarankan agar pencari kerja di Indonesia lebih bijak dalam memilih posisi yang mereka lamar dengan fokus pada pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan yang dimiliki.

Selain itu, data LinkedIn mengungkapkan bahwa 56 persen pencari kerja di Indonesia berharap mereka memiliki cara yang lebih efisien untuk menilai apakah keterampilan mereka sesuai dengan persyaratan pekerjaan. Untuk membantu hal ini, LinkedIn meluncurkan fitur job match yang memungkinkan pencari kerja melihat kecocokan antara keterampilan dan pengalaman mereka dengan posisi yang tersedia.

Fitur job match ini memberikan gambaran jelas mengenai kualifikasi yang sudah dimiliki dan yang perlu diperbaiki. Fitur ini juga dapat membantu pencari kerja dapat lebih selektif dalam melamar pekerjaan, sehingga lebih fokus pada posisi yang lebih relevan dan meningkatkan peluang mendapatkan respons dari perekrut.

Baca juga: 4 Poin Penting Resolusi Karier 2025, Siap Hadapi Tantangan Dunia Kerja

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Survei LinkedIn Ungkap 7 dari 10 Pekerja Indonesia Ingin Pindah Kantor Pada 2025

BERIKUTNYA

Prediksi Setlist Konser Cigarettes After Sex di Jakarta

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: