Fakta-fakta Menarik Bandara Internasional Dhoho Kediri, Usung Desain Arsitektur Budaya Lokal
08 April 2024 |
04:30 WIB
Bandara Internasional Dhoho Kediri resmi beroperasi pada Jumat (5/4/2024). Peresmian bandara ini diawali dengan penerbangan maskapai Citilink yang membawa sebanyak 178 penumpang dari Bandara Soekarno Hatta Tangerang, menuju ke Bandara Dhoho yang berlokasi di Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Bandara Dhoho Kediri menjadi bandar udara internasional ke-2 di Jawa Timur setelah Bandara Juanda Surabaya. Bandara ini diharapkan tidak hanya meningkatkan sektor pariwisata, ekonomi, dan agrobisnis di wilayah Kediri tetapi juga memberikan dampak positif secara nasional.
Direncanakan Bandara Internasional Dhoho akan melayani rute penerbangan domestik dan internasional. Namun, untuk sementara, bandara ini baru melayani rute domestik dari Bandara Dhoho ke Bandara Soekarno Hatta dari maskapai Citilink. Maskapai berwarna hijau itu dijadwalkan melakukan penerbangan 2 kali seminggu di bandara tersebut.
Baca Juga: 20 Bandara Indonesia Bersiap Menyambut Lonjakan Penumpang Lebaran 2024
Untuk mempermudah menuju Bandara Dhoho, pemerintah setempat juga menyebut bakal meningkatkan aksesibilitas baik jalan tol, jalan non-tol maupun jembatan. Selain itu, untuk mendukung beroperasinya bandara yang diprakarsai oleh PT Gudang Garam itu, kini tersedia moda transportasi bus dari PO Harapan Jaya dan Damri dengan rute Nganjuk, Pare, Tulungagung.
Dengan kesiapan berbagai aspek tersebut, diharapkan peningkatan sektor ekonomi dan pariwisata di wilayah Kediri, Jawa Timur, bisa meningkat. Terlebih, bandara Dhoho mencakup 12 kabupaten dan kota di sekitarnya.
Untuk lebih mengenal, berikut adalah beberapa fakta menarik Bandara Internasional Dhoho Kediri yang telah dirangkum oleh Hypeabis.id dari berbagai sumber.
Selain itu, bandara ini juga memiliki taman hijau yang luas serta jalan yang menggunakan keramik batu warna alam, yang menawarkan suasana sejuk dan asri bagi pengunjung.
Adapun, pembangunan terminal domestik dan internasional di Bandara Dhoho menerapkan desain dan pengembangan komersial yakni area commercial space plan. Tempat tersebut telah didesain dengan memperhatikan tiga hal yakni, optimalisasi flow penumpang, optimalisasi visibilitas gerai, serta suasana yang menyenangkan dan menarik, sehingga bisa memberikan pengalaman bagi wisatawan domestik maupun internasional yang berkunjung ke Kediri.
Oleh karena itu, produk-produk kreatif maupun budaya Kediri bakal dipamerkan di area komersial Bandara Dhoho Kediri, sehingga dapat mendorong pendapatan dan ekonomi daerah setempat.
Dilansir dari dhoho-airport-selection.com, desain dari commercial space plan terbagi menjadi dua lantai, yaitu lantai dasar (ground floor) dan lantai 1 (1st floor). Di lantai dasar terdapat satu gerai retail, empat gerai food and beverage, dan dua untuk gerai service. Sementara di lantai 1 terdapat banyak commercial space plan daripada di lantai dasar. Rinciannya yaitu empat gerai untuk retail, delapan gerai untuk food and beverage, dan lima gerai untuk service.
Dengan luasnya area bandara ini, sangat memungkinkan untuk digunakan untuk segala jenis pesawat. Bandara Internasional Dhoho juga memungkinkan digunakan pesawat-pesawat berukuran raksasa seperti Boeing 777 dan Airbus A380.
Nantinya, bandara ini disiapkan untuk mengisi rute penerbangan lima maskapai yaitu Superjet Air, Lion Air, Batik Air, Sriwijaya Air dan Citilink yang melayani rute penerbangan domestik dan internasional. Bahkan, bandara ini juga disebut potensial untuk melayani penerbangan haji dan umrah alias embarkasi lantaran telah memiliki fasilitas penunjang seperti hotel dan fasilitas lainnya.
Tak hanya itu, Bandara Dhoho Kediri juga memiliki fasilitas di luar bandara, seperti jalan tol yang menghubungkan Tulungagung–Kediri. Tol ini memiliki panjang sekitar 44,51 kilometer. Diketahui, pembangunannya diprakarsai oleh PT Gudang Garam Tbk dengan nilai investasi sebesar Rp10,25 triliun. Dengan adanya tol ini diharapkan akan mempermudah akses menuju Bandara Dhoho Kediri.
Dalam pengoperasiannya, PT Angkasa Pura I (Persero) akan menjadi operator bandara. Oleh karena itu, Bandara Dhoho menjadi bandara pertama dan satu-satunya yang dimiliki oleh pihak swasta di Indonesia. Adapun, total dana investasi untuk pembangunan bandara ini mencapai Rp13 triliun.
Baca Juga: 5 Bandara dengan Landasan Pacu Terpendek di Dunia, Ada yang 400 Meter
Editor: M. Taufikul Basari
Bandara Dhoho Kediri menjadi bandar udara internasional ke-2 di Jawa Timur setelah Bandara Juanda Surabaya. Bandara ini diharapkan tidak hanya meningkatkan sektor pariwisata, ekonomi, dan agrobisnis di wilayah Kediri tetapi juga memberikan dampak positif secara nasional.
Direncanakan Bandara Internasional Dhoho akan melayani rute penerbangan domestik dan internasional. Namun, untuk sementara, bandara ini baru melayani rute domestik dari Bandara Dhoho ke Bandara Soekarno Hatta dari maskapai Citilink. Maskapai berwarna hijau itu dijadwalkan melakukan penerbangan 2 kali seminggu di bandara tersebut.
Baca Juga: 20 Bandara Indonesia Bersiap Menyambut Lonjakan Penumpang Lebaran 2024
Untuk mempermudah menuju Bandara Dhoho, pemerintah setempat juga menyebut bakal meningkatkan aksesibilitas baik jalan tol, jalan non-tol maupun jembatan. Selain itu, untuk mendukung beroperasinya bandara yang diprakarsai oleh PT Gudang Garam itu, kini tersedia moda transportasi bus dari PO Harapan Jaya dan Damri dengan rute Nganjuk, Pare, Tulungagung.
Dengan kesiapan berbagai aspek tersebut, diharapkan peningkatan sektor ekonomi dan pariwisata di wilayah Kediri, Jawa Timur, bisa meningkat. Terlebih, bandara Dhoho mencakup 12 kabupaten dan kota di sekitarnya.
Untuk lebih mengenal, berikut adalah beberapa fakta menarik Bandara Internasional Dhoho Kediri yang telah dirangkum oleh Hypeabis.id dari berbagai sumber.
1. Desain arsitektur budaya lokal
Arsitektur Bandara Internasional Dhoho mengusung konsep bangunan modern berkelas internasional namun tetap mengangkat unsur budaya lokal. Tampak sejumlah ornamen budaya, miniatur kesenian seperti kuda lumping, tokoh pewayangan dan candi yang terpampang di terminal penumpang bandara tersebut.Selain itu, bandara ini juga memiliki taman hijau yang luas serta jalan yang menggunakan keramik batu warna alam, yang menawarkan suasana sejuk dan asri bagi pengunjung.
Adapun, pembangunan terminal domestik dan internasional di Bandara Dhoho menerapkan desain dan pengembangan komersial yakni area commercial space plan. Tempat tersebut telah didesain dengan memperhatikan tiga hal yakni, optimalisasi flow penumpang, optimalisasi visibilitas gerai, serta suasana yang menyenangkan dan menarik, sehingga bisa memberikan pengalaman bagi wisatawan domestik maupun internasional yang berkunjung ke Kediri.
Oleh karena itu, produk-produk kreatif maupun budaya Kediri bakal dipamerkan di area komersial Bandara Dhoho Kediri, sehingga dapat mendorong pendapatan dan ekonomi daerah setempat.
Dilansir dari dhoho-airport-selection.com, desain dari commercial space plan terbagi menjadi dua lantai, yaitu lantai dasar (ground floor) dan lantai 1 (1st floor). Di lantai dasar terdapat satu gerai retail, empat gerai food and beverage, dan dua untuk gerai service. Sementara di lantai 1 terdapat banyak commercial space plan daripada di lantai dasar. Rinciannya yaitu empat gerai untuk retail, delapan gerai untuk food and beverage, dan lima gerai untuk service.
2. Runway yang luas
Bandara Dhoho memiliki sarana dan fasilitas yang lengkap, seperti runway berukuran 3.300 x 45 meter, apron komersial berukuran 548 x 141 meter, apron VIP berukuran 221 x 97 meter, 4 taxiway, dan tempat parkir dengan luas 37.108 meter persegi.Dengan luasnya area bandara ini, sangat memungkinkan untuk digunakan untuk segala jenis pesawat. Bandara Internasional Dhoho juga memungkinkan digunakan pesawat-pesawat berukuran raksasa seperti Boeing 777 dan Airbus A380.
Nantinya, bandara ini disiapkan untuk mengisi rute penerbangan lima maskapai yaitu Superjet Air, Lion Air, Batik Air, Sriwijaya Air dan Citilink yang melayani rute penerbangan domestik dan internasional. Bahkan, bandara ini juga disebut potensial untuk melayani penerbangan haji dan umrah alias embarkasi lantaran telah memiliki fasilitas penunjang seperti hotel dan fasilitas lainnya.
3. Fasilitas yang lengkap
Bandara Dhoho juga dilengkapi dengan terminal penumpang seluas 18.000 meter persegi yang dapat menampung 1,5 juta penumpang per tahun. Namun, diperkirakan jumlah penumpang akan terus meningkat hingga mencapai 10 juta orang per tahunnya. Selain itu, bandara ini juga dilengkapi dengan fasilitas lain seperti toilet, nursery room, dan musala.Tak hanya itu, Bandara Dhoho Kediri juga memiliki fasilitas di luar bandara, seperti jalan tol yang menghubungkan Tulungagung–Kediri. Tol ini memiliki panjang sekitar 44,51 kilometer. Diketahui, pembangunannya diprakarsai oleh PT Gudang Garam Tbk dengan nilai investasi sebesar Rp10,25 triliun. Dengan adanya tol ini diharapkan akan mempermudah akses menuju Bandara Dhoho Kediri.
4. Bandara pertama yang dikelola swasta
Bandara Dhoho Kediri merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dikerjakan oleh PT Gudang Garam Tbk melalui anak usahanya, PT Surya Dhoho Investama (SDHI). Bandara ini merupakan proyek kerjasama pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atas Prakarsa Badan Usaha (unsolicited), di mana 100 persen dana berasal dari swasta.Dalam pengoperasiannya, PT Angkasa Pura I (Persero) akan menjadi operator bandara. Oleh karena itu, Bandara Dhoho menjadi bandara pertama dan satu-satunya yang dimiliki oleh pihak swasta di Indonesia. Adapun, total dana investasi untuk pembangunan bandara ini mencapai Rp13 triliun.
5. Dibangun selama 5 tahun
Pembangunan Bandara Internasional Dhoho memakan waktu sekitar 5 tahun mulai dari awal pembebasan lahan hingga resmi beroperasi pada 5 April 2024. Pembebasan lahan sendiri dimulai pada 2018 hingga akhir 2020, kemudian dilakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama.Baca Juga: 5 Bandara dengan Landasan Pacu Terpendek di Dunia, Ada yang 400 Meter
Editor: M. Taufikul Basari
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.