Ilustrasi pesawat di landasan pacu. (Sumber gambar: Unsplash/Thomas Bormans)

2022 Jadi Titik Balik Sektor Penerbangan dengan Minimnya Angka Kecelakaan

01 January 2023   |   07:00 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Penerbangan Indonesia mengalami titik balik pada 2022 sejak terdampak pandemi Covid-19. Sempat terpuruk karena harus tiarap guna mencegah pandemi, industri aviasi mencatatkan kinerja positif pada 2022. Direktur Utama AirNav Indonesia, Polana B Pramesti menyebut AirNav melayani 1,3 juta lebih penerbangan pada 2022.

Secara terperinci, penerbangan domestik mengalami kenaikan sebesar 14 persen bila dibandingkan 2021 dan 8 persen bila dibandingkan 2020. Sementara itu, penerbangan Internasional mengalami kenaikan sebesar 103 persen bila dibandingkan 2021 dan 18 persen jika dibandingkan 2020.

Hal yang sama terjadi pula untuk penerbangan lintas-negara (over flying) yaitu meningkat sebesar 70 persen jika dibandingkan 2021 dan 47 persen pada 2020.

Baca juga: Momen Bangkit dari Covid-19, Simak Peristiwa Penting Pariwisata Indonesia 2022
 
Polana menjelaskan pertumbuhan jumlah penerbangan yang terjadi sejak awal 2022 disebabkan karena pelonggaran kebijakan penerbangan baik di dalam maupun luar negeri. Kemudian, tingkat pertumbuhan angka penderita Covid-19 yang semakin melandai, serta meningkatnya jumlah orang yang sudah divaksinasi.

“Alhamdulillah penerbangan membaik dan pariwisata mulai bangkit,” ujar Polana dikutip Hypeabis.id, Sabtu (1/12/2022).
 
2022 juga menjadi tahun kebangkitan pariwisata. Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah dua ajang besar internasional, yaitu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dan ajang balap motor dunia WBSK Mandalika.
 
Dibantu oleh 11 cabang serta kolabarasi dengan para stakeholder penerbangan lain, AirNav menyiapkan simulasi prosedur, sdm yang handal, serta peralatan pendukung navigasi, sehingga perhelatan acara kenegaraan tersebut dapat berjalan dengan lancar dan aman. 

Polana mengatakan AirNav mendapat komentar positif dan tanpa komplain sedikitpun dari para delegasi yang hadir dalam acara kenegaraan tersebut. “Kami juga tidak menutup jadwal pesawat regular, semuanya kami layani dengan treatment terbaik,” jelasnya.
 
Polana menyampaikan hal lain yang menjadi catatan positif pada 2022 adalah tingkat ketepatan waktu (punctuality) kedatangan serta keberangkatan pesawat yang mencapai 90 persen. Hal ini tidak lepas dari kerja sama yang baik dengan pihak maskapai, pengelola bandara, regulator, serta pemangku kepentingan lainnya.
 
Selain itu, Polana juga bersyukur bahwa tingkat keselamatan penerbangan dapat dijaga dengan baik sepanjang 2022. AirNav menurutny mampu mempertahankan kinerja layanan keselamatan penerbangan.

Sepanjang 2022 AirNav mncatat total 5.535 kejadian keselamatan dari 1,3 juta lebih penerbangan yang dilayani. Kejadian tersebut bervariasi dari yang tingkat bahaya (hazard) sebanyak 5.383, insiden sebanyak 107, insiden serius 39, dan kecelakaan sebanyak 6.

Kejadian keselamatan yang paling banyak terjadi adalah kasus Go-around sebanyak 2.460 kali, yaitu dimana pesawat yang hendak landing mendadak harus terbang lagi. Polana menyebut ini disebabkan banyak faktor antara lain angin kencang, cuaca buruk, hingga ada hewan yang melintas di landasan.

“AirNav tidak cepat berpuas diri dan akan terus berupaya untuk meningkatkan kinerja keselamatan penerbangan,” tegasnya.
 
Lebih lanjut, Polana menyebutkan bahwa salah satu milestone penting pada 2022, yaitu AirNav mendapatkan amanah untuk mengelola FIR Indonesia di atas kawasan Natuna dan Tanjung Pinang, yang selama ini dikelola oleh Singapura. Tugas ini sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2022 tentang Pengesahan Persetujuan Flight Information Region (FIR) Indonesia dan Singapura.

Bicara soal inovasi, AirNav Indonesia mendukung efisiensi bagi maskapai penerbangan dan mengurangi emisi gas karbon. Sektor aviasi ini menjalankan prosedur Performance Based Navigation (PBN) untuk penerbangan domestik, dan User Preferred Route (UPR) untuk penerbangan internasional.

Sejauh ini dunia penerbangan berhasil menyumbang pengurangan gas emisi karbon sebanyak 102 ton per tahun dan dapat menghemat bahan bakar pesawat sekitar 10,5 M/tahun.

Sebagai penerima penghargaan Top BUMN Award 2022 di bidang Solvability & Liquidity Ratio dari Bisnis Indonesia, AirNav katanya berharap 2023 akan menjadi tahun yang menantang dan membawa optimisme yang baik bagi dunia penerbangan. AirNav akan terus melanjutkan kinerja positif pada 2023, sambil membenahi berbagai kekurangan yang dapat ditingkatkan.

“Kami juga sepenuh hati menjaga keselamatan dan kelancaran layanan navigasi penerbangan di langit nusantara,” tutur Polana.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda
 

SEBELUMNYA

Seven Event Siapkan Sederet Expo Otomotif Sepanjang 2023, Ini Agendanya

BERIKUTNYA

HALAZIA Bawa ATEEZ Puncaki Tangga Lagu iTunes di 28 Negara

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: