Resensi Buku Berdamai dengan Innerchild, Sebuah Terapi untuk Menyembuhkan Diri

Inner child, istilah ini kerap muncul dalam postingan di media sosial hingga ragam seminar tentang kesehatan mental. Sebuah kata yang ternyata melekat dalam diri setiap manusia tapi sering kali terabaikan, atau bahkan tidak disadari keberadaannya. 

 

Melalui buku berjudul Berdamai dengan Innerchild, Nadzira Shafa mengajak pembaca yang sedang mengalami trauma, luka masa kecil, insecurity, anxiety, hingga menjadi penyendiri dan menarik diri dari keramaian, untuk menemukan dirinya kembali dan meraih kebahagiaan. Tulisan yang ada di dalam buku ini didasarkan atas pengalaman pribadi istri dari almarhum Ameer Azzikra itu. 

Baca juga: Resensi Buku Hidup Sehat Bukan Sekadar Gaya: Angkat Nilai Keseimbangan Fisik, Mental & Religi

 

Zira mengaku dalam beberapa tahun terakhir mengalami depresi dan akhirnya berkonsultasi ke psikolog. Ternyata, biang keladi atas masalah kesehatan mental yang dihadapinya adalah eksisnya luka masa lalu waktu kecil dulu yang belum selesai dan dikenal sebagai inner child. 

 

Di dalam diri Zira, masih ada anak kecil yang belum memaafkan luka yang pernah dirasakannya. Luka karena ditinggalkan orang terdekat, luka atas pengabaian orang sekitar, luka karena merasa bersalah, dan luka yang disebabkan oleh rusaknya rasa kepercayaan terhadap orang terkasih.

 

Wanita berkerudung ini meramunya menjadi bacaan self improvement, menuntun pembaca untuk menjalani proses penyembuhan luka yang sedang mengendalikan pikiran, hati, bahkan menyakiti diri sendiri. Bagi mereka yang inner child-nya terluka, pasti sedang menghadapi perang batin, kecewa, sedih, marah, hingga merasa tidak layak untuk hidup di dunia. 

 

Kendati demikian, perasaan itu hanya berkecamuk di kepala, diresapi sendiri, kerap riuh pada malam hari. Saat tampil di hadapan orang, individu yang inner child-nya terluka akan tampak biasa saja dan mempersembahkan senyum palsu guna menunjukkan bahwa tidak ada yang salah dengan diri, juga kehidupannya. 

 

Buku Berdamai dengan Innerchild terdiri dari 10 bagian. Setiap bagian adalah proses untuk pembaca mengenal si inner child, berbicara dengannya, merangkulnya, menerima, menyembuhkan semua luka, dan akhirnya berdamai dengan anak kecil yang terkurung dalam kegelapan pada diri itu.

 

Tanpa menggurui, Zira sukses menjadi teman dalam proses pemulihan para pembaca Berdamai dengan Innerchild. Buku ini pun ditulisnya ketika dia dalam pendampingan psikolog sebagai sebuah terapi untuk menyembuhkan diri.

Secara perlahan, dia mengajak pembaca untuk meluapkan emosinya melalui kata-kata hingga selipan nada pada beberapa lembaran kertasnya. Tulisan yang dibuat renggang pada setiap halaman, bahkan ada yang hanya satu kalimat, ternyata menjadi cara epik Zira agar pembaca enggan melewatkan setiap detil kata yang dibuat.

Bahkan, beberapa ilustrasi yang tampil pun cukup menggambarkan makna yang ingin disampaikan. Hingga pada akhir bagian buku ini, Zira mengajak pembaca untuk membuat catatan mengapresiasi diri sendiri karena mampu bertahan sejauh ini. 

 

Baca juga: Resensi Powerful Self Healing, Kiat Memodifikasi Penyembuhan Diri

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah